Jumat, 06 Mei 2022

(34) 11x Penelitian menjadi Supir dan Pembimbing

 


https://youtu.be/WdxyjbVTuVQ Penelitian ke 1 (2-11 juga tersedia)

(3) 11x Penelitian menjadi supir dan pembimbing

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mendorong peran aktif guru perempuan dalam mendorong kesetaraan gender. Beliau pernah menyatakan kalimat ini dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Publicis Communications Singapore menyelenggarakan webinar bertema "The Power of Unreasonable Women" pada Senin (15 Maret 2021) bahwa ketika seorang anak memiliki guru yang solid, secara tidak langsung dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.

Oleh karena itu, kita tidak bisa menulis buku tentang kesetaraan gender, yang dibutuhkan adalah model. Menurutnya, wanita yang mampu seringkali dicap sebagai wanita yang irrasional. Sementara bagi sebagian pria, kepemimpinan wanita menunjukkan kekuatan. Beliau mengatakan bahwa diafragma perempuan berbeda di level profesional di seluruh dunia karena situasi telah benar-benar berubah. Hal ini dirasakan pula oleh penulis sebagai guru perempuan yang memiliki ambisi terkadang dipandang sebagai sesuatu yang negatif dan agresif.

Penulis memang mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sesuai SK PNS. Namun, pada tahun 2019 sampai tahun 2021 sempat mengajar Karya Ilmiah Remaja (KIR). Pada bulan Juli tahun 2019 sampai bulan Juni tahun 2.000 Karya Ilmiah Remaja (KIR) hanyalah ekstrakulikuler yang beranggotakan 16 orang dan itupun anggotanya sempat keluar masuk. Tahun berikutnya penulis mengajukan Karya ilmiah Remaja (KIR) berubah menjadi muatan lokal. Akhirnya sampai sekarang Karya Ilmiah Remaja dijadikan muatan lokal khusus di kelas unggulan.

Selama membimbing Karya Ilmiah Remaja (KIR) penulis telah membimbing sebanyak 27 judul penelitian dan membimbing ke 11 lokasi penelitian yang berbeda. Selain menjadi perintis Madrasah Riset di MTsN 2 Garut, penulis juga menjadi pembimbing sekaligus sebagai supir yang mengawal peserta didik ke lokasi penelitian. Dari semua yang pernah penulis bimbing, ada beberapa judul yang lolos juara di Tingkat Provinsi Jawa Barat yang mengadakannya yaitu Young Scientist Competititon (YSC). 

https://youtu.be/fbXnALxrsMo Juara 2 kategori Sejarah tingkat Provinsi JawaBarat (juara lainnya ada di playlist Karya Ilmiah)

Kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Barat yang telah diraih oleh anak didik selama dua tahun berturut turut yaitu juara 1 dan harapan 1 kategori Sejarah, juara 2 kategori Geografi dan Lingkungan. Tahun berikutnya juara 2 dan 3 kategori ekonomi, juara 3 dan harapan 1 kategori Sejarah. Selain di Tingkat Provinsi. Dalam kejuaraan Nasional dua judul lolos pada tahun 2000 dan 2001  juara 6 dan 4 kategori Sosial Budaya yang diselenggarakan oleh ASC (Al-Muttaqin Science Challange). Berdasarkan serangkaian pengalaman tersebut maka penulis menelaah karakter peserta didik yang telah mengikuti kejuaraan karya tulis ilmiah identik dengan penjelasan berikut ini.

4 Karakter peneliti yang Perlu Anda Ketahui :

1.      Rasional :

Sebagai seorang peneliti, Anda harus bisa membedakan antara fakta dan opini (opini) terhadap suatu masalah. Sebagaimana kita ketahui fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi dan terdapat bukti ilmiah yang dapat dipertimbangkan sehingga kebenarannya dapat diterima.

Sementara pendapat hanyalah  pendapat pribadi, faktanya tidak selalu dibenarkan. Peneliti bertindak untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu perlu ditegaskan bahwa seorang pencari data selalu memiliki sikap dan sifat ilmiah serta harus selalu  kritis dan tanggap terhadap apa yang  berkembang di  sekitarnya.

Takhayul  sering dianggap sebagai mitos di kalangan masyarakat umum karena peneliti tidak boleh mempercayainya tetapi harus dapat menemukan alasan kuat mengapa ada sesuatu di masyarakat yang dianggap liar. Hal ini terkait dengan keberadaan manusia atau dengan lingkungan alam.

2.      Kolaboratif

Peserta didik harus mampu bekerja sama untuk menemukan gagasan atau ide, maupun menyelesaikan tugas atau masalh yang terjadi. Dalam melakukan penelitian, mereka berkolaborasi agar saling menguntungkan satu sama lain sehingga hasil penelitian yang didapatkan memuaskan.

Manfaat kolaborasi untuk seorang peneliti yaitu membantu memecahkan masalah, mengetahui dan menganalisis potensi diri, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja tim. Kolaborasi harus fokus pada peningkatan komunikasi dan hasil penelitian.

3.      Komunikatif

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah komunikasi bukanlah hal baru. Komunikasi dapat dipahami sebagai tindakan mengungkapkan kesenangan dalam berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Kepribadian komunikatif dapat dikembangkan dengan menciptakan suasana sosial yang santai, situasi yang mendukung, dan lingkungan yang menyenangkan.

Dalam segala situasi, sikap  komunikatif  diperlukan untuk memfasilitasi komunikasi dengan orang lain, memahami sesuatu, dll. Sikap komunikatif yang diterapkan sedini mungkin dapat melatih seseorang untuk berani berbicara di depan umum, berani berpendapat,  berani mengambil keputusan. Pelajari sikap komunikasi yang berbeda, mulai dari pemahaman hingga contoh kalimat, karena hal ini dapat memudahkan Anda untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Peneliti yang komunikatif akan mampu mempertanggujawabkan secara verbal tertulis maupun lisan, baik pada saat berkolaborasi dengan kelompoknya atau ketika mempresentasikan hasil penelitian di depan juri pada saat lomba karya tulis berlangsung. Peneliti sejati akan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh juri mengenai apa yang telah ia tulis dalam sebuah karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitiannya.

4.      Kritis :

Peneliti harus mampu berfikir kritis. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir jernih, rasional, dan logis ketika menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan dalam kehidupan atau aktivitas sehari-hari. Peneliti kritis juga memiliki kemampuan untuk menilai dan mengevaluasi peristiwa, fenomena, data atau objek tertentu dengan baik.

Tujuan berpikir kritis adalah untuk dapat menguji suatu sudut pandang atau suatu gagasan, khususnya dengan membuat pertimbangan atau refleksi berdasarkan pendapat yang dikemukakan. Pertimbangan tersebut seringkali didukung dengan adanya kriteria yang dapat diperhitungkan.

Kemampuan  berpikir kritis ini dapat mendorong seseorang untuk memunculkan ide atau  pemikiran baru tentang suatu masalah dunia. seseorang akan dilatih dalam memilih pendapat yang berbeda, sehingga dapat/dapat membedakan mana  yang tepat dan mana  yang tidak, mana  yang benar dan mana yang salah. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dapat membantu menarik kesimpulan dengan melihat data dan peristiwa yang terjadi di lapangan.

Merdeka belajar bagi para peneliti muda diimplementasikan dalam bentuk bekerja bersama tim, bebas mengeluarkan pendapat, ide, gagasan serta berbagi pengetahuan. Guru hanya berperan sebagai partner kerja baik di lapangan maupun dalam membimbing hasil penelitian. Tujuan dari penelitian tidak hanya sekedar untuk meraih kejuaraan semata melainkan memahami langkah-langkah penelitian yang valid itu seperti apa. Mereka benar-benar harus melaluinya dari nol sampai usai.

Mereka memaknai kehidupan ini bahwa kebenaran itu harus dibuktikan dengan validitas data yang akurat dan faktual. Para peneliti muda tidak akan mudah tertipu hoax dikarenakan memiliki tingkat analisis yang cukup tajam. Para peneliti muda mampu menyelesaikan permasalahannya baik secara akademik maupun mengenai polemik kehidupan. Mereka pantang menyerah dan memiliki mental yang kuat. Hal ini terbukti dengan mengikuti proses penelitian ke pedalaman, daerah terpencil dengan jalanan yang buruk dan naik turun.

Pada akhirnya berbagai penelitian yang telah mereka laksanakan memberikan kesadaran bahwa menghasilkan karya itu memerlukan pengorbanan, keikhlasan, ketelitian, kesiapan mental dan fisik, tentu saja yang utama juga memerlukan wawasan keilmuan yang tinggi, keseriusan, konsistensi, prinsip yang kuat, dan masih banyak lagi. Inilah yang dinamakan belajar bukan untuk nilai tetapi membangun kesadaran untuk karya yang bermakna.

Jadi, meskipun penulis hanyalah seorang guru perempuan tetapi memiliki tekad yang kuat untuk ikut mewarnai sikap dan karakter para peneliti muda. Penulis memberikan dorongan khususnya kepada perempuan Indonesia untuk berani mendobrak dan melawan stigma yang melemahkan sosok wanita baik di masyarakat maupun di lingkungan kerja. Kebetulan sekali anggota Karya Ilmiah Remaja (KIR) dari MTsN 2 Garut yang meraih kejuaraan semuanya perempuan. Jadi, waspadalah dengan kaum perempuan yang penuh semangat dan energik untuk maju bergerak pantang mundur.

Salah satunya adalah tidak setuju soal budaya yang memaksa wanita untuk tidak melanjutkan pendidikan karena harus "masuk dapur". Ia beranggapan bahwa seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi, serta kesetaraan dalam masyarakat. Perempuan berhak diperlakukan sama dalam kehidupan bermasyarakat. Mari kita terus produktif berkarya, meraih prestasi, mewujudkan mimpi, dan  memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Hidup Kartini Indonesia!

https://youtu.be/SIiHEOFRdjo Nguping satu guru filosofi Ki Hajar Dewantara

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 40 artikel (Oktober 2021- Mei 2022). Blog http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email :  nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...