PERANAN WALI KELAS DALAM
MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK
Saya wali kelas IX-B
MTsN 2 Garut memiliki visi diantaranya yaitu merealisasikan kelas yang agamis,
kreatif, inovatif, dan kekeluargaan melalui dukungan problem solving agar peserta didik berkembang secara optimal,
mandiri, dan berprestasi. Adapun program yang sudah berjalan yang pertama adalah
hafalan juz ke 30 sebagai salah satu syarat kelulusan kelas IX-B, yang ke dua
yaitu menulis karya ilmiah setidaknya peserta didik harus mampu menulis artikel
pendek minimal 3 paragraf saja meskipun ada beberapa orang yang sudah memiliki
judul karya ilmiah dan sedang proses menuju bab 5 Setelah mereka berhasil
menyelesaikan tugasnya maka wali kelas merekapnya menjadi dokumen yang rapih
dan elegan sehingga kelak bisa memberikan manfaat untuk generasi berikutnya.
Tiga peserta didik kelas
IX-B yang berprestasi dalam menulis karya tulis tingkat Jawa Barat yaitu juara
1 kategori Sejarah dan juara 3 kategori Ekonomi, sayalah yang membimbing mereka
sejak kelas 7. Program lainnya di bulan Ramadhan tahun ini memiliki tujuan
untuk melatih kemandirian mereka. Peserta didik harus mampu memasak lalu
ditayangkan melalui video yang diunggah di youtube
khusus akun pendidikan seperti yang sudah biasa dilakukan oleh peserta didik
kelas IX-ABCDEFGHI pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu.
Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam membentuk karakter peserta didik diantaranya adalah
sebagai berikut ;
1.
Keteladanan
Guru menjadi panutan bagi anak didiknya, apa yang kita lakukan harus selaras dengan apa yang kita ucapkan. Peserta didik cenderung lebih memahami dan menerapkan apa yang mereka lihat. Mereka lebih meniru contoh dari guru mereka daripada sekedar menerima materi atau teori. Sebagai wali kelas IX-B saya memberikan contoh langsung dalam membimbing mereka mengaji/hafalan juz ke 30 dan menulis karya ilmiah yang diterapkan dalam program wali kelas IX-B Tangguh, begitulah jargonnya. Saya mengunduh karya mereka ke media sosial seperti youtube, Instagram, website, dan facebook sebagai tanda penghargaan atas kerja keras mereka. Saya lebih menghargai proses daripada hasil, apa yang telah mereka kerjakan maka saya memberikan reward kepada mereka. Reward yang saya berikan itu bisa berupa nilai, motivasi, ucapan terimakasih, meminjamkan fasilitas laptop bagi peserta didik yang membutuhkan, atau kalau saya sedang memiliki rezeki lebih maka saya akan memberikan mereka yang telah memenuhi syarat berupa uang jajan.
2.
Visioner
Wali kelas yang memiliki cara pandang dan wawasan jauh
ke depan, memiliki strategi dan mampu membaca potensi peserta. Wali kelas yang visioner memiliki langkah dan program
efektif, efisien dan kena sasaran. Literasi adalah salah satu program wali
kelas di MTsN 2 Garut dan saya sebagai wali kelas IX-B saya sekaligus memimbing
mereka baik dalam program hafalan juz ke 30 ataupun memberikan contoh langsung
mengenai bagaimana cara menulis karya ilmiah. Contoh wali kelas yang visioner terbukti dengan prestasi yang
diraih oleh Fathya juara 1 kategori sejarah pada bulan Agustus tahun 2020, Anggita
dan Amelia meraih juara 3 kategori ekonomi lomba karya ilmiah tingkat Jawa
Barat pada bulan September 2021.
3.
Niat
yang tulus
Fungsi niat yaitu untuk membedakan segala sesuatu yang
akan kita lakukan. Awalilah dengan niat yang tulus maka apa yang akan kita
kerjakan insha Allah akan berjalan lancar. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Umar ibn al-Khathab bahwa Nabi Muhammad SAW
bersabda : “ Perbuatan itu bergantung pada niat. Bagi setiap apa yang ia
niatkan”. Bersihkan hari dan fikiran kita, selalu bersikap positif, libatkan
Tuhan di setiap langkah kehidupan agar menjadi pengingat dan bersyukur atas
nafas yang diberikan-Nya dalam kehidupan ini.
4.
Memiliki
rencana yang matang
Rencana yang telah kita buat tidaklah cukup, buatlah Plan ABCD agar jika plan A tidak berhasil maka kita ganti ke plan B, jika plan B
hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan pindahkan ke plan C, selanjutnya jika plan C gagal segera berpalinglah ke plan
D. Kita harus memiliki mental seperti bola yaitu semakin meltal kita ditekan
maka kita akan semakin kuat. Pesan moralnya adalah tetaplah berusaha semaksimal
mungkin, tidak putus asa, tidak bosan, jika lelah boleh istirahat dulu tetapi
kemudian segeralah bangkit kembali. Ingatlah manusia berencana tetapi Tuhanlah
yang menentukan, berusaha dahulu jangan sampai kalah sebelum perang.
5.
Disiplin
dan tepat waktu
Disiplin pangkal keberhasilan begitulah pepatah lama yang masih terus berlaku sampai saat ini. Generasi muda yang mampu menaklukkan hawa nafsunya sendiri adalah calon pemimpin masa depan yang berkualitas dan berkarakter. Setelah disiplin imbangilah dengan tepat waktu dalam mengerjakan segala sesuatu tak terlepas dari hal sekecil apapun itu. Jangan pernah meremehkan apapun. Islam mengajarkan manusia agar mengahrgai waktu sebagimana tertulis dalam surat Al-Asr ayat 1-3 yang artinya “Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang=orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”.
6.
Bertanggung
Jawab
Sedini mungkin marilah kita belajar untuk bertanggung
jawab terhadap keputusan apapun yang telah kita buat. Sebagai contoh saya bertugas
di MTsN 2 Garut maka saya harus menerima segala sesuatu yang ada didalamnya
baik itu peraturan, keadaan lingkungan madrasah, guru-guru, staf TU, dan yang
lainnya sampai konsekuensi sekecil apapun saya terima, saya taati maka jika
sudah sinkron apapun yang akan saya lakukan akan terasa nyaman. Meskipun pada
kenyataannya tidaklah mudah dalam meraih kenyamanan namun, alangkah bijaknya
jika kenyamanan itu kita sendirilah yang menciptakannya.
7.
Bersungguh-sungguh
Generasi muda yang dinamis akan terlihat dari sikapnya
ketika menerima tugas dari gurunya. Hasil pekerjaannya akan terlihat rapi,
tidak asal jadi, dikerjakan tepat waktu dan hasilnya akan sangat memuaskan.
Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh
mengerahkan segala kemampiuannya, maka dia akan berhasil. Allah berfirman dalam Surat Al-Insyirah
ayat 7, “kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh urusan yang lain.”
8.
Bekerja
keras
Ketika kita menemukan kesulitan dalam melaksanakan
tugas maka sikap pertama yang harus kita lakukan adalah bertanya kepada
ahlinya, mencoba untuk memulai lalu memperbaikinya jika masih ada yang perlu
dikoreksi lalu jika masih terasa ada yang kurang maka solusi berikutnya adalah
meminta bimbingan khusus sampai apa yang kita anggap sulit akan bias dikerjakan
sampai tuntas. Karakter maju bergerak pantang mundur adalah refleksi dari sikap
individu yang bekerja keras, tidak ada kata menyerah sampai tuntas.
9.
Try
and error
Dalam melakukan sesuatu fikirkan setiap resiko yang
akan kita ambil. Hasil yang sesuai prediksi itu tidak aka nada masalah namun
jika sekiranya kita sudah berusaha keras dan hasilnya mengecewakan stop di
sana, Tarik anfas dan ingatlah pada niat awal bahwa tugas manusia berusaha dan
berdoa semaksimal mungkin dan hasilnya kita terima nanti kita coba lagi di lain
kesempatan. Orang yang gagal itu bukan orang yang tidak berhasil melainkan
orang yang sama sekali tidak pernah mencoba.
10.
Konsisten
Wali kelas yang memiliki sikap tetap pada pendirian,
tidak berubah atau plin plan, selalu menepati janjinya, konsentrasi,
tangguh, bisa dipercaya, mahir, berhati-hati,
pantang menyerah, dan dapat diandalkan. Sikap
konsisten akan membawa dampak positif bagi semua orang terutama peserta didik
baik secara pribadi maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Wali kelas yang
konsisten akan membentuk karakter peserta didik yang sadar bahwa kegagalan bisa
saja terjadi bila mereka kurang berpengalaman dan kurang pengetahuan. Maka dari itu membangun
karakter peserta didik perlu memerhatikan sikap konsisten dari keteladanan wali
kelas mereka.
11.
Tawakkal
Akhir
dari usaha dan doa adalah tawakkal kepada Allah. Memaksimalkan doa dan ikhtiar,
meminimalisir harapan adalah sikap yang harus terus dipertahankan agar tetap
ikhlas dalam menerima hasil dari ikhtiar lalu diakhiri dengan berserah diri dan
lapang dada. Insha Allah hasil apapun yang akan kita terima akan terasa ringan
dan berjalan sesuai prediksi. Kalah atau menang, berhasil atau gagal, target
yang tercapai ataupun tidak maka semua akan bisa kita terima dan lalui dengan
tabah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
Surat Al-Ahzab ayat 3 “ dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Setelah
kita mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus diperesiapkan wali kelas
untuk membangun karakter peserta didik maka sesuai testimoni perjalanan pribadi
saya baik melalui pembelajaran tatap muka, secara daring, ataupun melalui
blended learning hasilnya akan terlihat setidaknya setelah satu tahun berjalan.
Karakter kelas IX-B membentuk sikap tangguh, disiplin, kompak, agamis, aktif
dalam pembelajaran, solidaritasnya tinggi dan berprestasi apalagi ketika Hari
Guru Nasional tiba, mereka datang ke rumah saya dalam keadaan basah kuyup
karena hari itu hujan lebat demi memberikan satu kotak donat dan mengucapkan
selamat Hari Guru kepada walikelasnya mereka naik motor berbondong-bondong.
Saya sempat khawatir akan kesehatan mereka tapi kenapa mereka tidak
memperdulikannya.
"Guru
kencing berdiri, siswa kencing berlari" peribahasa ini memiliki makna guru
merupakan manusia teladan yang segala tindak tanduknya selalu dicontoh oleh
anak didiknya, artinya betapa penting dan besarnya pengaruh guru untuk
membangun karakter peserta didik. Guru harus menjadi teladan dan role model
sekaligus menjadi mentor dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter melalui
olah piker, olah hati, dan olah rasa. Keteladanan wali kelas yang harus
ditanamkan kepada peserta didik adalah sikap jujur, akhlak yang baik dan
keikhlasan tentunya juga harus ditempuh dengan kolaborasi dengan orang tua
peserta didik agar hasil yang dicapai bias sesuai dengan apa yang kita harapkan
yaitu membangun karakter positif demi masa depan yang cerah.
Biodata
Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pangkat/golongan : Pembina/IV-a. Latar belakang pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI di UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris di STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI di UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja (KIR) kategori Sosial Budaya dan menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (Tingkat Provinsi), harapan 1 dan 2 (Tingkat Nasional) (Juli 2019 - September 2021), lolos guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 12 buku antologi (Januari-April 2022). 510 konten pendidikan di canal youtube a.n Nurul Jubaedah. Website : 17 Artikel a.n Nurul Jubaedah (Oktober 2021-April 2022, Instagram (nj_78).
Kereeen sy sepakat Bu Nurul
BalasHapus