KBM H-1 : 5 Manfaat Kontrak Belajar
Oleh Nurul Jubaedah,
S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Kontrak
belajar pada dasarnya adalah kesepakatan antara guru dan peserta didik. Melalui
kontrak belajar guru, hal ini sebenarnya dapat menjadi strategi bagaimana menerapkan model dan
metode pembelajaran yang berbeda di setiap mata pelajaran yang akan kita
ajarkan, mulai dari persiapan, perencanaan, pengembangan, dan analisis hasil
belajar peserta didik.
Kontrak
belajar juga memiliki konotasi yang sangat fleksibel. Kontrak dimaksudkan
sebagai upaya untuk menargetkan jalan kita. Katakanlah guru memberikan target
untuk mata pelajaran yang kita ajarkan dengan nilai target minimal. Penetapan tujuan muncul sebagai cara
berpikir tentang bagaimana menuju ke sana dan dengan teknik apa untuk melewati
berbagai hal, dan kita harus ingat bahwa kita berpacu dengan waktu. Di sisi
lain, dengan memperhatikan kondisi peserta didik
Berikut 5 Manfaat Kontrak
Belajar :
1.
Membentuk sikap komitmen
antara perkataan dan perbuatan.
Komitmen adalah janji yang dibuat untuk diri sendiri dan
orang lain. Komitmen untuk belajar adalah janji untuk melakukan yang terbaik di
sekolah, mempelajari hal-hal baru, mengerjakan pekerjaan rumah, memperhatikan
guru, dan membaca bukan hanya karena Anda merasa harus, tetapi karena Anda membutuhkannya. Komitmen
berarti menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan.
Apa yang dapat dilakukan
untuk mencapai komitmen akademik?.
(1) Bersiaplah untuk aktif
belajar bersama. (2) Mengkomunikasikan
harapan peserta didik di kelas.
(3) Guru
membantu peserta didik mengungkapkan pendapat dan
pemikirannya. (4) Kembangkan kesepakatan
tentang standar kelas bersama. (5) Tindakan disiplin jika
mereka melanggar komitmen yang telah disepakati.
2.
Membentuk kedisiplinan
yang bermanfaat untuk masa depan.
Disiplin
akademik tidak dapat dicapai dengan memerintahkan atau menghukum peserta didik.
Guru yang cerdas harus mampu menjadi contoh dan juga contoh perilaku disiplin.
Misalnya, Guru Cerdas ingin peserta didik datang tepat waktu. Hal pertama yang
harus dilakukan guru yang cerdas adalah menunjukkan kepada peserta didik bahwa
ia selalu tepat waktu dan tidak terlambat kecuali ada sesuatu yang mendesak.
Bagaimana peserta didik akan memiliki sikap disiplin jika melihat gurunya tidak
disiplin?.
Peningkatan
kedisiplinan peserta didik di sekolah dapat dilakukan dengan membuat daftar
peraturan atau tata tertib yang jelas dan kokoh. Jangan biarkan aturan dibuat
dengan makna ganda sehingga peserta didik merasa bingung karena aturan yang
ditetapkan tidak mudah untuk diikuti atau menciptakan peluang bagi peserta
didik untuk melanggarnya.
Konsistensi
merupakan salah satu kunci penting kedisiplinan peserta didik. Karena semua
guru terus memberikan contoh, mereka secara konsisten memberikan pengetahuan
dan pemahaman kepada peserta didik tentang pentingnya disiplin akademik untuk
hasil yang optimal dan juga disiplin untuk mengikuti aturan yang berlaku di
masyarakat. Melalui bimbingan dan keteladanan yang terus menerus, pembentukan
kepribadian peserta didik yang disiplin dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
Menjadi
kuat bukan berarti agresif, marah lalu menghukum peserta didik. Seringkali,
hukuman yang dijatuhkan atas dasar penegakan disiplin tidak membuahkan hasil
yang diinginkan. Peserta didik yang sering dihukum cenderung mengulangi
kesalahan yang sama berulang-ulang. Selain itu, hukuman hanya dapat menyadarkan
peserta didik atas perbuatannya, yang pada gilirannya akan menimbulkan
kebencian terhadap guru. Tegas artinya tidak hambar. Aturan yang ada digunakan
sebagai dasar tindakan agar peserta didik tidak mengulangi tindakan yang tidak
sesuai. Yang terakhir adalah bangunlah kerjasama yang baik dengan orang tua.
3.
Membangun budaya
kesetaraan dan transparansi di sekolah.
Langkah pertama yaitu dengan cara mengakhiri diskriminasi dan menghapus
segala bentuk kekerasan terhadap semua peserta didik perempuan baik di ranah
publik maupun privat. Anti-perkawinan anak dan ablasi tradisional. Laki-laki
dan perempuan memiliki potensi dan kesempatan pendidikan yang sama.
Gender sebagai konstruksi budaya dan persepsi publik perlu diciptakan
kembali. Melalui kegiatan Ekstrakurikuler merupakan upaya strategis dan wadah
yang kondusif bagi peningkatan pemahaman kesetaraan gender. Rekrut dan
kembangkanlah bakat peserta didik tanpa harus melihat gender seperti dalam
kegiatan pramuka, drumb band, pencak silat, lari balok, dan lain sebagainya.
Warga belajar sudah selayaknya saling menghargai dan menganggap bahwa
setiap orang, termasuk perempuan, memiliki nilai-nilai dan potensi. Nilai-nilai
ini harus dipraktikkan oleh semua orang, termasuk wanita. Idealnya, setiap
kebijakan, rencana dan evaluasi program harus memasukkan kesetaraan gender
sehingga setiap program memiliki dampak dan manfaat bagi kesetaraan gender dan
peningkatan potensi perempuan.
4.
Membangun pola pikir yang
konsisten dengan aturan.
Agar
peserta didik dapat memaksimalkan potensi mereka untuk mencapai tujuan,
mengembangkan rencana dapat membantu peserta didik tetap konsisten dengan
tujuan tersebut. Jadi detailkan apa yang ingin peserta didik rencanakan dalam
waktu dekat dan seterusnya. Setiap rencana tentu tidak bisa langsung
dilaksanakan. Tetapi peserta didik harus melangkah selangkah demi selangkah
untuk mencapai tujuan. Buatlah jadwal tentang apa yang perlu peserta didik lakukan untuk
mencapai tujuan. Setiap program harus jelas dan terkait satu sama lain.
Hambatan
terbesar untuk kegigihan adalah ketika kita tidak dapat bereaksi dengan baik
terhadap kegagalan. Inilah cara memeriksa konsistensi peserta didik. Sering
terlihat ketika seseorang mengejar mimpi, akhirnya berhenti di tengah jalan
karena hasil sementara yang tidak sesuai keinginan. Bahkan, jika dia terus
melakukannya meski banyak rintangan, hasilnya pasti akan lebih baik dari yang
dia tuju. Jangan membuat janji ketika kita belum tentu bisa menepatinya.
Konsistensi
dibangun untuk memastikan bahwa peserta didik benar-benar akan berusaha untuk
mencapai tujuan. Jika apa yang Anda lakukan tidak dijamin, cobalah sesuatu yang
sederhana. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan hambatan saat mencoba
menjalankannya. Adalah penting bahwa guru dan peserta didik merencanakan
sesuatu sesuai dengan sarana dan kapasitas harus konsisten.
Tidak
apa-apa untuk memiliki impian besar, tetapi Anda harus selalu mempertimbangkan
kemungkinan untuk mencapainya, kecuali jika Anda dapat memastikan bahwa Anda
tetap konsisten dengan apa yang Anda lakukan. Apakah Anda sudah mengetahui
manfaat dari setiap tujuan yang ingin dicapai?
Konsistensi
juga membutuhkan penilaian tentang apa yang guru dan
peserta didik inginkan di masa depan. Untuk melakukan ini, evaluasi setelah
selesainya setiap program dan proses pencapaian sementara. Dengan cara ini, guru
dan peserta didik akan mengetahui kemajuan yang telah mereka buat, serta
masalah yang perlu guru dan peserta didik tangani untuk langkah/proses
berikutnya. Tinjauan rutin juga dapat membantu mereka menjadi lebih konsisten,
terutama jika apa yang Anda lakukan memberikan indikasi positif tentang tujuan
yang Anda inginkan.
Menemukan
motivasi yang dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan konsisten
dalam mencapai tujuan adalah salah satu cara untuk melakukannya. Motivasi dapat
dicapai dengan berbagai cara mengikuti webinar, pelatihan online, aktif ikut serta
dalam berbagai macam perlombaan, berbagi dengan orang-orang sukses, dan lebih
banyak cara untuk memotivasi diri sendiri.
5.
Menciptakan rasa saling
percaya antara guru dan peserta didik.
Hal
pertama yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta
didik adalah memastikan semuanya baik-baik saja. Guru dan peserta didik
memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan belajar. Guru mengingatkan kembali
tentang harapan, pedoman, dan tujuan belajar yang akan dicapai.
Oleh karena itu, penting
bagi guru dan peserta didik untuk berbicara dengan tenang dan nyaman, cari tahu
apa tujuan belajar yang diinginkan peserta didik, lalu tujuan belajar apa yang mereka
harapkan, sehingga menjadi pedoman peserta didik dalam proses belajar.
penelitian mereka.
Tanpa ragu, membiarkan peserta
didik menilai diri mereka sendiri dan teman sekelas mereka dapat meningkatkan
pembelajaran, mendorong rasa memiliki dan saling membantu. Selain itu, ini juga
merupakan langkah besar untuk membangun kepercayaan diri peserta didik. Sebisa mungkin,
peserta didik harus menjadi bagian dari perkembangan, kinerja dan evaluasi. Ini
adalah cara yang terbukti untuk meningkatkan pemahaman peserta didik, rasa
memiliki, antusiasme untuk belajar dan tentu saja, kepercayaan diri.
Guru memberi peserta didik
respons yang tepat dan konsisten setiap saat. Hal ini bisa menjadi dua
keuntungan penting dalam kehidupan seorang anak. Pertama, memberikan peserta
didik kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka dan sekali lagi, untuk
mengalami bagaimana rasanya mengendalikan pembelajaran. Kedua, berhasil
membangun rasa percaya diri anak.
Selain itu, saat
memberikan jawaban, peserta didik bisa merasakan betapa sulitnya mereka.
Jawabannya harus membuat peserta didik merasa nyaman tentang di mana mereka
berada dan merangsang mereka tentang ke mana mereka bisa pergi.
Menjernihkan pikiran alias
dumping ground adalah cara meminta peserta didik untuk mengungkapkan apa pun
yang ada di pikirannya melalui diskusi atau pemeriksaan terbuka, untuk
menunjukkan kepada guru semua yang telah ia capai dan pelajari.
Apa yang terjadi ketika peserta
didik mengalami kesulitan di kelas?. Sekolah bukanlah kompetisi di mana peserta
didik harus lebih pintar dari yang lain. Hal ini menumbuhkan kesalahpahaman
pada peserta didik, karena mereka mungkin merasa dikucilkan oleh teman-teman di
sekitar mereka, yang menyebabkan mereka berhenti belajar untuk lebih diterima.
Jika hal ini terjadi, guru dapat mengingatkan peserta didik bahwa perjuangannya
tidak sia-sia, karena menjadi langkah lain dalam perjalanan anak menuju
pembelajaran konseptual.
Keberhasilan pembelajaran
apa pun, besar atau kecil, patut mendapat pengakuan dan perayaan. Ini mungkin
lebih berarti bagi beberapa anak daripada yang lain, tetapi hal itu masih
merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. Jadi,
sebagai guru, Anda perlu membantu peserta didik untuk terus belajar, berusaha,
dan saling mendukung untuk mencapai hasil terbaik.
Daftar
Pustaka
AT, A. M. (2010). Model
Kontrak Belajar Bermuatan Nilai Sosial-Budaya dalam Bimbingan Akademik
Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP), 17(1), 48-58.
Junaidi, J. (2021).
Manfaat Building Learning Commitment (BLC) dalam Pendidikan dan Pelatihan. Diklat Review: Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan, 5(1), 1-7.
Maqbulin, A. (2018).
KONTRAK BELAJAR MELALUI HIDDEN CURRICULUM SEBAGAI BAGIAN DARI PENDIDIKAN
KARAKTER SISWA MADRASAH ALIYAH. Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan, 12(2), 141-148.
Biodata
Nurul Jubaedah lahir di
Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995),
S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI
UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27
judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik
juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan
Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)
(Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021),
lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 4
buku solo, 20
buku antologi (Januari-Juli
2022). Memiliki 540
konten pendidikan di canal youtube dan 100 artikel (Oktober 2021-Agustus 2022). Blog
: http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.
Super.... Moga berkah
BalasHapusAamin ya Allah terimakasih atas supportnya salam Literasi
HapusCatatan penting dan sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih banyak atas supportnya salam Literasi
HapusTerima kasih hatur nuhun..
BalasHapusSami2...terima kasih atas kunjungannya
HapusSangat bermanfaat...
BalasHapusTerima kasih banyak salam Literasi
HapusLuar Biasa.. sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih banyak salam Literasi
Hapus