Kurikulum Merdeka : Project Based
Learning (PjBL)
Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Project Based Learning (PjBL) atau
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik untuk melakukan suatu investigasi yang dalam terhadap suatu
topik. Peserta didik secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran
dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang
berbobot, nyata, dan relevan.
Mengapa Project
Based Learning (PjBL)?
Karakteristik model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) diantaranya yaitu peserta didik dihadapkan
pada permasalahan konkret, mencari solusi dan mengerjakan proyek dalam tim
untuk mengatasi masalah tersebut. Pada model Project Based Learning (PjBL)
peserta didik tidak hanya memahami konten tetapi juga menumbuhkan keterampilan
pada peserta didik bagaimana berperan di masyarakat.
Keterampilan yang ditumbuhkan pada Project Based Learning (PjBL) diantaranya keterampilan
komunikasi dan presentasi. Keterampilan manajemen organisasi dan waktu,
keterampilan penelitian dan penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan
refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis.
Penilaian kinerja pada Project Based Learning (PjBL) dapat dilakukan secara individual dengan
memperhitungkan kualitas produk yang dihasilkan. Kedalaman pemahaman konten
yang ditunjukkan dan kontribusi yang diberikan pada proses realisasi yang
sedang berlangsung Project Based Learning (PjBL)
juga memungkinkan peserta didik untuk merefleksikan ide dan pendapat
mereka sendiri dan membuat keputusan yang memengaruhi hasil proyek dan proses
pembelajaran secara umum dan mempresentasikan hasil produk.
Karakteristik Project Based Learning
(PjBL)
1.
Peserta didik membuat
kerangka kerja
2.
Adanya permasalahan atau
tantangan
3.
Mendesain proses untuk
menentukan solusi permasalahan
4.
Mengelola informasi untuk
memecahkan permasalahan
5.
Proses evaluasi dijalankan
secara kontinyu
6.
Melakukan refleksi atas
aktivitas yang sudah dijalankan
7.
Produk akhir akan
dievaluasi secara kualitatif
8.
Toleran terhadap kesalahan
dan perubahan
Keunggulan
penerapan Project Based Learning (PiBL)
1.
Meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
2.
Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah
3.
Aktif dan berhasil
memecahkan masalah
4.
Meningkatkan kolaborasi
5.
Mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi
6.
Meningkatkan keterampilan
dalam mengelola sumber
7.
Mengorganisasi proyek dan
membuat alokasi
8.
Pengalaman belajar secara
kompleks sesuai dunia nyata
9.
Mengimplemen pengetahuan
di dunia nyata
10. Membuat
suasana belajar menjadi menyenangkan
Kapan
model Project Based Learning (PjBL) bisa
diterapkan?
Ketika
pendidik ingin mengkondisikan pembelajaran aktif dan menghasilkan sebuah karya
berdasarkan permasalahan nyata atau kontekstual. Model pembelajaran ini juga
dapat digunakan ketika pendidik ingin menekankan pada keterampilan dan sains
yaitu pada kegiatan mengamati, menggunakan alat dan bahan,
menginterprestasikan, dan merencanakan proyek, menerapkan konsep, mengajukan
pertanyaan, dan berkomunikasi dengan baik.
Selain
itu pendidik juga dapat menggunakan Project Based Learning (PjBL) ketika ingin
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik sehingga model Project
Based Learning (PjBL) ini dapat membudayakan kemampuan berfikir tingkat tinggi
atau High Order Thinking Skill (HOTS) dalam mengimplementasikan pembelajaran
saintifik yaitu mengamati, mengasosiasi, mencoba, mendiskusikan, dan
mengkomunikasikan serta pembelajaran abad 21 4C yaitu communication,
collaboration, critical thinking, dan creativity.
Bagaimana
Karakteristik materi pembelajaran yang sesuai dalam penerapan Project Based
Learning (PjBL) ?
1.
Aspek keterampilan dan pengetahuan
pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi yaitu terdidi dari
memodifikasi, mencoba, membuat, menggunakan, mengoperasikan, memproduksi,
merekonstruksi, mendemonstrasikan, menciptakan, merancang, menguji, dan
lain-lain.
2.
Dapat menghasilkan sebuah
produk.
3.
Tertarik dengan
permasalahan nyata atau kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah Model Pembelajaran
1.
Start with the big
question (Membuka pelajaran dengan suatu
pertanyaan menantang).
Dimulai
dengan sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberikan penugasan pada
peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai
dengan realita duania nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
2.
Design a plan for a
project (Merencanakan proyek).
Perencanaan
dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian
peserta didik diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan
berisi tentang aturan main pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang
mendukung serat menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan proyek.
3.
Create a Schedule
(Pendidik dan peserta didik secara
kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyusun proyek).
Waktu
penyelesaian proyek harus jelas dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola
waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru akan
tetapi juga pendidik harus dapat mengingatkan apabila aktivitas peserta didik
melenceng dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah
proyek membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya sehingga pendidik
meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyek secara berkelompok di luar jam
sekolah. Ketika pembelajaran sekolah dilakukan di luar jam sekolah, peserta
didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
4.
Monitor the students and
the progress of the project (Mengawasi jalannya
proyek).
Pendidik
bertanggung jawab untuk mengawasi peserta didik selama menyelesaikan proyek.
Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
Dengan kata lain peserta didik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta
didik. Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah
kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing-masing dengan
tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.
5.
Asses the outcome (Penilaian
terhadap produk yang dihasilkan).
Penilaian
dilakukan untuk membantu pendidik untuk mengukur ketercapaian standar berperan
dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik. Memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik serta membantu
pendidik dalam dalam menyusun strategi dalam pembelajaran berikutnya. Penilain produk
dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan
kelompok lain secara bergantian.
6.
Evaluate the experience. (Evaluasi).
Pada
akhir proses pembelajaran pendidik dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik
diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek.
Refleksi
Berdasarkan
penjelasan mengenai Project Based Learning (PjBL) sebenarnya
khusus pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) jauh sebelum ada kurikulum
Merdeka, saya sebagai pengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas IX di MTsN
2 Garut telah mengimplementasikan model pembelajaran ini. Namun kurang lebihnya
akan saya memperbaiki dan merapihkan kembali model pembelajaran ini pada tahun
Pelajaran 2022/2023 sehingga Project Based Learning (PjBL) yang diterapkan akan
semakin lengkap dan sempurna.
Sebagai
bukti fisik Project Based Learning (PjBL) sudah diterapkan dalam mata pelajaran
SKI silahkan klik link youtube berikut
ini :
Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas IX MTsN 2 Garut
Bab
1 (https://youtube.com/playlist?list=PLklqUqGLewNmPcQ7NreFwGyp62DwIITEe),
Bab
2 (https://youtube.com/playlist?list=PLklqUqGLewNlUtI-6MTtO6tT10cpfm_Ff ),
Bab
3 (https://youtube.com/playlist?list=PLklqUqGLewNluks75tDJfbOBuAmwCC4Z6),
Bab
4 (https://youtube.com/playlist?list=PLklqUqGLewNkx9X4fRhkuStnqTQ0KTwTN)
Bab
5 (https://youtube.com/playlist?list=PLklqUqGLewNmX_DP3WiFoj6ecp-q96-w5),
Bab
6 (https://youtube.com/playlist?list=PLklqUqGLewNmLeeg6lkMh-zJLmhJhWupK),
Bab 7 (https://youtube.com/playlist?list=PLklqUqGLewNlPPrTeNEXQK2mF_To45cNa).
Daftar
Pustaka
Handika, D., Santoso,
S., & Ismaya, E. A. (2021). Pengaruh Model Project Based Learning dan
Problem Based Learnng Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(4), 1544-1550.
Rani, H. (2021). Penerapan
Metode Project Based Learning pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar. Jurnal Pendidikan Refleksi, 10(2), 95-102.
Sufyadi, S., Lambas, L., Rosdiana, T., Rochim, F. A. N.,
Novrika, S., Iswoyo, S., ... & Mahardhika, R. L. (2021). Pembelajaran
paradigma baru.
Tohir, M. (2020). Buku panduan merdeka belajar-kampus
merdeka.
Biodata
Nurul
Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001),
S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012).
Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah
Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan
harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi),
juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru
berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah
(Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 20 buku antologi (Januari-April 2022).
Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 80 artikel (Oktober 2021-Juni 2022). Blog :
http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram
(nj_78). Email
: nuruljubaedah6@gmail.com.
Whatsapp : 081322292789.
K
BalasHapuse
r
e
n
and.. inspiring me..
THANX A LOT
Terima kasih banyak atas supportnya salam literasi
Hapus