Sabtu, 30 April 2022

(30) Ramadhan Bagai Kepompong

 

Ramadhan Bagai Kepompong

(oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2 Garut)

Bulan Ramadhan, atau meminjam istilah “bulan puasa”, ibarat kepompong bagi kehidupan manusia. Orang yang suka bergosip setelah keluar dari kepompongnya semakin sedikit bahkan menghilang, yang sering berbohong begitu Ramadhan usai, menjadi orang yang jujur. Demikian pula, mereka yang jarang ke masjid menjadi "penjaga" setia barisan pertama. Selama Ramadhan, "rindu" menjadi lebih murah hati dari biasanya dan sifat buruknya berubah menjadi baik.

Hidup memiliki dua sisi yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan.  Cahaya dan Kegelapan, Siang dan malam, kebaikan dan keburukan, hina dan mulia. Matahari bisa dilihat di siang hari tetapi hanya dalam Kegelapan kita bisa melihat bintang. Cahaya merupakan rahmat dari Allah SWT untuk kita semua. Keindahan siang dan malam tidak bisa kita lihat tanpa cahaya. Tanpa cahaya, mata pun tak dapat melihat apa-apa. Melalui cahaya akita bisa melihat keindahan dari pagi hingga malam.

Kegelapan jika ditelaah secara tersirat merupakan kondisi jiwa seseorang yang sedang berada dalam keadaan tersesat atau jauh dari kebenaran. Kegelapan juga bisa  diartikan sebagai kebekuan dan kemandegan penglihatan mata batin seseorang  yang  jauh dari cahaya iman.Apa penyebab seseorang berada dalam kegelapan? hal ini tentunya dipicu oleh banyak hal seperti trauma di masa lalu, kekecewaan di luar batas kemanusiaan, tragedi, trigger shock, patah hati yang luar biasa, kasus perjodohan yang gagal, putus asa, insecure tingkat tinggi,  kegagalan yang bertubi-tubi, bisnis yang merugi, tidak kunjung menemukan jati diri, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berikuti ini beberapa langkah untuk segera bangkit dari kisah kelam di masa lalu :

1. Memaafkan Diri Sendiri

Mengakui kesalahan adalah bagian penting dari pembelajaran, jadi jangan takut untuk membuat kesalahan. Akui kesalahan masa lalu Anda. Jangan bingung antara kesalahan dengan kegagalan. Bahkan jika Anda bersalah, jangan berasumsi bahwa Anda telah gagal. Kesalahan adalah kejadian umum, dan tidak menunjukkan bahwa Anda tidak memenuhi tugas itu. “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf : 199).

2. Menerima Kenyataan Hidup

Jika Anda menerima kenyataan hidup, Anda dapat memusatkan perhatian dan energi Anda pada hal-hal yang lebih penting. Anda dapat memulai hidup baru jika Anda terlebih dahulu melepaskan beban berat yang Anda pikul. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

3. Memperbaiki Diri

Perbaikan diri berarti menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan perlu untuk menghentikan kebiasaan lama yang berbahaya. Memang tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan kebiasaan buruk dalam semalam, tetapi kita dapat mulai melakukan perubahan secara bertahap. "Bahagialah orang yang sibuk memperhatikan aib diri sendiri ketimbang memperhatikan aib-aib orang lain." (HR Al-Tirmidzi dan Ibn Majah).

4. Fokus Masa Kini dan yang Akan Datang

Yang penting adalah bagaimana kita menjalani hidup kita saat ini, bukan berapa lama kita hidup. Jadi untuk kehidupan sekarang, sikap kita adalah menghadirkan perilaku terbaik untuk masa kini, untuk masa depan atau kehidupan yang lebih baik di masa depan, dari pelajaran masa lalu. Cara terbaik untuk meningkatkan kehidupan kita adalah dengan mengerahkan upaya kita untuk merencanakan sesuatu yang berharga dan bermakna bagi diri kita sendiri. Ini akan membantu meningkatkan iman, kepribadian, keterampilan sosial, dan bidang pengembangan lainnya. Hal ini ditegaskan dalam surat Al Hasyr (59) ayat  18, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

6. Jadikan Pelajaran

Ketika melihat perilaku buruk seseorang, tidak perlu mencela orang tersebut, jadikan saja pelajaran bahwa perbuatan/sikap/perkataan yang buruk tidak boleh ditiru, belajarlah untuk tidak berpura-pura dengan mencela orang lain, Tuhan itu baik menutupi aib kita, jika Tuhan membuka aib kita, maka kita akan tak berdaya. Berhentilah berusaha memperbaiki diri dengan mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain. Ingatlah untuk mengingat perspektif Anda sendiri ketika menanggapi penghinaan orang lain, dan jangan fokus pada apa yang kita miliki yang tidak mereka miliki.Allah SWT memerintahkan kita untuk memetik pelajaran dari peristiwa yang telah terjadi melalui firman-Nya, "Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan." (QS. Al-Hasyr: 2).

7. Buat Rencana

Untuk memecahkan masalah, Anda perlu memiliki rencana. Rencana ini mungkin termasuk melihat segala sesuatu dalam hidup Anda, atau hanya mengatur kegiatan hari itu. Membuat rencana bisa tampak menakutkan, tetapi dengan ketekunan, alat yang tepat, dan sedikit kreativitas, Anda dapat memulai dan mencapai tujuan Anda."Dan berencanalah kalian, Allah membuat rencana. Dan Allah sebaik-baik perencana." (QS. Ali Imran: 54)

8. Pasang Target

Mulailah dengan menuliskan tujuan yang muncul di benak Anda. Pertama, jangan membuat penilaian apakah tujuan Anda mungkin. Juga, jangan pikirkan apakah tujuannya adalah tujuan jangka panjang atau tujuan jangka pendek. Pada tahap ini, Anda harus kreatif dan menetapkan tujuan setinggi mungkin. Setelah Anda menuliskan segala sesuatu yang muncul di pikiran Anda, Anda harus mencocokkan tujuan Anda dengan pernyataan tujuan Anda. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (asy-Syarh: 7-8)

9. Produktif Berkarya

Indikator kebahagiaan adalah ketika seseorang bisa menciptakan karya-karya baru. Kegembiraan akan mendorong seseorang untuk terus meningkatkan produktivitas dengan menciptakan karya-karya baru. Kebahagiaan, produktivitas diri, dan pekerjaan baru seperti siklus yang menghubungkan dan mendukung satu sama lain. Menurut Ibnu Umar r.a dari Rasulullah, ia berkata “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang beriman yang berkarya.” (HR Thabrani dalam Al Kabir). Maksud di sini adalah produktif yang menghasilkan berbagai kebaikan.

10. Wujudkan Cita-cita

Untuk mencapai impian Anda, Anda harus selalu rajin dan serius, cita-cita hanya dapat dicapai dengan kejujuran. Jika Anda kesulitan menjalankan rencana yang telah dirancang, jangan pernah berharap impian Anda menjadi kenyataan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan Anda adalah dengan berani mengambil risiko, meskipun hasil akhirnya tidak selalu sesuai dengan harapan. Namun, lebih baik mengambil risiko daripada terus berada di zona nyaman. Umat Islam harus memiliki cita-cita yang besar sebagaimana Firman Allah SWT dalam Alqur'an Surah Ali Imran ayat 26 Allah SWT memberikan kepada orang-orang yang dikehendakinya maka sebagai umat Islam harus terus bersemangat, berjuang mewujudkan cita-cita mulia.

Jangan sedih lama-lama ya, karena masih banyak hari tersisa untuk menikmati kesenangan. Apa yang anda temui tidak abadi, semuanya akan berakhir sesuai dengan waktu yang telah Tuhan tetapkan untuk hidup anda. Anda harus sangat bersyukur dan mengingat semua kebaikan Tuhan dalam hidup Anda. Biarkan masa lalu berlalu, jangan membawa kekecewaan atau kesedihan. “Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin.” (QS Ali Imran: 139). Selamat tinggal Ramadhan semoga kita bisa berjumpa lagi tahun depan, semoga kita masih diberikan umur panjang yang barokah. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H (2 Mei 2022). Mohon Maaf Lahir dan Batin.

 

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan website : 30 artikel (Oktober 2021-April 2022). Instagram (nj_78).

 

14 komentar:

  1. Masya Alloh..
    Sangat2 menginspirasi..

    Judul buku solo nya apa nih..


    BalasHapus
  2. Menarik ulasannya, kiranya kita menjadi pribadi semakin baik setelah lebaran layaknya metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu

    BalasHapus
  3. Luar Biasa, Semoga Ibadah Shaum Kita Maqbul

    BalasHapus
  4. Ramadhan bagai kepompong. Menjadikan diri kita seorang pribadi yang lebih baik, menarik, menyenangkan, dan bermanfaat bagi org bnyk. Itulah harapan kita semua setelah melakukan serangkaian tempaan jasmani dan ruhani selama bulan suci Ramadhan dg ritual" ibadah wajib dan sunnah. Smg penulis dan pembaca mendapatkan predikat orang yang bertakwa dan orang yang memberikan manfaat karena sebaik" manusia adlah yg paling bnyk memberikan manfaat kpd org lain. Aamiin. Smg Allah memudahkan Bu Nurul utk menyelesaikan target" yg sdh dibwt termasuk menyelesaikan bukunsolo perdananya. Semangat trs utk berkarya melalui tulisan" yg menghibur, informatif dan menginspirasi Bu Nurul. Salam literasi.

    BalasHapus
  5. Mantap dan inspiratif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mabruuk alfa mabruuk... kupu" yg lucu, ke mana engkau terbang, hilir mudik mencari bunga" yg kembang....👍

      Hapus
  6. Masya Allah ..luar biasa ..sukses selalu Bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih banyak telah memotivasi saya ibuuu

      Hapus

P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...