Jumat, 27 Januari 2023

(103) Jodoh di Balik Bencana: Innalillahi wainnailaihirojiun atau Alhamdulillah?

Jodoh di Balik Bencana: 
Innalillahi wainnailaihirojiun atau Alhamdulillah?
Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Terdapat banyak ayat dalam Alquran tentang di mana setiap orang telah memiliki garis jodoh atau pasangan dalam pernikahan mereka.. Di antaranya Surat An Nur ayat 26 dan 33. Selain itu, Surat An Nahl ayat 72, Surat Asy Syura ayat 11, Surat Al Furqan ayat 74, dan Surat Ar Rum ayat 21.

Hampir semua dari kita tidak tahu siapa belahan jiwanya. Siapa pendamping kita, masih menjadi misteri Tuhan. Namun Allah SWT berjanji dalam Al-Qur'an bahwa setiap kita dimaksudkan untuk menjadi pasangan. Hal ini menjadi salah satu tanda kebesaran Allah SWT. 

Allah SWT memberikan suami/istri berdasarkan karakter hambanya. Oleh karena itu selalu dianjurkan seseorang mau memperbaiki diri dengan mengikuti perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya, agar kelak juga mendapatkan pasangan yang baik. Bagaimana cara menjemput jodoh?

Cara menjemput jodoh salah satu diantaranya yaitu, memperbanyak do'a kepada Allah SWT. Beristighfar, fokus untuk memperbaiki diri, lebih rajin beramal. Meningkatkan ibadah Sunat.  Bersilaturahmi dan meningkatkan keakraban satu sama lain. Tawakkal, serahkan segalanya kepada Allah SWT.

Penulis menorehkan pengalaman mendapat jodoh beberapa saat yang lalu saat corona mengguncang dunia termasuk Indonesia. Awal Maret tahun 2020 sampai pertengahan tahun 2021 menjadi peristiwa yang sangat menyedihkan. Mesjid terdekat seringkali mengumumkan kabar duka. Tanpa berpikir panjang dalam hati kecil ini membisikkan kalimat “ya Allah berilah hamba jodoh seorang lelaki sejati yang ditinggalkan oleh istrinya”. 

Tepatnya pada bulan Mei 2021 menjelang ulang tahun, penulis dipertemukan oleh rekan sesama penulis di grup Whattsapp pegiat literasi, “Bu, ini saya punya teman guru juga. Satu orang duda yang sudah ditinggalkan mati oleh istrinya pada saat corona kemarin yang satunya lagi duda bekerja sebagai Tata Usaha di tingkat SLTA. Mereka berdua orang-orang baik. Ini nomor telpnya, silahkan semoga berjodoh”. Tentu saja sebagai seorang perempuan, penulis tidak langsung menerima, “Silahkan laki-laki dahulu yang memperkenalkan diri”.

Beberapa hari kemudian salah satu di antara mereka mengirimkan beberapa pesan perkenalan. Tidak menunggu lama setelah berkenalan pada tanggal 16 Mei selanjutnya tanggal 20 Mei kami bertemu. Dia berniat bersilaturahmi, berkenalan, sekaligus mentraktir penulis sebagai tanda hadiah ulang tahun pada tanggal 19 Mei 2021. Beberapa bulan kemudian setelah mengalami berbagai peristiwa sebagai bahan pertimbangan akhirnya kami menikah pada tanggal 8 Oktober 2021. 

Alhamdulillah setelah 10 tahun penantian dalam kesendirian akhirnya jodoh datang pada saat yang tepat. Setelah mendengar proses kematian istrinya yang terkena penyakit penyerta saat corona lalu penulis ikut berduka dan mengucapkan innalillahi wainnailaihirojiun. Penulis juga mengucapkan alhamdulillah atas jodoh yang dikabulkan oleh Allah SWT karena sesuai dengan apa yang penulis kehendaki. Mimpi yang telah menjadi kenyataan.

Berdasarkan pengalaman di atas penulis menorehkan sepuluh pelajaran yang bisa kita ambil di balik sebuah bencana :

1. Self Reminder
Bencana ini merupakan salah satu cara Allah SWT mengingatkan hamba-Nya agar tidak durhaka dan berbuat kerusakan di muka bumi. Musibah menyadarkan hambanya untuk bertaubat dan mendekatkan diri kepada-Nya.  Firman Allah Ta'ala (yang artinya), “ Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan dan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al- Baqoroh [2] : 155).

2. Integrate
Bencana mengajarkan pentingnya memadukan ibadah dengan isti'anah, meminta pertolongan  Allah (QS al-Fatihah [1]: 5). Keterpaduan ini harus ditunjukkan melalui kesalehan yang hakiki dengan memperkuat iman, ilmu dan amal saleh tanpa mengeluh berlebihan dan menyalahkan pihak lain. 

3. God’s Property
Bencana ibarat laboratorium iman dan kesabaran untuk memahami bahwa manusia adalah milik Allah dan harus kembali kepada-Nya (QS al-Baqarah [2]: 155-156). Allah SWT mempertegas, “Milik Allah SWT segala apa yang ada di langit dan di bumi.” (QS. Al-Baqarah [2]: 284).

4. Divine Love
Bencana adalah tanda cinta Allah kepada hamba-hamba-Nya, untuk menunjukkan apakah mereka puas atau tidak. “Apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian kepada mereka. Siapa yang ridha, maka ia akan meraih ridha Allah. Sebaliknya, siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR Ibn Majah)

5. God’s power
Bencana alam adalah tanda-tanda kekuasaan-Nya. Segala fenomena alam tercipta agar manusia terus belajar, membaca dan membaca menafsirkan ayat-ayat Allah di alam dan Al-Qur'an Melalui pembacaan terintegrasi antara Kauniyyah dan ayat-ayat Al-Qur'an, orang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6. Optimistic
Bencana itu awalnya penuh kesedihan, tapi perlahan tapi pasti itu berubah menjadi kegembiraan dan kebahagiaan. Musibah mengajarkan pentingnya optimis karena hidup tidak selalu tentang kesulitan dan kesedihan. Badai pasti berakhir karena “Sesungguhnya kesulitan selalu dibarengi kemudahan.” (QS ash-Sharh [94]: 6).

7. Human Weekness
Bencana mengingatkan kita bahwa manusia itu lemah dan tidak bisa melawan “kekuatan alam”. Hanya Tuhan Yang Mahakuasa, Mahakuasa dan Mahakuasa. Allah SWT berfirman “Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah’” (An Nisa [4]: 28)

8. Universal Empathy
Bencana menumbuhkan rasa empati dan berbagi secara universal. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al Maidah [5]: 2). Sikap empati ini merupakan salah satu ajaran Rasulullah SAW.

9. Social Solidarity
Bencana mempererat persaudaraan dan solidaritas sosial. Lihat (QS. Al-Mâ'ûn [107], 1- 4). Ayat Al-Qur'an di atas menegaskan hal yang sangat penting dalam keberagamaan kita, yaitu pentingnya solidaritas sosial.

10. Penance
Kemalangan menjadi penebusan dosa. Semua musibah dan kesusahan yang menimpa kita adalah karena dosa dan maksiat yang kita lakukan. “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”, (Asy Syura [62]: 30). “Tiada sebuah musibah pun yang menimpa Muslim melainkan dengannya Allah menghapuskan kesalahan-kesalahannya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, banyaknya bencana harus menjadi pendorong yang meningkatkan pemberian ampunan dan taubat kepada Allah Yang Maha Pengampun. Bencana yang menimpa warga bangsa ini diharapkan dapat mempererat persaudaraan, kesetiakawanan sosial dan persatuan bangsa.

Daftar Pustaka
Al Fatih, S. (2018). Hikmah di Balik Musibah. Arsip Publikasi Ilmiah Biro Administrasi Akademik.
Astrada, R. (2013). Mengkaji Hikmah Bencana & Petaka. Elex Media Komputindo.
Masyah, S. H. (2007). Lewati Musibah raih kebahagiaan. Hikmah.

Biodata
 
Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021) dan juara favorit (2022), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 4 buku solo, 25 buku  antologi (Januari 2021 -Januari 2023). Memiliki 750 konten pendidikan di canal youtube dan 101 artikel (Oktober 2021-Januari 2023). Blog :  http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email :  nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.

12 komentar:

  1. Balasan
    1. Terima kasih banyak atas support dan kunjungannya salam Literasi

      Hapus
  2. Skenario allah sangat lah cantik... Tak trepikirkan, tak terbayang..
    Selalu lah bersyukur, nikmat akan selalu di tambah... JanjiNya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah sangat bersyukur. Terima kasih banyak sudah berkunjung dan memberikan semangat. Salam Literasi

      Hapus
  3. NAMA:ALMAIRA DWI SANDRA YULIANI
    KELAS:IX-A
    Masyaallah keren bu,kita harus tetap berjuang meskipun banyak rintangan nya dan selalu bersyukur atas apa yang diberikan

    BalasHapus
  4. Kisah yang sangat menginspirasi. Keren Bu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas support dan kunjungannya. Salam Literasi

      Hapus
  5. Semoga Allah senantiasa Merahmati pada keluarga ibu. Aamiin

    BalasHapus

P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...