Sabtu, 30 April 2022

(30) Ramadhan Bagai Kepompong

 

Ramadhan Bagai Kepompong

(oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2 Garut)

Bulan Ramadhan, atau meminjam istilah “bulan puasa”, ibarat kepompong bagi kehidupan manusia. Orang yang suka bergosip setelah keluar dari kepompongnya semakin sedikit bahkan menghilang, yang sering berbohong begitu Ramadhan usai, menjadi orang yang jujur. Demikian pula, mereka yang jarang ke masjid menjadi "penjaga" setia barisan pertama. Selama Ramadhan, "rindu" menjadi lebih murah hati dari biasanya dan sifat buruknya berubah menjadi baik.

Hidup memiliki dua sisi yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan.  Cahaya dan Kegelapan, Siang dan malam, kebaikan dan keburukan, hina dan mulia. Matahari bisa dilihat di siang hari tetapi hanya dalam Kegelapan kita bisa melihat bintang. Cahaya merupakan rahmat dari Allah SWT untuk kita semua. Keindahan siang dan malam tidak bisa kita lihat tanpa cahaya. Tanpa cahaya, mata pun tak dapat melihat apa-apa. Melalui cahaya akita bisa melihat keindahan dari pagi hingga malam.

Kegelapan jika ditelaah secara tersirat merupakan kondisi jiwa seseorang yang sedang berada dalam keadaan tersesat atau jauh dari kebenaran. Kegelapan juga bisa  diartikan sebagai kebekuan dan kemandegan penglihatan mata batin seseorang  yang  jauh dari cahaya iman.Apa penyebab seseorang berada dalam kegelapan? hal ini tentunya dipicu oleh banyak hal seperti trauma di masa lalu, kekecewaan di luar batas kemanusiaan, tragedi, trigger shock, patah hati yang luar biasa, kasus perjodohan yang gagal, putus asa, insecure tingkat tinggi,  kegagalan yang bertubi-tubi, bisnis yang merugi, tidak kunjung menemukan jati diri, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berikuti ini beberapa langkah untuk segera bangkit dari kisah kelam di masa lalu :

1. Memaafkan Diri Sendiri

Mengakui kesalahan adalah bagian penting dari pembelajaran, jadi jangan takut untuk membuat kesalahan. Akui kesalahan masa lalu Anda. Jangan bingung antara kesalahan dengan kegagalan. Bahkan jika Anda bersalah, jangan berasumsi bahwa Anda telah gagal. Kesalahan adalah kejadian umum, dan tidak menunjukkan bahwa Anda tidak memenuhi tugas itu. “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf : 199).

2. Menerima Kenyataan Hidup

Jika Anda menerima kenyataan hidup, Anda dapat memusatkan perhatian dan energi Anda pada hal-hal yang lebih penting. Anda dapat memulai hidup baru jika Anda terlebih dahulu melepaskan beban berat yang Anda pikul. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

3. Memperbaiki Diri

Perbaikan diri berarti menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan perlu untuk menghentikan kebiasaan lama yang berbahaya. Memang tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan kebiasaan buruk dalam semalam, tetapi kita dapat mulai melakukan perubahan secara bertahap. "Bahagialah orang yang sibuk memperhatikan aib diri sendiri ketimbang memperhatikan aib-aib orang lain." (HR Al-Tirmidzi dan Ibn Majah).

4. Fokus Masa Kini dan yang Akan Datang

Yang penting adalah bagaimana kita menjalani hidup kita saat ini, bukan berapa lama kita hidup. Jadi untuk kehidupan sekarang, sikap kita adalah menghadirkan perilaku terbaik untuk masa kini, untuk masa depan atau kehidupan yang lebih baik di masa depan, dari pelajaran masa lalu. Cara terbaik untuk meningkatkan kehidupan kita adalah dengan mengerahkan upaya kita untuk merencanakan sesuatu yang berharga dan bermakna bagi diri kita sendiri. Ini akan membantu meningkatkan iman, kepribadian, keterampilan sosial, dan bidang pengembangan lainnya. Hal ini ditegaskan dalam surat Al Hasyr (59) ayat  18, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

6. Jadikan Pelajaran

Ketika melihat perilaku buruk seseorang, tidak perlu mencela orang tersebut, jadikan saja pelajaran bahwa perbuatan/sikap/perkataan yang buruk tidak boleh ditiru, belajarlah untuk tidak berpura-pura dengan mencela orang lain, Tuhan itu baik menutupi aib kita, jika Tuhan membuka aib kita, maka kita akan tak berdaya. Berhentilah berusaha memperbaiki diri dengan mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain. Ingatlah untuk mengingat perspektif Anda sendiri ketika menanggapi penghinaan orang lain, dan jangan fokus pada apa yang kita miliki yang tidak mereka miliki.Allah SWT memerintahkan kita untuk memetik pelajaran dari peristiwa yang telah terjadi melalui firman-Nya, "Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan." (QS. Al-Hasyr: 2).

7. Buat Rencana

Untuk memecahkan masalah, Anda perlu memiliki rencana. Rencana ini mungkin termasuk melihat segala sesuatu dalam hidup Anda, atau hanya mengatur kegiatan hari itu. Membuat rencana bisa tampak menakutkan, tetapi dengan ketekunan, alat yang tepat, dan sedikit kreativitas, Anda dapat memulai dan mencapai tujuan Anda."Dan berencanalah kalian, Allah membuat rencana. Dan Allah sebaik-baik perencana." (QS. Ali Imran: 54)

8. Pasang Target

Mulailah dengan menuliskan tujuan yang muncul di benak Anda. Pertama, jangan membuat penilaian apakah tujuan Anda mungkin. Juga, jangan pikirkan apakah tujuannya adalah tujuan jangka panjang atau tujuan jangka pendek. Pada tahap ini, Anda harus kreatif dan menetapkan tujuan setinggi mungkin. Setelah Anda menuliskan segala sesuatu yang muncul di pikiran Anda, Anda harus mencocokkan tujuan Anda dengan pernyataan tujuan Anda. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (asy-Syarh: 7-8)

9. Produktif Berkarya

Indikator kebahagiaan adalah ketika seseorang bisa menciptakan karya-karya baru. Kegembiraan akan mendorong seseorang untuk terus meningkatkan produktivitas dengan menciptakan karya-karya baru. Kebahagiaan, produktivitas diri, dan pekerjaan baru seperti siklus yang menghubungkan dan mendukung satu sama lain. Menurut Ibnu Umar r.a dari Rasulullah, ia berkata “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang beriman yang berkarya.” (HR Thabrani dalam Al Kabir). Maksud di sini adalah produktif yang menghasilkan berbagai kebaikan.

10. Wujudkan Cita-cita

Untuk mencapai impian Anda, Anda harus selalu rajin dan serius, cita-cita hanya dapat dicapai dengan kejujuran. Jika Anda kesulitan menjalankan rencana yang telah dirancang, jangan pernah berharap impian Anda menjadi kenyataan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan Anda adalah dengan berani mengambil risiko, meskipun hasil akhirnya tidak selalu sesuai dengan harapan. Namun, lebih baik mengambil risiko daripada terus berada di zona nyaman. Umat Islam harus memiliki cita-cita yang besar sebagaimana Firman Allah SWT dalam Alqur'an Surah Ali Imran ayat 26 Allah SWT memberikan kepada orang-orang yang dikehendakinya maka sebagai umat Islam harus terus bersemangat, berjuang mewujudkan cita-cita mulia.

Jangan sedih lama-lama ya, karena masih banyak hari tersisa untuk menikmati kesenangan. Apa yang anda temui tidak abadi, semuanya akan berakhir sesuai dengan waktu yang telah Tuhan tetapkan untuk hidup anda. Anda harus sangat bersyukur dan mengingat semua kebaikan Tuhan dalam hidup Anda. Biarkan masa lalu berlalu, jangan membawa kekecewaan atau kesedihan. “Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin.” (QS Ali Imran: 139). Selamat tinggal Ramadhan semoga kita bisa berjumpa lagi tahun depan, semoga kita masih diberikan umur panjang yang barokah. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H (2 Mei 2022). Mohon Maaf Lahir dan Batin.

 

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan website : 30 artikel (Oktober 2021-April 2022). Instagram (nj_78).

 

Kamis, 28 April 2022

(29) Pesantren Ramadhan. : Bedah Kitab Kuning

 

https://youtu.be/67-00wg_PTU

Pesantren di Madrasah : Bedah Kitab Kuning

(oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2 Garut)

MTsN 2 Garut mengadakan program Ramadhan mulai tanggal 17 sampai 23 April 2022. Program tersebut terbagi menjadi dua diantaranya yang pertama Khatmil Qur’an dan yang kedua yaitu membedah kitab kuning yang terdiri dari kitab Riyadul Badi’ah, kitab Washoya, dan kitab Jurumiyah. Program Khatmil Qur’an terbagi dua yang pertama hafalan surat Al-Mulk sebanyak 30 surat yang dilaksanakan sepanjang KBM di bulan Ramadhan tepatnya dilaksanakan pada jam pertama dan dibimbing oleh guru mata pelajaran yang bertugas pada jam pertama dan yang ke dua tadarus Al-Qur’an yang dilaksanakan di lapangan mulai dari kelas VII sampai kelas IX dimana membaca Al-Qur’an 1 Juz per kelas.

Biasanya membedah kitab kuning itu dilaksanakan di berbagai pesantren kontemporer di Indonesia namun, kali ini MTsN 2 Garut mengadopsi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pesantren dilaksanakan di madrasah. Kegiatan membedah kitab kuning ini akan terus berlanjut pada tahun pelajaran 2022/2023 sampai peserta didik menyelesaikan studinya yaitu mulai dari kelas VII dan akan selesai di kelas IX nanti, Penjelasan mengenai kitab kuning yang terdiri dari kitab Riyadul Badi’ah, kitab Washoya, dan kitab Jurumiyah adalah sebagai berikut :

1.      Kitab Washoya Al-Aba’ lil Abna’

Kitab ini disusun oleh Syekh Muhammad Syakir. Kitab ini berisikan tentang penjelasan mengenai nilai-nilai akhlaq, budi pekerti, dan tata krama yang sangat cocok diajarkan kepada santri untuk membekali diri sebagai pribadi yang berakhlaqul karimah, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, baik berhubungan horizontal maupun berhubungan vertikal. Kitab ini membahas beberapa nasehat guru kepada murid beserta pembahasannya. Seorang murid kepada gurunya laksana anak bagi orang tuanya, sangat berharga dan menjadi yang terkasih di hidupnya. Oleh karena itu, semua nasihat dan arahan guru bagi muridnya pasti akan sangat bermanfaat sehingga tidak ada yang akan merugikannya di dunia maupun di akhirat.

Adapun terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' dalam Bahasa Indonesianya, bisa dilihat ada tabel yang berisi link-link di bawah ini sesuai dengan bab yang ada di dalam kitab tersebut : (1) Pendahuluan dan Pelajaran Pertama Nasehat Guru Pada Muridnya Pelajaran, (2) Tentang Nasehat Taqwa Kepada Allah Yang Maha Agung Pelajaran, (3) Hak-Hak Sang Pencipta Yang Maha Agung dan Hak-Hak Rasulullah SAW Pelajaran, (4) Hak-Hak Kedua Orangtua Pelajaran, (5) Hak-Hak Saudara (Teman) Pelajaran, (6) Tentang Adab Menuntut Ilmu Yang Mulia Pelajaran, (7) Tentang Adab Muthalaah, Mudzakarah, dan Munadharah Pelajaran, (8) Tentang Adab Olahraga dan Berjalan di Jalan Pelajaran, (9) Tentang Adab di Majlis dan Adab Muhadharah (Ceramah) Pelajaran, (10) Tentang Adab Makan dan Minum Pelajaran, (11) Tentang Adab Beribadah dan Adab di Masjid Pelajaran, (12) Tentang Keutamaan Jujur Pelajaran, (13) Tentang Keutamaan Amanah (Dapat Dipercaya) Pelajaran, (14) Tentang Keutamaan Iffah (Menjaga Diri) Pelajaran, (15) Tentang Muruah, Syahamah, dan Izzatun Nafs Pelajaran, (16) Tentang Ghibah, Namimah, Hiqdu, Hasad, Kibru, dan Ghurur Pelajaran, (7) Tentang Taubat, Khouf, Roja', Sabar Serta Syukur Pelajaran, (18) Tentang Keutamaan Mengamalkan Ilmu dan Bekerja Serta Tawakkal dan Zuhud Pelajaran, (19) Tentang Ikhlasnya Niat Karena Allah Ta'ala di Semua Amal Perbuatan Pelajaran, (20) Penutup Wasiat.[1]

2.      Kitab Fiqih Riyadhul Badiah

Kitab yang di dalamnya membahas Aqidah dan Sebahagian Fiqih Madzhab Syafi'iah, yang di susun oleh Syaikh Al Alim Al Alamah Muhammad Hasbullah Rahimahullah. Pembahasan di dalam kitab ini  adalah Aqidah (1) Rukun Iman, (2) Rukun Islam, (3) Aqoid Iman, (4) Sifat-sifat Allah, (5) Sifat-sifat para Rasul. Fiqih (1) Bab Bersuci, (2) Bab Najis, (3) Bab Wudhu,

( 4) Bab Mandi, (5) Bab Tayamun, (6) Bab Istinja, (7) Bab Hiad Nifas, (8) Bab Sholat, (9) Bab sholat Jumat, (10) Bab sholat sunnah, (11) Bab sholat Ied, (12) Bab zakat, (13) Bab zakat fitrah, (14) Bab Puasa, (15) Bab Haji, (16) Bab Qurban Aqiqah, (17) Bab Nadzar, (18) Bab Ziarah,

3.      Kitab Jurumiyah

Matan Jurumiyah adalah kitab dasar yang membicarakan kaidah-kaidah tata bahasa Arab karya Imam Shanhaji. Nama lengkap beliau yaitu Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Daud ash-Shanhaji. Terlahir di Fās, Maroko di tahun 672 Hijriyah dan meninggal dunia pada 723 Hijriyah. Kabarnya, menurut Ibnu al-Haj, Imam Shanhaji terlahir di tahun meninggal dunianya Imam Ibnu Malik.

Belajar Ilmu Nahwu Jurumiyah Kitab Matan Jurumiyah ini cukup tipis, tetapi isi dan manfaatnya besar sekali. Para santri di Indonesia akan mempelajari kitab tersebut dalam pembelajaran nahwu dasar. Mengapa begitu? Karena, di samping menggunakan bahasa dan formasi redaksinya yang gampang dimengerti, kitab Jurumiyah juga disuguhkan dengan penjelasan yang tidak bertele-tele, tidak ada ketidaksamaan pendapat, langsung ke pokok pembicaraan, yakni kaidah dan contohnya. Matan Jurumiyah diawali dengan Bab Kalam (kalimat sempurna) dan diakhiri dengan Bab Mahkfudhatil Asma’i (Isim-isim yang dibaca khafadh). Yang demikian itu bisa kita saksikan secara langsung dalam kitab Matan Jurumiyah, berikut di antara contoh materi yang disuguhkan oleh Imam Shanhaji:

بَابُ الكَلَامِ

الكَلَامُ هُوَ اللَّفْظُ المُرَكَّبُ المُفِيْدُ بِالوَضْعِ. وَأَقْسَمُهُ ثَلَاثَةٌ إِسْمٌ وَفِعْلٌ وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنًى. فَالإِسْمُ يُعْرَفُ بِالخَفْضِ وَالتَّنْوِيْنِ وَدُخُوْلِ الآلِفِ وَاللَّامِ وَحُرُوْفِ الخَفْضِ وَهِيَ مِنْ وَإِلَى وَعَنْ وَعَلَى وَفِي وَرُبَّ وَالبَاءُ وَالكَافُ وَاللَّامُ وَحُرُوفُ القَسَمِ وَهِيَ الوَاوُ وَالبَاءُ وَالتَّاءُ. وَالفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ وَالسِّيْنِ وَسَوْفَ وَتَاءِ التَّأْنِيْثِ السَّاكِنَةِ. وَالحَرْفُ مَالَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيْلُ الإِسْمِ وَلَا دَلِيْلُ الفِعْلِ

Terjemahan: “Bab Kalam (Kalimat Sempurna). Kalam adalah lafadz tersusun yang memahamkan dan berbahasa Arab. Bagian-bagian kalam ada tiga, yaitu isim, fi’il dan huruf yang memiliki makna. Kalimah isim bisa diketahui dengan tanda khafadh, tanwin, masuknya alif+lam (red: Al) dan huruf jer, yaitu min, ila, ‘an, ‘ala, fi, rubba, ba’, kaf, lam, dan huruf qosam (wawu, ba’, ta’). Kalimah fi’il dapat diketahui dengan tanda huruf qad, sin, saufa, dan ta’ ta’nits sakinah. Adapun tanda kalimah huruf adalah tidak layak menerima tanda isim, tidak pula tandanya fi’il.”[2]

Kegiatan pesantren Ramadhan ini telah diliput pada canal youtube Nurul Jubaedah. Secara lengkapnya dapat disimak melalui link berikut ini : Kegiatan Ramadhan  di MTsN 2 Garut https://youtu.be/67-00wg_PTU Drs. Agus Taufik, https://youtu.be/iO2UFR30Bpg Khatmil Qur'an, https://youtu.be/w7MSF6rcC5o 60 souvenir untuk anak yatim-piatu MTsN 2 Garut, https://youtu.be/udw-xOXtRWg Teten Irfan,M.Ag, https://youtu.be/VD1-cvF25r4 Asep Hendra,S.Pd.I, https://youtu.be/AEpmqCMPo5s R. Sidik Rosid, S.Ag.,MM, https://youtu.be/vQyR1udwQqE  Harjo, S.Ag.,https://youtu.be/3x6mIlU4ygA Sobari, S.Ag.,MA., https://youtu.be/mg6Q9qfjFVU Asep Hendra, S.Pd.I., https://youtu.be/UFhBPw1gz18 Teten Irfan, M.Ag.,https://youtu.be/u6KDf25Bzs0 Eka Rahmawati, S.Pd.I., https://youtu.be/COozzAYDAtg Deni Mohamad Toha, M.Ag., https://youtu.be/pHZom6H5V38  R . Sidik Rosid, S.Ag.,MM., https://youtu.be/1O7gtIfGutM Tahfidz (Opening by Ustadz Wawan, S.Ag )

 

Daftar Pustaka

Buku Kitab Matan Al Jurumiyah – Malang, penerbit :  PT Toha Putra Buku Pesantren Buku Agama

Kitab Agama Kitab Pesantren Kitab Kuning

Kitab Matan Riyadhul Badi'ah, Karya Syekh Muhammad Hasbullah Makna Jawa

Van Bruinessen , Martin. 1995 Kitab Kuning Pesantren Dan Tarekat: Tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Mizan.

Syekh Abdullah bin Ahmad al-Fawaqih, Al-Fawaqih al-Janiyah Syarah Mutammimah al-Jurumiyah, (Surabaya: Darun Nasr)

 

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan website : 30 artikel (Oktober 2021-April 2022). Instagram (nj_78).

 

 

(28) Mudik dalam 3 Dimensi

 

Mudik dalam 3 Dimensi

(oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2 Garut)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan : 1990 ), mudik berarti "Pulang ke udik atau pulang ke kampung halaman bersamaan dengan datangnya hari Lebaran". Islam tidak mengenal tradisi mudik. Selesai melaksanakan puasa selama sebulan penuh, umat Islam hanya diperintahkan mengeluarkan zakat fitrah dan melaksanakan salat Id Fitri baik di masjid ataupun di tanah lapang, serta dilarang berpuasa pada hari satu Syawal tersebut. secara filosofi para perantau di kota-kota besar berbondong-bondong kembali ke kampung halamannya (asal muasal) atau dikenal mudik.

Sementara menurut Umar Kayam (2002), mudik awal mulanya merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa. Keberadaannya jauh sebelum kerajaan Majapahit. Awalnya kegiatan ini digunakan untuk membersihkan pekuburan atau makam leluhur, dengan disertai doa bersama kepada dewa-dewa di Khayangan. Tradisi ini bertujuan agar para perantau diberi keselamatan dalam mencari rezeki dan keluarga yang ditinggalkan tidak diselimuti masalah. Namun, sejalan masuknya pengaruh ajaran Islam ke tanah Jawa membuat tradisi ini lama-kelamaan terkikis, karena dianggap perbuatan syirik terutama bagi mereka yang menyalahgunakan dengan meminta kepada leluhur yang telah meninggal dunia.

Penulis menelaah mengenai mudik ditinjau dari tiga dimensi yaitu dimensi spiritual, dimensi psikologis, dan dimensi sosial. Berikut penjelasannya :

1.      Dimensi Spiritual

Hakikat mudik menurut Al-Qur’an terdapat dalam firman Allah SWT yang artinya :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” 
(Q.S. Ali Imran: 133).
Maksud dari ayat tersebut adalah menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Dalam kajian kesusastraan Arab, peniadaan ungkapan tersebut adalah salah satu bentuk keistimewaan bahasa Al-Qur’an yang tujuannya adalah untuk meringkas.

Kata “maghfirah” (ampunan) disebutkan dalam bentuk nakirah (tak tertentu) untuk menunjukkan bahwa ampunan yang dimaksud adalah ampunan hakiki dan agung dari Allah SWT. yang salah satu syaratnya adalah keislaman. Pada ayat ini, Allah diungkap dengan ungkapan “Rabbikum/Tuhanmu”.  Kata “rabb-rububiyyah” digunakan untuk konteks Allah sebagai pencipta, pemelihara, dan pengurus. Karena pencipta, pemelihara, dan pengurus, tentu Allah Mahakaya, Mahakuasa, Mahabesar, Maha Mengetahui, dan Maha Mendengar. Jadi, adalah pantas bersegera menuju ampunan dari Dzat Yang Mahasegalanya.

Mudik yang hakiki adalah pulang menuju kampung akhirat dengan membawa perbekalan ampunan dari Allah dan bekal pahala untuk menempati surga-Nya. Inilah mudik yang tidak akan ada peristiwa kembali lagi. Sekali sudah mudik ke akhirat, maka tidak akan ada jalan lagi kembali ke dunia. Mudik hakiki perlu dipersiapkan karena tempat yang akan dituju adalah “keabadian”, apakah di neraka atau di surga. Sugesti mudik hakiki yang baik ditengarai dengan tawaran menempati surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Ini tawaran sangat tinggi mengingat fasilitas yang ditawarkan di dalamnya pun sangat banyak dan variatif,

2.      Dimensi Psikologis

Pada tahun 1970-an fonema dan istilah mudik lebaran mengemuka kembali ke permukaan. Saat itu, Jakarta merupakan satu-satunya kota besar di Indonesia. Orang dari desa beramai-ramai datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan mengubah nasib. untuk mereka yang sudah mendapat pekerjaan, mereka akan mendapatkan jatah libur panjang. Biasanya, libur panjang itu jatuh pada hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri. Jadilah momen lebaran ini digunakan untuk mudik atau pulang kampung dan bersilaturahmi dengan keluarga, juga mereka selalu menyempatkan diri untuk ziarah dan membersihkan kuburan leluhur.

Meskipun kini, teknologi semakin maju, sudah ada handphone, internet, hingga teleconference yang memudahkan komunikasi dari jarak jauh. Namun, meskipun biaya komunikasi lewat handphone dan internet sudah terjangkau, masyarakat merasa tradisi mudik belum dapat tergantikan. Menurut sosiolog Universitas Gajah Mada Arie Sudjito ada beberapa hal yang menyebabkan teknologi tidak bisa menggantikan tradisi mudik. Salah satunya, disebabkan teknologi tersebut belum menjadi bagian dari budaya yang mendasar di Indonesia, terutama pada masyarakat pedesaan. Sehingga para perantau rela berdesak-desakan mengantre tiket, kereta dan pesawat hanya demi tiba di kampung halaman sebelum Lebaran. Namun, bukan berarti tradisi mudik tidak bisa hilang. Tradisi mudik bisa saja hilang, namun membutuhkan waktu yang relatif lama.

Mudik dalam perspektif psikologi adalah bagian kebutuhan fsikologis manusia yang harus dipenuhi (Moslow) jika esensi mudik adalah untuk silaturahmi dan melepas rindu dengan keluarga dan sahabat. Kebutuhan mudik sulit terkikis dan belum tergantikan oleh mudahnya alat komunikasi seperti : handphone, telegram, email, sky dan teleconfrence. Lebaran asli tradisi dan budaya Indonesia, namun ada beberapa negara yang memiliki kesamaan dengan mudik seperti : China, India, Arab Saudi, Turki dan Malasyia.

3.      Dimensi Sosial

Ayat yang menegaskan tentang hubungan mudik dengan jalinan silaturahmi merefleksikan Ukuwah Islamiyah seperti yang ditegaskan dalam ayat berikut :

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat”. (QS. Al Hujurat Ayat 10)

Terdapat 4 hal yang menjadi tujuan orang untuk melakukan mudik dan sulit digantikan oleh teknologi. Pertama, mencari berkah dengan bersilaturahmi dengan orangtua, kerabat, dan tetangga. Kedua, terapi psikologis. Kebanyakan perantau yang bekerja di kota besar memanfaatkan momen lebaran untuk refreshing dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Sehingga ketika kembali bekerja, kondisi sudah fresh lagi. Ketiga, mengingat asal usul. Banyak perantau yang sudah memiliki keturunan, sehingga dengan mudik bisa mengenalkan mengenai asal-usul mereka. Dan keempat, adalah unjuk diri. Banyak para perantau yang menjadikan mudik sebagai ajang unjuk diri sebagai orang yang telah berhasil mengadu nasib di kota besar (Arie Sudjito : 2012).

Kesimpulan

Mudik secara bahasa berarti "Pulang ke udik atau pulang ke kampung halaman bersamaan dengan datangnya hari Lebaran". Mudik secara hakiki adalah pulang menuju kampung akhirat dengan membawa perbekalan ampunan dari Allah dan bekal pahala untuk menempati surga-Nya. Esensi mudik adalah Ukuwah Islamiyah menjalin silaturahmi membangun persaudaraan dan kebersamaan untuk melepas rindu di kampung kalaman tercinta.

Pertanyaannya : Apakah mudik tiga dimensi tersebut masih berlaku bagi orang yang tidak pernah melakukan mudik selama sisa umurnya?. Jawabannya bisa hubungi penulis di 081322292789. Sekian dan terima kasih. Salam Literasi!

Daftar Pustaka

Arie Sudjito, Mudik Lebaran,Yogyakarta, Gajah Mada, 2012.

Hakikat Mudik dalam Islam Berdasarkan Tafsir Al-Qur'an - iqra.id oleh Prof. Dr. KH. Rosihon Anwar, M.Ag Al-Qur'an & Hadits , Qiroah 24 Mei 2020

Sairin, Sjafr. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offset.2002

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Cet ke 4, 1990.

Umar Kayam, Seni.Tradisi, Masyarakat, Yogyakarta, Penerbit Pinus, 2002.

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan website : 30 artikel (Oktober 2021-April 2022). Instagram (nj_78).


Selasa, 26 April 2022

(27) Cinta Segitiga

Cinta Segitiga

(oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2 Garut)

Kirey terlena dengan lagu bizzare love triangle yang dinyanyikan oleh Frente. Ia terisprirasi dengan judul lagu tersebut sampai-sampai ia menyanyikan sedikit liriknya, "Every time I think of you I feel shot right through with a bolt of blue It's no problem of mine but it's a problem I find Living a life that I can't leave behind but there's no sense in telling me the wisdom of the fool won't set you free ..." lamunannya terpotong sesaat dikarenakan ada video call yang masuk secara beruntun. "Sialan lu julid banget! maunya apa sih!, Kirey menggerutu sampai terlihat sedikit manyun.

Dinda berteriak dari sudut ruangan, "rey, boleh tidak kalau cw punya 3 hati dalam satu waktu?". Kirey berteriak balik, "Whatttt?," Kirey kaget setengah mati dan langsung marah besar kepada Dinda, "lu mau jadi apa kelak? kemarin bukannya baru selesai sama si Jocong? Lalu sekarang siapa lagi? Si Jabrig, si Botak, sama si Lebay mau lu barengin semua dalam waktu yang sama begitu? Bukannya lu sudah insyaf? Apa lu ga cape jatuh cinta lalu patah hati sampe nangis mata lu segede telor asin busuk?".

Dinda malah memberikan jawaban yang membuat Kirey tidak menyangka sama sekali. "Kirey, dengar ya ...  kalau jadi orang itu harus menjadi pendengar yang baik. Jangan pernah sama sekali memotong pembicaraan orang yang belum tuntas, coba biasakan menahan pertanyaan sebelum kalimat dari seorang yang berbicara didepanmu selesai, think first before doing something and please keep positive thinking ok!", ucap Dinda. Dinda pun lalu menjelaskan kepada Kirey mengenai cinta segitiga sebagai berikut :

Cinta menurut pandangan Islam adalah jalinan kasih sayang antara sesama hamba Allah. Cinta dikategorikan menjadi cinta kepada Allah SWT, cinta kepada makluk-Nya, cinta kepada makhuk lainnya seperti binatang, tumbuhan, alam sekitar, dan cinta terhadap hobi positif yang bisa menghasilkan karya. Melalui karya kita akan menjadi manusia seutuhnya yang lebih bahagia karena apa yang menjadi kesukaan atau kegemarannya bisa tersalurkan dengan baik sehingga perasaan senang tersebut akan menghasilkan hormon kebahagiaan (dopamin[1]) yang akan berimbas pada kesehatan jiwa dan raga. Cinta Segitiga terbagi menjadi :

1.       Cinta kepada Allah SWT, Nabi, dan rasul-Nya . "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman mereka sangat mencintai Allah."(Al-Baqarah : 165). Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT adalah cinta satu-satunya yang tidak akan pernah bisa terbagi dua. Mencintai Allah SWT juga berarti mencintai Nabi, dan Rasul-Nya. Tuhan adalah yang paling utama yang menduduki derajat yang paling tinggi. Cinta kepada Allah SWT berati kita meyakini sifat Allah SWT adalah sifat terpuji, kebaikan Allah SWT lebih besar daripada hamba-Nya, manusia memandang semua cita-citanya hanya berhajat kepada Allah SWT, kita senantiasa berzikir kepada-Nya, Cinta kepada Allah SWT akan mendorong kita selalu dekat kepada-Nya melalui ibadah yang khusuk dan konsisten. Mencintai Nabi dan Rasul-Nya senantiasa kita menjalankan sunnahnya.

2.       Cinta kepada Makhluk Tuhan. "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (QS. Ali Imron : 14). Seberapa cinta kita terhadap makhluk-Nya jangan sampai cinta kita melebihi cinta terhadap Tuhan. Cinta kepada makhluk Tuhan bisa diwujudkan melalui jalinan persaudaraan sesama manusia, mencintai pasangan karena Allah SWT, memberi makan kucing liar yang lapar dan sakit. Melalui cinta maka hati akan menjadi lapang, beban terasa ringan, wajah berseri penuh dengan senyuman. Ikatan cinta antara sesama kaum muslimin merupakan salah satu indikator keimanan yang sempurna. Dari Anas Bin Malik ra, Rasulullah bersabda : "Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri". (HR. Shoheh Muslim).

3.       Cinta kepada Hobi Positif.  Sebagaimana diriwayatkan dari Umar bin Khottob bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya suatu amal tergantung dari niatnya." (HR. Bukhori Muslim). Suatu pekerjaan atau perbuatan yang dihalalkan secara tegas oleh syariat tentulah dianjurkan bahkan diwajibkan untuk disenangi, dijadikan hobi untuk dilakukan sebagai wujud kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya, seperti : hobi membaca Al Qur'an setiap hari, hobi membaca dan menulis  buku-buku agama atau buku-buku lainnya yang bermanfaat, mengerjakan shalat atau yang sejenisnya, sebagaimana sabda Rasulullah saw," Telah dijadikan shalat sebagai kesukaanku." (HR. An Nasai).  Sejarah dan ilmu pengetahuan tidak akan pernah sampai pada generasi berikutnya tanpa ada tulisan. "Ikatlah ilmu dengan tulisan". (Ali bin Abi Thallib). Jika hobi kita menulis maka lakukanlah dengan serius dan konsisten. Menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.[2] 

Setelah Kirey menyimak penjelasan dari Dinda, mukanya kaku terdiam seribu bahasa. Ia menyadari kekeliruannya yang telah berprasangka tidak baik kepada Dinda. Kirey telah berfikiran liar dan menjudge seenaknya terhadap Dinda.  Don't judge the book from it's cover. Itulah pernyataan yang cocok untuk Kirey saat ini. Jangan mentang-mentang tampang Dinda yang cuek, selengean, sedikit urakan dan terlihat bergaya hidup bebas jangan sampai opini kita terjebak dengan penampilan dari luar karena belum tentu orang yang terkesan tidak baik itu jahat lihatlah Rumah Sakit meskipun makanannya sehat dan bergizi tetapi tetap saja para penghuninya adalah pasien yang sedang sakit.

 Orang yang tampangnya tidak alim belum tentu hatinya tidak baik. Waspadalah dengan sebuah stereotipe dan stigma karenanya dipastikan keburukan akan berbalik kepada orang yang selalu berprasangka buruk terhadap sesama. Surat Al Hujurat ayat 12 menegaskan bahwa Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjauhi buruk sangka dan memerintahkan berbaik sangka kepada sesama mukmin, melarang memata-matai, mengintai, dan mencari-cari keburukan orang lain, ayat ini juga melarang ghibah. Itulah hikmah yang bisa diambil  dari tulisan Cinta Segitiga.

 

 Daftar Pustaka

Al Faruqi Ismail. 2013. 9 Kebiasaan Manusia Super Bahagia , Jakarta : Penerbit Lentera Ilmu Cendekia, hal 22.

Suparno, dan Yunus Muhamad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.

 

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan website : 25 artikel (Oktober 2021-April 2022). Instagram (nj_78).

 

P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...