Kamis, 17 Maret 2022

(13) Peranan Wali Kelas dalam Membangun Karakter Siswa

PERANAN WALI KELAS DALAM MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK

Saya wali kelas IX-B MTsN 2 Garut memiliki visi diantaranya yaitu merealisasikan kelas yang agamis, kreatif, inovatif, dan kekeluargaan melalui dukungan problem solving agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri, dan berprestasi. Adapun program yang sudah berjalan yang pertama adalah hafalan juz ke 30 sebagai salah satu syarat kelulusan kelas IX-B, yang ke dua yaitu menulis karya ilmiah setidaknya peserta didik harus mampu menulis artikel pendek minimal 3 paragraf saja meskipun ada beberapa orang yang sudah memiliki judul karya ilmiah dan sedang proses menuju bab 5 Setelah mereka berhasil menyelesaikan tugasnya maka wali kelas merekapnya menjadi dokumen yang rapih dan elegan sehingga kelak bisa memberikan manfaat untuk generasi berikutnya.

Tiga peserta didik kelas IX-B yang berprestasi dalam menulis karya tulis tingkat Jawa Barat yaitu juara 1 kategori Sejarah dan juara 3 kategori Ekonomi, sayalah yang membimbing mereka sejak kelas 7. Program lainnya di bulan Ramadhan tahun ini memiliki tujuan untuk melatih kemandirian mereka. Peserta didik harus mampu memasak lalu ditayangkan melalui video yang diunggah di youtube khusus akun pendidikan seperti yang sudah biasa dilakukan oleh peserta didik kelas IX-ABCDEFGHI pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membentuk karakter peserta didik diantaranya adalah sebagai berikut ;

1.       Keteladanan

Guru menjadi panutan bagi anak didiknya, apa yang kita lakukan harus selaras dengan apa yang kita ucapkan.  Peserta didik cenderung lebih memahami dan menerapkan apa yang mereka lihat. Mereka lebih meniru contoh dari guru mereka daripada sekedar menerima materi atau teori. Sebagai wali kelas IX-B saya memberikan contoh langsung dalam membimbing mereka mengaji/hafalan juz ke 30 dan menulis karya ilmiah yang diterapkan dalam program wali kelas IX-B Tangguh, begitulah jargonnya. Saya mengunduh karya mereka ke media sosial seperti youtube, Instagram, website, dan facebook sebagai tanda penghargaan atas kerja keras mereka. Saya lebih menghargai proses daripada hasil,  apa yang telah mereka kerjakan maka saya memberikan  reward kepada mereka. Reward yang saya berikan itu bisa berupa nilai, motivasi, ucapan terimakasih, meminjamkan fasilitas laptop bagi peserta didik yang membutuhkan, atau kalau saya sedang memiliki rezeki lebih maka saya akan memberikan mereka yang telah memenuhi syarat berupa uang jajan. 

2.       Visioner

Wali kelas yang memiliki cara pandang dan wawasan jauh ke depan, memiliki strategi dan mampu membaca potensi peserta. Wali kelas yang visioner memiliki langkah dan program efektif, efisien dan kena sasaran. Literasi adalah salah satu program wali kelas di MTsN 2 Garut dan saya sebagai wali kelas IX-B saya sekaligus memimbing mereka baik dalam program hafalan juz ke 30 ataupun memberikan contoh langsung mengenai bagaimana cara menulis karya ilmiah. Contoh wali kelas yang visioner terbukti dengan prestasi yang diraih oleh Fathya juara 1 kategori sejarah pada bulan Agustus tahun 2020, Anggita dan Amelia meraih juara 3 kategori ekonomi lomba karya ilmiah tingkat Jawa Barat pada bulan September 2021.

3.       Niat yang tulus

Fungsi niat yaitu untuk membedakan segala sesuatu yang akan kita lakukan. Awalilah dengan niat yang tulus maka apa yang akan kita kerjakan insha Allah akan berjalan lancar. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh  Umar ibn al-Khathab bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Perbuatan itu bergantung pada niat. Bagi setiap apa yang ia niatkan”. Bersihkan hari dan fikiran kita, selalu bersikap positif, libatkan Tuhan di setiap langkah kehidupan agar menjadi pengingat dan bersyukur atas nafas yang diberikan-Nya dalam kehidupan ini.

4.       Memiliki rencana yang matang

Rencana yang telah kita buat tidaklah cukup, buatlah Plan ABCD agar jika plan A tidak berhasil maka kita ganti ke plan B, jika plan B hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan pindahkan ke plan C, selanjutnya jika plan C gagal segera berpalinglah ke plan D. Kita harus memiliki mental seperti bola yaitu semakin meltal kita ditekan maka kita akan semakin kuat. Pesan moralnya adalah tetaplah berusaha semaksimal mungkin, tidak putus asa, tidak bosan, jika lelah boleh istirahat dulu tetapi kemudian segeralah bangkit kembali. Ingatlah manusia berencana tetapi Tuhanlah yang menentukan, berusaha dahulu jangan sampai kalah sebelum perang.

5.       Disiplin dan tepat waktu

Disiplin pangkal keberhasilan begitulah pepatah lama yang masih terus berlaku sampai saat ini. Generasi muda yang mampu menaklukkan hawa nafsunya sendiri adalah calon pemimpin masa depan yang berkualitas dan berkarakter. Setelah disiplin imbangilah dengan tepat waktu dalam mengerjakan segala sesuatu tak terlepas dari hal sekecil apapun itu. Jangan pernah meremehkan apapun. Islam mengajarkan manusia agar mengahrgai waktu sebagimana tertulis dalam surat Al-Asr ayat 1-3 yang artinya “Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang=orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”. 

6.       Bertanggung Jawab

Sedini mungkin marilah kita belajar untuk bertanggung jawab terhadap keputusan apapun yang telah kita buat. Sebagai contoh saya bertugas di MTsN 2 Garut maka saya harus menerima segala sesuatu yang ada didalamnya baik itu peraturan, keadaan lingkungan madrasah, guru-guru, staf TU, dan yang lainnya sampai konsekuensi sekecil apapun saya terima, saya taati maka jika sudah sinkron apapun yang akan saya lakukan akan terasa nyaman. Meskipun pada kenyataannya tidaklah mudah dalam meraih kenyamanan namun, alangkah bijaknya jika kenyamanan itu kita sendirilah yang menciptakannya.

7.       Bersungguh-sungguh

Generasi muda yang dinamis akan terlihat dari sikapnya ketika menerima tugas dari gurunya. Hasil pekerjaannya akan terlihat rapi, tidak asal jadi, dikerjakan tepat waktu dan hasilnya akan sangat memuaskan. Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh mengerahkan segala kemampiuannya, maka dia akan berhasil. Allah berfirman dalam Surat Al-Insyirah ayat 7,  “kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.”

8.       Bekerja keras

Ketika kita menemukan kesulitan dalam melaksanakan tugas maka sikap pertama yang harus kita lakukan adalah bertanya kepada ahlinya, mencoba untuk memulai lalu memperbaikinya jika masih ada yang perlu dikoreksi lalu jika masih terasa ada yang kurang maka solusi berikutnya adalah meminta bimbingan khusus sampai apa yang kita anggap sulit akan bias dikerjakan sampai tuntas. Karakter maju bergerak pantang mundur adalah refleksi dari sikap individu yang bekerja keras, tidak ada kata menyerah sampai tuntas.

9.       Try and error

Dalam melakukan sesuatu fikirkan setiap resiko yang akan kita ambil. Hasil yang sesuai prediksi itu tidak aka nada masalah namun jika sekiranya kita sudah berusaha keras dan hasilnya mengecewakan stop di sana, Tarik anfas dan ingatlah pada niat awal bahwa tugas manusia berusaha dan berdoa semaksimal mungkin dan hasilnya kita terima nanti kita coba lagi di lain kesempatan. Orang yang gagal itu bukan orang yang tidak berhasil melainkan orang yang sama sekali tidak pernah mencoba.

10.   Konsisten

Wali kelas yang memiliki sikap tetap pada pendirian, tidak berubah atau plin plan, selalu menepati janjinya, konsentrasi, tangguh,  bisa dipercaya, mahir, berhati-hati, pantang menyerah, dan dapat diandalkan.  Sikap konsisten akan membawa dampak positif bagi semua orang terutama peserta didik baik secara pribadi maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Wali kelas yang konsisten akan membentuk karakter peserta didik yang sadar bahwa kegagalan bisa saja terjadi bila mereka kurang berpengalaman dan  kurang pengetahuan. Maka dari itu membangun karakter peserta didik perlu memerhatikan sikap konsisten dari keteladanan wali kelas mereka.

11.   Tawakkal

Akhir dari usaha dan doa adalah tawakkal kepada Allah. Memaksimalkan doa dan ikhtiar, meminimalisir harapan adalah sikap yang harus terus dipertahankan agar tetap ikhlas dalam menerima hasil dari ikhtiar lalu diakhiri dengan berserah diri dan lapang dada. Insha Allah hasil apapun yang akan kita terima akan terasa ringan dan berjalan sesuai prediksi. Kalah atau menang, berhasil atau gagal, target yang tercapai ataupun tidak maka semua akan bisa kita terima dan lalui dengan tabah.  Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat 3 “ dan bertawakallah kepada Allah. Dan  cukuplah Allah sebagai Pemelihara.

Setelah kita mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus diperesiapkan wali kelas untuk membangun karakter peserta didik maka sesuai testimoni perjalanan pribadi saya baik melalui pembelajaran tatap muka, secara daring, ataupun melalui blended learning hasilnya akan terlihat setidaknya setelah satu tahun berjalan. Karakter kelas IX-B membentuk sikap tangguh, disiplin, kompak, agamis, aktif dalam pembelajaran, solidaritasnya tinggi dan berprestasi apalagi ketika Hari Guru Nasional tiba, mereka datang ke rumah saya dalam keadaan basah kuyup karena hari itu hujan lebat demi memberikan satu kotak donat dan mengucapkan selamat Hari Guru kepada walikelasnya mereka naik motor berbondong-bondong. Saya sempat khawatir akan kesehatan mereka tapi kenapa mereka tidak memperdulikannya.

"Guru kencing berdiri, siswa kencing berlari" peribahasa ini memiliki makna guru merupakan manusia teladan yang segala tindak tanduknya selalu dicontoh oleh anak didiknya, artinya betapa penting dan besarnya pengaruh guru untuk membangun karakter peserta didik. Guru harus menjadi teladan dan role model sekaligus menjadi mentor dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter melalui olah piker, olah hati, dan olah rasa. Keteladanan wali kelas yang harus ditanamkan kepada peserta didik adalah sikap jujur, akhlak yang baik dan keikhlasan tentunya juga harus ditempuh dengan kolaborasi dengan orang tua peserta didik agar hasil yang dicapai bias sesuai dengan apa yang kita harapkan yaitu membangun karakter positif demi masa depan yang cerah.

 

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pangkat/golongan : Pembina/IV-a. Latar belakang pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI di UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris di STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI di UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja (KIR) kategori Sosial Budaya dan menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (Tingkat Provinsi), harapan 1 dan 2 (Tingkat Nasional)  (Juli 2019 - September 2021), lolos guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 12 buku  antologi (Januari-April 2022). 510 konten pendidikan di canal youtube a.n Nurul Jubaedah. Website : 17 Artikel a.n Nurul Jubaedah (Oktober 2021-April 2022Instagram (nj_78).

 

1 komentar:

P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...