Selasa, 28 Maret 2023

(120) Ameena

                                                                         Ameena

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

(Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Suatu malam di bulan Ramadhan, seorang wanita bernama Ameena merasa sangat lelah setelah seharian berpuasa dan beribadah. Dia merasa terlalu lelah untuk melakukan ibadah wajib seperti membaca Al-Qur'an dan shalat malam.

Namun tiba-tiba ia teringat sebuah hadits yang pernah didengarnya yang mengatakan bahwa Allah SWT lebih menyukai hamba-Nya yang beribadah secara konsisten walaupun hanya sedikit, daripada hamba-Nya yang banyak beribadah namun tidak konsisten.

Dengan keyakinan membara, Ameena mengambil Alquran di tangannya dan membacanya selama beberapa menit, meskipun dia sangat lelah. Usai membaca Al-Qur'an, Ameena berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberinya kekuatan untuk menunaikan shalat meskipun ia sangat lelah.

Keesokan paginya, Ameena merasa sangat segar dan bugar dan merasa bahwa ibadah semalam telah mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Dia melanjutkan ibadahnya dengan semangat baru dan merasakan kegembiraan yang luar biasa saat menerima berkah bulan Ramadhan.

Kisah Amiena mengajarkan kepada kita bahwa kekuatan ibadah sebenarnya berasal dari iman yang kuat dan tekad untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita tidak harus banyak beribadah tapi tidak terus-menerus, tapi cukup melakukan sedikit tapi terus menerus untuk mendapatkan berkah dan rahmat Allah SWT selama bulan Ramadhan.

Nilai Moral

Istiqamah

Berikut adalah ayat Al-Quran tentang beribadah secara istiqamah atau terus menerus:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya: "Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepastian (yakin)." (QS Al-Hijr: 99)

Ayat ini menunjukkan bahwa kita harus selalu tekun dan terus menerus beribadah kepada Allah SWT sampai akhir hayat kita. Kita tidak boleh berhenti beribadah  dalam keadaan apapun, tapi terus menerus berusaha meningkatkan kualitas ibadah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

 

 

Daftar Pustaka

Burhanudin, Y. (2007). Saat Tuhan Menyapa Hatimu: Kisah-kisah Inspiratif dan Sarat Hikmah dalam Islam. Mizania.

Hamsa, H., Irwan, M., Yusma, M., Hidayah, N., Suwandi, S., Samliana, S., ... & Fitrianingsih, F. (2020). Kisah-Kisah Inspiratif.

Lusli, M. M., Prasetyo, F. A., & Irwanto, I. (2012). Kisah Inspiratif Orang-orang Luar Biasa.

 

Biodata

Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).

Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022),  lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).

Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 150 artikel (Oktober 2021-April 2023).

Blog                http://nuruljubaedah6.blogspot.com/

Instagram       : nj_78 

Surel               nuruljubaedah6@gmail.com

WhatsApp      : 081322292789


Kamis, 23 Maret 2023

(119) 4 Hikmah dari Kisah Maryam Binti Imran

 4 Hikmah dari Kisah Maryam Binti Imran 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

“Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah SAW, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah.” (HR. Hakim, 4853).

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keempat wanita istimewa tersebut sudah tentu menjadi wanita pilihan Tuhan karena memiliki kelebihan dibanding wanita lainnya. Melalui tulisan ini penulis akan membahas salah satu wanita terbaik dalam Islam yang bernama Maryam binti Imran. Berikut ini adalah penjelasannya :

Keistimewaan Maryam binti Imran

Maryam binti Imran adalah wanita terbaik dalam Islam yang  pertama kali disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dia adalah  wanita mulia yang selalu menjaga martabatnya dan taat  kepada Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT memilihnya  menjadi ibunda Nabi Isa AS dengan tetap menjaga keperawanannya.

Kisah Pilu Hidup Maryam binti Imran

Deskripsi kisah hidup pahit Maryam dalam QS. AliImran 35-37, tentang Hana yang berharap anak yang dilahirkannya adalah laki-laki, namun Allah memerintahkan perempuan bernama Maryam. Meski keinginan awalnya ingin memiliki anak laki-laki dan ia kecewa, Hana tetap ikhlas menerima perintah Allah dan terus mendoakan anaknya Maryam sebagai abdi di Baitullah serta mendoakan kebahagiaan bagi Maryam dan keturunannya. 

QS.12 Ayat 16-33, Maryam adalah pada ayat 16. Maryam mengasingkan diri ke suatu tempat, kemudian pada ayat 17 Maryam dikaruniai kehamilan, yang dihembuskan malaikat Jibril ke dalam rahimnya. 

Pada ayat 18-20, Maryam merasakan ketakutan dan kecemasan terhadap anak yang dikandungnya, tanggapan Maryam: “Bagaimana saya bisa mempunyai anak laki-laki jika tidak ada yang pernah menyentuh saya.” Saat melahirkan, Maryam pergi ke tempat yang jauh, setelah itu rasa sakit saat melahirkan menyebabkan dia bersandar di pangkal pohon kurma.

Dalam ayat 23 ini, Maryam mengeluh dan berkata: “Ya Tuhanku, alangkah baiknya jika aku mati sebelum itu dan menjadi orang yang tidak penting dan terlupakan”. Maryam lelah dan sedih karena dia menjalani semuanya sendirian, tanpa suami atau keluarga. 

Kemudian Allah menolongnya, memberinya rezeki berupa sungai dan kurma sebagai makanan dan minuman bagi seorang perempuan yang kelelahan karena melahirkan. Kemudian Maryam membawa anaknya ke kaumnya, mereka mengutuk Maryam menuduhnya berzina. 

Masih dalam buaian Tuhan melindungi Maryam dalam QS. Maryam dalam ayat 30-33 bahwa dia adalah utusan Allah SWT. Dari sini jelaslah bahwa Maryam tidak bercela, hal ini merupakan tanda kekuasaan Allah SWT yang memilih Maryam sebagai wanita suci sepanjang masa. 

Analisis Kisah Maryam binti Imran

1. Kontekstualisasi kisah Maryam dalam Surat Ali-Imran ayat 35-36 yaitu kekecewaan Hana memiliki anak perempuan, dapat dikontekstualisasikan pada zaman modern ini, dimana banyak orang tua yang mengharapkan anaknya lahir sebagai laki-laki bukan perempuan. Padahal ketidakterbatasan kekuasaan Allah SWT bahwasannya derajat laki-laki maupun perempuan adalah sama. 

2. Pentingnya pendidikan anak. Mulai dalam kandungan untuk memilih seorang guru bagi sang anak, seperti halnya Hana memilih guru terbaik untuk Maryam, Zakaria. Hal tersebut dapat dikontekstualisasikan dengan zaman sekarang agar orang tua dapat memberikan pendidikan yang terbaik kepada anaknya karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. 

3. Pesan moral surat Maryam ayat 16-33 dapat dikontekstualisasikan pada zaman sekarang bahwa sikap Maryam mengajarkan pentingnya optimis dan bersabar dalam menghadapi cobaan Allah SWT seperti saat ini yang masih banyak mengeluh bahkan memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka. 

4. Kisah pahit Maryam menunjukkan betapa kuatnya Maryam ketika dia menyelesaikan ujian sendirian. Kemudian keutamaan Maryam dalam menjaga kesucian, hal ini dapat dikontekstualisasikan khususnya bagi wanita zaman sekarang agar lebih berhati-hati dan menjaga diri agar tidak mudah tertarik dengan pria dengan berdansa, berdandan berlebihan, dan berpakaian meniru kaum kafir. 

Seperti Maryam yang terus menerus menjaga ketika berinteraksi dengan lawan jenis dan memliki rasa malu yang tinggi sehingga tidak mudah dirayu. Pada zaman modern, interaksi sosial menjadi semakin disesalkan, relasi sosial saat ini diracuni oleh pergaulan Barat yang semakin bebas, sehingga perempuan mudah terpengaruh oleh pergaulan tersebut.

4 Hikmah dari Kisah Maryam binti Imran

1. Ujian Keimanan

QS. An-Nisa' Ayat 136, “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya.”

2. Ujian Kesabaran (Fitnah)

QS. Al-Baqarah Ayat 155, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.”

3. Tawakkal menjalani Taqdir

QS. Al-Anfal Ayat 49, “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, Maka Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

4. Menjaga harga diri perempuan

QS. An-Nur Ayat 31. “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.”


Daftar Pustaka

Hasanah, S. (2015). AL-NASUNI FI QISHSHAH MARYAM FI AL-QUR’AN AL-KARIM: DIRASAH IJTIMA’IYYAH ADABIYYAH (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Jasmi, K. A. (2021). Kisah Maryam dan Kelahiran Nabi Isa AS: Surah Ali ‘Imran (3: 42-47).

Rina, Y. (2023). KEGETIRAN HIDUP MARYAM DALAM AL QUR’AN (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).

Biodata

Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).

Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022),  lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).

Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 130 artikel (Oktober 2021-April 2023).

Blog                : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/

Instagram       : nj_78 

Surel               : nuruljubaedah6@gmail.com

WhatsApp      : 081322292789


(118) Fatima

 Fatima

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Alkisah hiduplah seorang wanita Muslim bernama Fatima, yang berasal dari keluarga miskin. Namun, Fatima tetap gigih dan bertekad dalam mengejar pendidikan. Dia belajar keras setiap hari untuk meningkatkan kehidupannya dan keluarganya di masa depan.

Namun, Fatima harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam perjalanannya. Ia sering diejek oleh teman-temannya karena berasal dari keluarga yang lebih lemah, dan sering dianggap tidak mampu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Tetapi Fatimah tidak pernah menyerah. Ia terus belajar dengan rajin dan berdoa kepada Allah SWT untuk memberinya kekuatan dan keberanian untuk melanjutkan. Ia juga selalu mengingat kata-kata motivasi ibunya: "Jangan pernah menyerah, anakku. Di setiap kesulitan selalu ada berkah."

Akhirnya Fatima menyelesaikan pendidikannya dengan hasil yang sangat baik. Ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan menjadi ahli di bidangnya. Fatima juga menjadi inspirasi bagi banyak wanita Muslim lainnya untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar impian mereka, terlepas dari latar belakang dan tantangan yang mereka hadapi.

Nilai Moral

Tekad kuat, kerja keras, dan doa

Kisah Fatimah menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat, kerja keras dan doa yang tulus kepada Allah SWT, kita dapat mengatasi segala rintangan dan menjadi pribadi yang sukses dan berguna bagi orang lain.

1. "Dan orang-orang yang berusaha untuk mencari keridhaan Kami, tentulah Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan (yang menuju) kepada Kami." (QS. Al-Ankabut: 69)

Ayat ini menegaskan bahwa Allah membantu mereka yang memiliki tekad yang kuat untuk mencapai cita-citanya. Dengan kerja keras dan doa yang tulus, kita bisa menemukan jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan disana sini.

2. "Barangsiapa yang berjihad, maka sungguh dia berjihad untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), sedangkan kamu semua adalah orang-orang yang memerlukan (pertolongan) dari-Nya." (QS. Al-Ankabut: 6)

Ayat ini menunjukkan bahwa kerja keras dan tekad kita yang kuat adalah untuk keuntungan kita sendiri. Dalam perjuangan, kita harus selalu percaya kepada Allah dan meminta bantuan-Nya dalam doa yang tulus.

3. "Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, tentulah Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)

Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu mendukung orang-orang yang berjuang di jalan-Nya. Dengan tekad yang kuat dan kerja keras yang terus menerus serta doa yang tulus kepada-Nya, kita bisa meraih kesuksesan dan keberkahan di dunia dan akhirat.


Daftar Pustaka

Fatmawati, E. (2022). Berperilaku Positif.

Mala, J. N. (2020). Manfaat Kisah Islam Dalam Menumbuhkan Akhlak Mulia Pada Diri Seseorang. Jurnal Inspiratif Pendidikan, 9(1), 287-297.

Syurfah, A. (2015). Kisah Inspiratif Untuk Anak Muslim. CERDAS INTERAKTIF. ZAKARIA, K. Z. A. (2020). TAFSIR INSPIRASI: INSPIRASI DARI KITAB SUCI AL-QURAN.


Biodata

Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).

Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022),  lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).

Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 130 artikel (Oktober 2021-April 2023).

Blog                : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/

Instagram       : nj_78 

Surel               : nuruljubaedah6@gmail.com

WhatsApp      : 081322292789


(117) 5 Kisah Mengharukan

 5 Kisah Mengharukan

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Berikut ini kisah dalam Islam yang menginspirasi dan menggugah di antaranya: 

1. Kisah Hajar dan Ismail 

Kisah ini  tentang kesetiaan  istri Nabi Ibrahim, Hajar, ketika dia ditinggalkan di tengah padang pasir bersama putranya Ismail. Hajar tidak menyerah dan percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkan mereka. Ketika air tiba-tiba muncul di dekat mereka, Hajar tahu  itu adalah hadiah dari Allah SWT. Tempat ini kemudian menjadi kota Mekkah dan Ka'bah, salah satu tempat paling suci Islam. 

 2. Kisah Nabi Yusuf 

Nabi Yusuf dikhianati oleh saudara-saudaranya yang iri dengan ketampanan dan kecerdasannya. Mereka melemparkan Yusuf ke dalam sumur dan memberi tahu ayahnya bahwa binatang telah memakan Yusuf. Namun, Yusuf selamat dan kemudian dijual sebagai budak di Mesir. Di sana ia mendapat kepercayaan dari raja Mesir dan menjadi penasehatnya. Belakangan, Yusuf bersatu kembali dengan keluarganya dan memaafkan saudara-saudaranya. 

 3. Kisah Nabi Muhammad 

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir  Islam. Dia dianggap sebagai contoh sempurna dari kesalehan dan moralitas. Nabi Muhammad mengajarkan cinta, kemurahan hati dan kebaikan kepada semua orang, bahkan kepada mereka yang tidak menyukainya. 

 4. Kisah Bilal bin Rabah 

Bilal adalah seorang budak yang dihina dan disiksa oleh tuannya karena masuk Islam. Namun Bilal tetap bertahan dan akhirnya dilepas oleh Nabi Muhammad SAW. Bilal kemudian menjadi muadzin Islam pertama  dan dikenal sebagai salah satu sahabat Nabi yang paling setia. 

 5. Kisah Umar bin Khattab 

Umar pada awalnya adalah  musuh Islam yang sangat keras kepala. Namun, setelah melihat kebaikan Islam, ia kemudian masuk Islam dan menjadi khalifah kedua setelah Nabi Muhammad SAW. Umar dikenal sebagai khalifah yang adil dan bijaksana serta banyak melakukan perubahan positif dalam masyarakat Islam. 

Semua cerita ini memberikan inspirasi dan pelajaran tentang kesabaran, kekuatan iman dan kebaikan. 

Nilai Moral

Kesabaran, Keimanan, Kebaikan

Berikut ayat-ayat Alquran tentang kesabaran, iman dan kebaikan: 

1. Tentang Kesabaran: 

"Dan sesungguhnya Allah beserta orang yang sabar." (QS Al-Baqarah:153)

"Janganlah kamu berkata tentang orang-orang yang gugur di jalan Allah sebagai mati, bahkan mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." (QS Al-Baqarah:154)

"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS Al-Baqarah:155)

"Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan dicukupkan pahala tanpa batas." (QS Az-Zumar:10)

2. Tentang Iman:

Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku ini Rasul Allah kepadamu semua, yaitu Rasul yang diutus Allah kepada seluruh manusia, raja yang memerintah seluruh umat manusia, baik orang yang beriman maupun yang kafir, agar supaya hanya kepada Allah-lah kepunyaan segala yang di langit dan di bumi." (QS Al-A'raf:158)

"Barangsiapa yang mengharapkan bertemu dengan Allah maka sesungguhnya waktu yang ditetapkan oleh Allah itu akan datang. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-'Ankabut:5)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal yang saleh, maka mereka itu adalah sebaik-baik makhluk." (QS Al-Bayyinah:7)

3. Tentang Kebaikan: 

"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Luqman:18)

"Dan janganlah kamu lupa berbuat kebajikan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Baqarah:237)

"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam." (QS Al-Anbiya':107)

Semua ayat di atas memberikan pelajaran dan hikmah tentang kesabaran, keimanan dan kebaikan hati yang penting bagi setiap muslim  di dunia ini.


Daftar Pustaka

Bahjat, A., & Alkaf, M. (2003). Sejarah Nabi-Nabi Allah.

Katsir, I. I. (2001). Kisah para nabi. Pustaka Al-Kautsar. 

Mauluddin, M., Muttaqin, K., & Syafi’i, A. (2022). Ibrah Kisah Penolakan Nabi Yusuf Terhadap Ajakan Imra’at al-Aziz Perspektif Tafsir Maqashidi. Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir, 5(1), 107-123.

Muflich, M. F. (2021). RASISME DALAM ISLAM (Peran Bilal bin Rabbah dalam Sejarah Peradapan Islam). FATAWA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 153-164.

Nasrulloh, M. (2020). Kisah-Kisah Inspiratif SAHABAT NABI. Aghitsna Publisher.


Biodata

Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).

Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022),  lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).

Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 130 artikel (Oktober 2021-April 2023).

Blog                : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/

Instagram       : nj_78 

Surel               : nuruljubaedah6@gmail.com

WhatsApp      : 081322292789


(116) Salman Al-Farisi

 Salman Al-Farisi

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Suatu ketika pernah hidup seorang sahabat Nabi bernama Salman Al-Farisi. Salman adalah seorang pemuda yang sangat mencintai Islam dan ingin mencari kebenaran agama yang sebenarnya.

Salman melakukan perjalanan ke banyak tempat untuk mencari agama yang benar, tetapi dia tidak dapat menemukannya. Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang pendeta yang mengajarkan agama Kristen. Salman menjadi tertarik dan memutuskan untuk belajar agama Kristen dari pendeta tersebut.

Setelah beberapa waktu, bagaimanapun, Salman memutuskan bahwa Kristen bukanlah agama yang benar. Ia melanjutkan pencariannya hingga akhirnya mendengar seorang nabi yang muncul di Mekkah bernama Muhammad.

Salman yakin bahwa Islam adalah agama yang benar dan memutuskan untuk pergi ke Mekkah menemui Nabi Muhammad SAW. Di Mekkah, Salman akhirnya bertemu dan bersahabat dengan Nabi Muhammad SAW.

Salman belajar banyak tentang Islam dari Nabi Muhammad SAW dan menjadi salah satu sahabat yang paling dicintainya. Ia juga menyaksikan peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti Perang Badar dan Perang Uhud.

Salman adalah contoh bagi kita bahwa jika kita sungguh-sungguh mencari kebenaran, pasti Tuhan akan menuntun kita untuk menemukannya. Kita juga bisa belajar dari Salman pentingnya menuntut ilmu dan tidak mudah terombang-ambing oleh ajaran sesat.

Kisah Salman Al-Faris adalah salah satu kisah inspiratif Islam, yang mengajarkan kita kekuatan iman, kesabaran dan keteguhan hati dalam mencari kebenaran agama.


Nilai Moral

Kekuatan Iman

Berikut  ini adalah beberapa ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang kekuatan iman, kesabaran dan keteguhan hati dalam mencari kebenaran agama:

1. "Dan orang-orang yang berjuang untuk Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)

Ayat ini menekankan bahwa Allah SWT membantu mereka yang berjuang untuk menemukan kebenaran dan berusaha  mendekatkan diri kepada-Nya. 

2. "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf: 87)

Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berharap dan percaya pada anugerah Allah SWT, bahkan dalam situasi  sulit sekalipun.

3. "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siap (untuk berperang) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." (QS. Ali Imran: 200)

Ayat ini mengajarkan bahwa kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi berbagai rintangan sangatlah penting, terutama dalam mencari kebenaran agama.

4. "Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya ia berjihad untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam." (QS. Al-Ankabut: 6)

Ayat ini menekankan pentingnya mencari dan menemukan kebenaran agama karena  membawa banyak manfaat  bagi diri sendiri.

5. "Dan janganlah kamu takut kepada manusia, dan takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al-Maidah: 44)

Ayat ini mengajarkan bahwa kita harus berani mengikuti ajaran Tuhan bahkan ketika menghadapi tekanan atau ancaman dari orang lain.


Daftar Pustaka

Nasrulloh, M. (2020). Kisah-Kisah Inspiratif SAHABAT NABI. Aghitsna Publisher.

Wan Abdullah, W. A. A., Mohd Zhaffar, N., Abdul Razak, K., & Hamzah, M. I. (2019). Salman al-Farisi sebagai Model Inovator Unggul. Journal of Hadith Studies.

Yansyah, L. (2019). Kisah Edukatif 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga: Membangun Karakter Anak dengan Meneladani Kisah Sahabat Rasulullah Pilihan. Zikrul Hakim Bestari.


Biodata

Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).

Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022),  lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).

Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 130 artikel (Oktober 2021-April 2023).

Blog                http://nuruljubaedah6.blogspot.com/

Instagram       : nj_78 

Surel               nuruljubaedah6@gmail.com

WhatsApp      : 081322292789


(115) Raja Pemurah

 Raja Pemurah

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Dahulu kala hiduplah seorang raja yang sangat dermawan. Dia selalu memberikan banyak kekayaan kepada yang membutuhkan. Orang-orang sangat mengagumi raja  dan senang hidup di bawah pemerintahannya. 

Suatu hari, bagaimanapun, ada seorang pria yang sangat iri dengan kemurahan hati raja. Dia tidak ingin melihat kekayaan raja yang melimpah, memutuskan untuk mengembangkan rencana jahat. Pria itu membuat kebohongan besar bahwa raja  mencuri kekayaan rakyat dan menjadi kaya. 

Ketika berita itu menyebar, banyak orang  percaya dan marah kepada  raja. Raja juga sangat sedih dan kecewa dengan tuduhan palsu tersebut. Namun, raja tetap tenang dan memutuskan untuk percaya pada keadilan Allah SWT. 

Dia memanggil orang itu dan berkata: “Saya tidak tahu apakah tuduhan Anda benar atau tidak. Tapi saya percaya bahwa Allah SWT adalah hakim yang adil dan  akan menunjukkan kebenaran pada akhirnya.” 

Kemudian raja memerintahkan untuk memberikan uang kepada orang itu dan memerintahkannya untuk meninggalkan kerajaannya dengan selamat. Segera setelah itu kebohongan orang itu terungkap dan orang-orang sadar, bahwa raja tidak bersalah.

Pesan moral dari cerita ini adalah  kita harus percaya pada keadilan Allah SWT dan tidak mudah terombang-ambing oleh desas-desus yang tidak benar. Kita juga harus belajar  memaafkan, karena raja membuat kebijaksanaan. meskipun ia menuduh melakukan kejahatan yang tidak benar, itu adalah hal yang mulia dan  baik yang harus dimiliki oleh seorang muslim.


Nilai Moral

Kejujuran

Berikut adalah ayat Al-Quran yang berkaitan dengan balasan terhadap orang yang berbohong:

1. "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang diucapkan lidahmu: 'Sesungguhnya ini akan menghidupkan kami jika kami termasuk orang-orang yang takwa.' Dan janganlah kamu mengatakan terhadap kebohongan yang dirancang oleh lidahmu: 'Ini halal dan ini haram,' dengan maksud memalsukan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang memalsukan terhadap Allah tidak akan berhasil" (QS An-Nahl: 116-117).

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah SWT sangat membenci orang yang berdusta dan berdusta terhadap-Nya atau berdusta terhadap orang lain. Orang yang memalsukan atau menipu dengan berbohong akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

2. "Dan janganlah kamu mengatakan dengan lisanmu tentang hal-hal yang kamu bohongkan: 'Ini halal dan ini haram,' dengan maksud memperbuat dusta terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah tidak akan berhasil" (QS An-Nahl: 116).

Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT menghukum orang yang berbohong dan mengklaim sesuatu yang tidak benar tentang ajaran agama atau moral. Kita harus selalu jujur dan mengatakan kebenaran dalam segala hal agar kita tidak menerima hukuman yang sepantasnya dari Allah SWT.

3. "Dalam keadaan apapun, janganlah kamu membenarkan orang yang berbohong, dan janganlah kamu mendukung orang yang berkhianat. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berbuat dosa" (QS An-Nisa: 107).

Ayat ini menekankan pentingnya untuk tidak membela atau mendukung seseorang yang berbohong atau melakukan pengkhianatan. Allah SWT tidak menyukai orang yang selalu berbuat dosa dan menyebarkan kebohongan karena dapat menimbulkan kerugian di masyarakat. 

Dari ayat-ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa dusta dan pemalsuan terhadap Allah SWT dan orang lain adalah perbuatan yang sangat buruk dan tidak diterima di mata Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus selalu jujur dan mengatakan kebenaran dalam segala hal.


Daftar Pustaka

Fatmawati, E. (2022). Berperilaku Positif.

Mala, J. N. (2020). Manfaat Kisah Islam Dalam Menumbuhkan Akhlak Mulia Pada Diri Seseorang. Jurnal Inspiratif Pendidikan, 9(1), 287-297.

Syurfah, A. (2015). Kisah Inspiratif Untuk Anak Muslim. CERDAS INTERAKTIF. ZAKARIA, K. Z. A. (2020). TAFSIR INSPIRASI: INSPIRASI DARI KITAB SUCI AL-QURAN.


Biodata

Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).

Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022),  lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).

Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 130 artikel (Oktober 2021-April 2023).

Blog                : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/

Instagram       : nj_78 

Surel               : nuruljubaedah6@gmail.com

WhatsApp      : 081322292789



(114) 5 Kisah Keajaiban Islam

 5 Kisah Keajaiban Islam

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Ada banyak kisah keajaiban Islam yang terjadi di berbagai belahan dunia. Berikut beberapa contohnya:

1. Sejarah Ka'bah yang dilindungi Allah SWT: Pada zaman Jahiliyah, Ka'bah sering diserang oleh musuh-musuhnya yang ingin menghancurkannya. Tapi setiap kali mereka mencoba melakukan itu, keajaiban terjadi yang membuat mereka mundur. Dengan masuknya Islam, Ka'bah menjadi tempat suci bagi umat Islam dan masih dalam perlindungan Allah SWT.

2. Kisah Menyelamatkan Nabi Ibrahim AS dari Api: Nabi Ibrahim AS pernah dikutuk untuk dibakar hidup-hidup oleh seorang raja yang tidak beriman kepada Allah SWT. Namun ketika api menyala, Allah SWT menurunkan hujan untuk memadamkannya, sehingga Nabi Ibrahim AS terselamatkan.

3. Kisah Nabi Musa AS Membelah Laut Merah : Ketika Nabi Musa AS dan para pengikutnya terjebak di antara pasukan Firaun dan Laut Merah, Allah SWT membelah laut tersebut agar mereka dapat melewatinya dengan selamat. Setelah melewati laut, Allah SWT menutupnya kembali hingga bala tentara Firaun tenggelam.

4. Kisah Nabi Muhammad SAW dan Isra' Mi'raj: Nabi Muhammad SAW memiliki pengalaman spiritual yang luar biasa ketika Allah SWT membawanya ke surga dalam peristiwa yang disebut Isra' Mi'raj. Di sana ia bertemu dengan para nabi dan menerima berbagai wahyu dari Allah SWT.

5. Kisah Salat Istisqa Pada Masa Umar bin Khattab : Saat terjadi kekeringan di Madinah, Umar bin Khattab meminta seluruh umat Islam untuk berdoa memohon hujan. Padahal tidak hujan. Umar bin Khattab kemudian memimpin sholat istisqa (sholat hujan) dan di tengah sholat hujan turun dengan derasnya.

Ini adalah contoh keajaiban Islam yang terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda. Semua kisah ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang luar biasa dan kebenaran ajaran Islam yang diberikan kepada para nabi-Nya.

Berikut ini beberapa ayat Al-Quran yang berkaitan dengan keajaiban Islam:

1. "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, dan bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang berakal" (QS Ali Imran: 190).

2. "Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya keduanya tidak roboh. Dan jika keduanya roboh, tidak ada seorang pun yang dapat menahannya selain Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penyantun lagi Maha Pengasih" (QS Fatir: 41).

3. "Dan Allah telah menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan dengan air itu bumi setelah mati. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar" (QS An-Nahl: 65).

4. "Katakanlah: 'Perlihatkanlah kepada saya apa yang mereka persekutukan dengan Allah itu?'. Sekali-kali tidak ada sesuatupun. Tetapi Dia (Allah) adalah Allah Yang Maha Esa, lagi Maha Menang" (QS An'am: 164).

5. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS Ar-Ra'd: 11).

Ayat-ayat tersebut mengandung pesan  kebesaran Allah SWT dan keajaiban ciptaan-Nya. Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan  hikmah dan keindahan, dan manusia dapat memperoleh keajaiban Islam dengan mengamati dan mensyukuri kebesaran Allah SWT dalam menciptakan alam semesta dan  isinya.


Daftar Pustaka

Bahjat, A., & Alkaf, M. (2003). Sejarah Nabi-Nabi Allah.

Fatmawati, E. (2022). Berperilaku Positif.

Katsir, I. I. (2001). Kisah para nabi. Pustaka Al-Kautsar.

Mala, J. N. (2020). Manfaat Kisah Islam Dalam Menumbuhkan Akhlak Mulia Pada Diri Seseorang. Jurnal Inspiratif Pendidikan, 9(1), 287-297.

Syurfah, A. (2015). Kisah Inspiratif Untuk Anak Muslim. CERDAS INTERAKTIF. ZAKARIA, K. Z. A. (2020). TAFSIR INSPIRASI: INSPIRASI DARI KITAB SUCI AL-QURAN.


Biodata

Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).

Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022),  lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).

Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 130 artikel (Oktober 2021-April 2023).

Blog                : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/

Instagram       : nj_78 

Surel               : nuruljubaedah6@gmail.com

WhatsApp      : 081322292789


(113) 5 Kisah Mulia

 5 Kisah Mulia

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag 

(Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Berikut ini adalah beberapa kisah Islami yang mulia yang dapat menginspirasi dan memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam. 

1. Kisah Nabi Ibrahim AS 

Nabi Ibrahim AS merupakan sosok yang sangat dihormati dalam Islam karena beriman kepada Allah SWT. Kisahnya terekam dalam Al Quran dan mengandung banyak pelajaran berharga seperti keberanian menghadapi tantangan dan kesetiaan kepada Allah SWT. 

2. Kisah Nabi Yusuf AS 

Nabi Yusuf AS adalah sosok yang penuh keteguhan dan kesabaran. Ia mampu menghadapi cobaan  hidup dengan penuh keimanan kepada Allah SWT. Kisahnya juga mengajarkan pentingnya menjaga harga diri dan integritas. 

3. Kisah Nabi Muhammad SAW 

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang dianggap teladan bagi umat Islam dalam segala hal. Dia mengajarkan kasih sayang, kebaikan, kejujuran, kesederhanaan dan banyak lagi. Kisah hidupnya menginspirasi umat Islam untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. 

4. Kisah Umar bin Khattab RA 

Umar bin Khattab RA adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan keberanian dan keadilannya. Ia juga dianggap sebagai salah satu penguasa terbaik dalam sejarah Islam. Kisah hidupnya mengajarkan pentingnya kejujuran dan keadilan dalam kepemimpinan. 

5. Kisah Fatimah RA 

Fatimah RA adalah putri Nabi Muhammad SAW yang sangat dicintai dan dihormati dalam Islam. Dia adalah karakter yang tangguh dan ulet yang menghadapi cobaan hidup. Kisah hidupnya mengajarkan keberanian dalam menghadapi kesulitan. 

Semua kisah Islami yang luar biasa ini memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami kisah-kisah tersebut, kita dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT dan memperbaiki diri kita dalam kehidupan ini.

Nilai Moral

Keimanan dan introspeksi diri

Berikut adalah salah satu ayat tentang keimanan dalam Islam:

"Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.." (Al-Bayyinah: 7)

Ayat ini menekankan bahwa iman yang benar harus diikuti dengan perbuatan baik. Orang yang beragama harus selalu berusaha  melakukan perbuatan  baik dan menahan diri dari perbuatan  buruk. Selain itu, ayat ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah sebaik-baik ciptaan karena  menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT. 

Berikut adalah penjelasan hadist Nabi Muhammad SAW:

"Barangsiapa yang ingin beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya iman, maka hendaklah ia memperhatikan dirinya sendiri dan memperbaiki akhlaknya." - HR. Ahmad

Ayat ini menegaskan bahwa iman yang sejati berasal dari mengenal diri dengan jujur dan memperbaiki akhlak. Dalam Islam, iman yang kuat harus dibarengi dengan perbuatan  baik dan perilaku terpuji, karena iman tanpa cinta tidak ada gunanya. Oleh karena itu, introspeksi merupakan proses penting untuk meningkatkan keimanan dan menjadi pribadi yang lebih baik. 


Daftar Pustaka

Bahjat, A., & Alkaf, M. (2003). Sejarah Nabi-Nabi Allah.

Katsir, I. I. (2001). Kisah para nabi. Pustaka Al-Kautsar. 

Nasrulloh, M. (2020). Kisah-Kisah Inspiratif SAHABAT NABI. Aghitsna Publisher.


Biodata

Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).

Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022),  lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).

Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 130 artikel (Oktober 2021-April 2023).

Blog                : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/

Instagram       : nj_78 

Surel               : nuruljubaedah6@gmail.com

WhatsApp      : 081322292789


P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...