Don’t
Judge A Book by It’s Cover
Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
(Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Peran
wali kelas sangat penting dalam mengelola kelas, mengendalikan, mengarahkan,
dan membina peserta didik dalam proses belajar mengajar untuk mencapai prestasi
peserta didik yang diinginkan. Selain mengajar mata pelajaran tertentu, wali
kelas juga bertugas mengawasi perkembangan psikis setiap peserta didik di
kelasnya.
Dalam
hal ini tugas wali kelas tentu saja berbeda dengan tugas guru bimbingan dan
konseling yaitu melayani dan membimbing peserta didik serta membantu mengatasi
masalah mereka, yaitu peserta didik dengan masalah perilaku atau moral.
Pada
tanggal 21 Februari 2023, penulis menerima 23 masalah melalui tulisan tangan
dalam selembar kertas. Sebagai wali kelas IX-C penulis berusaha untuk
meningkatkan pelayanan prima terhadap peserta didik agar terjalin secara
efektif dan efisien.
Dari
23 masalah yang terdata, penulis menyimpulkan masalah peserta didik berada di
sekitar permasalahan keluarga dan pertemanan. Sisanya adalah mereka yang tidak
mampu menuangkan dalam tulisan sehingga mereka mengatakan, “maaf bu, saya tidak
mempunyai masalah!”.
Penulis
harus banyak belajar dari peserta didik yang wajahnya datar, berpikirnya polos
seadanya, mentalnya sehat, langkahnya ringan, sikapnya tenang meskipun mereka
sebenarnya tengah berada dalam keadaan yang belum tentu baik-baik saja. Namun,
penulis juga tetap harus peka dan terus memberikan dorongan kepada peserta
didik yang rawan dengan kerapuhan hidup.
Berikut
ini salah satu contoh masalah yang ditulis oleh beberapa peserta didik tanpa
nama sehingga penulis sebagai wali kelas tidak akan canggung ketika
mengemukakan pendapat, nasihat, motivasi, dukungan, dan penguatan di kelas
nanti.
Penulis
memberikan jawaban menyeluruh terhadap semua masalah yang dikeluhkan peserta didik
kelas IX-C. Bahwa sebagai manusia sudah sepantasnya kita harus belajar hidup
mandiri. Kurangi ketergantungan kepada orang lain.
Menjadi
mandiri bukan berarti tidak membutuhkan orang lain sama sekali. Di sisi lain,
kemandirian sebenarnya mencakup kemampuan untuk mengurus diri sendiri secara
lebih mandiri dan fleksibel. Namun, kemandirian bukan berarti harus
mengandalkan diri sendiri sepenuhnya dan tidak membutuhkan orang lain.
Sebagai
manusia, kita selalu membutuhkan orang lain dalam berbagai bidang kehidupan,
seperti hubungan sosial, keuangan, dan emosional. Kita bisa mendapatkan
dukungan, bantuan, dan nasihat dari orang-orang terdekat kita, seperti
keluarga, teman, dan kolega.
Namun,
kemandirian berarti kita memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan
bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Itu juga berarti kita dapat
mengatasi hambatan dan masalah yang kita hadapi dengan lebih mandiri, tanpa
terlalu bergantung pada orang lain.
Dalam
hal ini kemandirian mengajarkan kita inisiatif, berpikir kreatif dan berani
mengambil resiko dalam hidup. Namun, ini tidak berarti bahwa kita harus
mengabaikan kebutuhan kita akan dukungan sosial dan hubungan dengan orang lain.
Jadi
kemandirian sebenarnya mengajarkan kita untuk menjadi lebih kuat, lebih tegas
dan lebih bertanggung jawab atas hidup kita, tetapi juga untuk memahami betapa
pentingnya kita membutuhkan hubungan dan dukungan orang lain termasuk ada
tidaknya kehadiran orang tua di dunia ini.
Allah
SWT berfirman : “Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah dan Alah
Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) lagi Maha Terpuji” (Q.S Fathir: 15). Oleh karena itu seorang Muslim
tidak memiliki harapan selain Allah SWT. Karena jika itu terjadi, maka dia
memang telah melupakan ayat-ayat Allah dan semakin mereduksi hidupnya menjadi
kehinaan dan kesengsaraan.
Penulis
juga akan terus memberikan motivasi, dorongan, dan sugesti positif tanpa
pandang bulu. Semua anak memiliki potensi yang berbeda. Sebagai pendidik
memiliki kewajiban mengarahkan saja agar kelak masa depan mereka cerah dan
tepat sasaran. Don’t judge a book by it’s cover, semua anak memiliki hak
yang sama untuk mendapat pendidikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan.
Biodata
Nurul
Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan
: D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi
Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi :
Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial
budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori
Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2
(tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1
di GTK Madrasah (2021)
dan juara favorit (2022), lolos tahap 3 AKMI KSKK
Madrasah (Februari 2022). Karya : 4 buku solo, 25
buku antologi (Januari 2021 -Maret
2023).
Memiliki 900
konten pendidikan di canal youtube dan 110
artikel (Oktober 2021-Maret
2023). Blog
:
http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram
(nj_78). Email
: nuruljubaedah6@gmail.com.
Whatsapp : 081322292789.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar