Mental
Bola di Masa Pandemi
Indonesia mengalami
sebuah bencana multidimensional sejak fenomena Corona Virus Disease
(Covid-19) terjadi di berbagai negara..
Pandemi ini bukan hanya berdampak pada sektor-sektor utama seperti kesehatan
dan perekonomian tetapi juga dalam interaksi sosal kehidupan masyarakat yang
menuntut adanya proses adaptasi pada upaya pencegahan penularan virus seperti social
distancing atau physical distancing. Selain mengacu pada protokol
kesehatan, namun hal itu tidak lah cukup, dibutuhkan adaptasi dalam merespon
perubahan yang besar ini agar mampu menghadapi permasalahan kesehatan fisik dan
mental di masyarakat.
Kondisi
pandemi Corona Virus Disease Covid-19 menyebabkan
sebagian orang merasa cemas atau takut yang berlebihan dan berpikir yang tidak
masuk akal. Tidak jarang mereka memiliki kecurigaan dan prasangka pada orang
yang memiliki tanda-tanda penderita Covid-19.
Keadaan demikian membuat seseorang mengalami sulit tidur, sakit kepala,
dan gangguan fisik lainnya. Inilah yang disebut kondisi stress. Salah satu cara yang dapat menghilangkan
kecemasan atau stress yang dialami masyarakat dalam praktik pekerjaan sosial
dengan inidividu yaitu dengan memiliki mental bola.
Mental bola adalah
mental kuat yang dimiliki oleh seseorang sehingga ia bisa dan mampu mengelola
emosi positif dan negatif menjadi seimbang. Emosi positif yang ia miliki
merupakan kemampuan menguasai diri dari berbagai macam perasaan, mood, atau
situasi jiwa yang beragam termasuk kecemasan, rasa sedih, marah, dan rasa takut
ia ubah menjadi rasa percaya diri, tenang, bahagia, dan perasaan menyenangkan
lainnya sehingga ia sendiri seolah hidup di tengah suasana yang kondusif. Cara
pandangnya selalu melihat sesuatu yang baik, bermanfaat, dan bisa memberikan
hal menyenangkan bagi diri dan lingkungan dimana ia berada.
Ciri-ciri sekaligus tips agar menjadi orang yang
memiliki mental bola adalah sebagai berikut :
1.
Memiliki
prinsip
Prinsip merupakan hal utama yang harus kita siapkan di setiap langkah. Prinsip memandu program, agenda, rencana, visi, misi kita agar di masa yang akan datang beberapa target yang sudah kita siapkan bisa tercapai. Melalui prinsip kita akan mengisi hidup menjadi lebih bermakna, terarah, terkendali, dan terorganisir dengan sistematis. Salah satu contohnya adalah prinsip hidup bahagia dunia dan akhirat, prinsip sukses dan mulia, prinsip sederhana namun mencubit, prinsip dua sasaran satu tembakan, nah seperti itulah kira-kira sehingga fikiran kita akan disibukkan dengan berbagai macam kebaikan yang bermanfaat.
2. Memiliki program berlapis
Manusia berencana, Tuhan
yang menentukan. Begitulah pepatah yang sudah mendarah daging secara turun
temurun yang akan terus kita pegang. Program berlapis berarti kita memiliki
lebih dari satu atau dua rencana untuk sesuatu yang akan kita capai baik dalam
jangka waktu yang singkat (short time planning), rencana jangka menengah
(medium time planning), atau rencana jangka panjang (long time planning). Apa
manfaat dari program berlapis? Jika plan A tidak tercapai maka kita masih
memiliki plan B, plan C, atau plan D dan seterusnya sehingga tidak ada kamus
putus asa atau gagal. Manfaat banyak planning membuat hidup kita lebih terarah,
efektif, dan efisien.
3.
Menjaga
pola hidup
Selama pandemi
berlangsung maupun tidak, orang yang peduli terhadap dirinya maka ia akan
menjaga apa yang ia miliki termasuh kesehatan jiwa dan raganya. Pola hidup bisa
diatur melalu makanan, olah raga, menyalurkan hobby, menikmati me time, healing
di tempat aman dan nyaman, intinya adalah supaya hati dan fikiran terbebas dari
penyakit lahir maupun batin. Mengapa meskipun saya sudah menjaga pola hidup
apalahi vaksin sudah lengkap tetapi tetap saja saya sakit? Ini contoh kalimat
yang kadang-kadang juga muncul di benak saya. Lantas bagaimana menjawabnya?
Jawabannya simpel saja. Manusia memiliki kewajiban ikhtiar semaksimal mungkin,
sisanya mari kita lapang dada dengan menerima apa yang kita terima, bersahabat
dengan kenyataan hidup itu jauh lebih baik daripada melawan arus atau narasi
kehidupan.
4.
Optimis
Musibah
yang lewat di depan orang yang selalu berfikiran positif tidak akan mampu
menggoyahkan pemikiran dan tekadnya. Orang yang optimis selalu melihat celah di
tengah gundah. Matanya seperti mata tawon yang selalu melihat madu di setiap
hal. Matanya tidak seperti mata lalat yang selalu melihat sampah di mana-mana.
Menurut surat Az-Zumar ayat 53 manusia dituntut untuk tetap optimis pada rahmat
dan ampunan-Nya, dilarang melampaui batas, tidak berputus asa karena
sesungguhnya Allah SWT itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
5.
Pantang
Menyerah
Keadaan yang membatasi
langkah di masa pandemi tidak akan menghalangi langkah seseorang yang kreatif
untuk tetap bisa bertahan hidup. Barangsiapa yang selalu berharap kepada-Nya,
maka Allah SWT pasti akan memberi pertolongan (Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim,
14/392). Maju terus pantang mundur sebagaimana terdapat dalam firman Allah SWT, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
(QS. Al-Insyirah:6). Orang yang memiliki mental bola akan terus bertahan dan
melakukan beberapa perubahan, perbaikan, dan pembaharuan karena ia memiliki
segudang ide untuk dipraktekkan dengan prinsip mati satu tumbuh seribu, habis
gelap terbitlah terang, badai pasti akan berlalu, indah bukan? Mari kita
praktekkan!
6.
Memiliki
strategi
Hidup memang tidak
sesederhana dengan apa yang kita fikirkan. Dalam hidup memerlukan strategi
untuk mencapai tujuan agar mimpi yang telah kita bangun bisa terwujud sesuai
dengan harapan. Dalam menghadapi hidup
kita harus memiliki strategi agar lebih tenang dan terarah. Manusia yang
memiliki sedikit maupun banyak teman
tetap harus waspada di setiap langkah hidupnya untuk mengantisipasi apa yang
akan terjadi. Hidup dengan rencana dan strategi maka kita harus memiliki
keberanian, persiapan, kemampuan, pengetahuan, daya tahan tubuh, dan mental
yang kuat seperti mental bola semakin ditekan semakin melambung, semakin banyak
rintangan semakin merasa tertantang dan siap untuk menaklukkannya.
7.
Relaksasi
dan Meditasi
Langkah terakhir agar kita memiliki mental bola
adalah relaksasi atau meditasi. Relaksasi dan meditasi sebenarnya memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk menghindari dan melepaskan stress, agar fikiran
jauh lebih tenang, melatih emosi, menjaga pikiran positif, mengurari rasa
nyeri, menjaga tekanan darah agar tetap normal, tidur menjadi lebih nyenyak dan
membantu mengatasi insomnia sehingga mental akan kembali menguat. Perbedaannya
adalah kalau relaksasi cenderung kepada kesehatan tubuh dan fikiran tetapi
kalau meditasi cenderung kepada teknik kesehatan jasmani dan rohani jadi ada
unsur spiritualnya. Meditasi tidak dilarang dalam Islam sepanjang masih berada
dijalur yang benar dengan niat meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah
SWT. Langkah-langkah meditasi seperti duduk dengan tegap, tarik nafas perlahan,
konsentrasi fikiran, hal ini ada dalam gerakan shalat dan dzikir. Jadi,
meditasi seperti ini sebenarnya berbanding lurus dengan aktivitas rutin yang
dilaksanakan oleh kaum muslim.
Sekian Tips dari
saya semoga bermanfaat, mohon maaf jika banyak kekurangan. Terima kasih sampai
jumpa pada kesempatan dan waktu yang berbeda. Mari terus berkarya karena gajah
mati meninggalkan gading maka manusia mati meninggalkan amalnya, salah satu
amal yang akan dikenang oleh anak cucu dan generasi penerus yang akan datang
adalah tulisan dan karya kita yang lain seperti membuat konten pendidikan yang
di upload di media sosial semoga menjadi amal jariah untuk kita semua. Aamiin
ya Allah.
Biodata
Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pangkat/golongan : Pembina/IV-a. Latar belakang pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI di UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris di STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI di UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja (KIR) kategori Sosial Budaya dan menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (Tingkat Provinsi), harapan 1 dan 2 (Tingkat Nasional) (Juli 2019 - September 2021), lolos guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 12 buku antologi (Januari-April 2022). 510 konten pendidikan di canal youtube a.n Nurul Jubaedah. Website : 17 Artikel a.n Nurul Jubaedah (Oktober 2021-April 2022, Instagram (nj_78).
Mantaaap bu
BalasHapusTerima Kasih
Hapus