Selasa, 04 November 2025

LKPD BAB 4 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA

 

Uji Kompetensi

I.     Jawablah pertanyaan berikut in dengan memilih jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat!

1. Lahirnya seni tradisi Islam baik di Jawa maupun di luar Jawa dengan berbagai nama dan istilahnya merupakan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Kesesuaian antara tradisi Islam Nusantara dengan asal daerahnya adalah ....

A.   Madura : sekaten

B.    Bugis : tari pergaulan

C.    Sunda : wayang

D.   Jawa : menata konde

2. Upacara dari daerah Kampar Riau yang dilaksanakan sehari menjelang datangnya bulan Ramadhan dengan cara mandi bersuci disertai dengan wewangian bahkan juga menggunakan jeruk nipis, jeruk purut dan jeruk kapas. Kearifan lokal tersebut dinamakan ....

A.   Petang Megang

B.    Mandi Ramadhan

C.    Ruwahan

D.   Mandi Balimau

3. Wayang dapat dijadikan sebagai media dakwah. Diantara cerita pewayangan yang bernafaskan karya Sunan Kalijaga adalah...

A.   cerita Bratayuda

B.    cerita Ramayana

C.    jamus Kalimasada

D.   babad alas Kusumo

4. Salah satu kesenian Islam yang diiringi dengan musik rebana,genjring dan ditampilkan dengan arak arakan merupakan pengertian dari ....

A.   Tari Pergaulan

B.    Tari Zapin

C.    Kasidah

D.   Hadrah

5. Berikut ini adalah contoh adanya kesesuaian antara seni Islam dengan daerah aslinya adalah ....

A.   Jawa : Cucurak

B.    Madura : Sekaten

C.    Sunda : Tingkeban

D.   Madura : Petang Megang

6. Upacara kematian seseorang dibeberapa wilayah Nusantara memiliki cara yang berbeda. Salah satunya upacara kematian di daerah Bugis ....

A.   sadranan

B.    ammateang

C.    mabbarazanji

D.   reuneuh Meundingen

7. Kearifan lokal di Nusantara memiliki ciri dan tujuan yang berbeda beda. Diantaranya upacara Rokat Tase di Madura yang bertujuan ....

A.   Mensyukuri nikmat Allah agar diberi keselamatan dan kelancaran rizki

B.    Memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW

C.    Mendoakan arwah leluhur yang telah meninggal

D.   Menyambut datangnya bulan Ramadhan

8. Wayang dan Kasidah merupakan kesenian Islam sebagai media dakwah para ulama. Nilai yang terkandung dalam kesenian wayang adalah ....

A.   religius, pendidikan dan filosofis

B.    religius. pendidikan dan sosial

C.    religius, pendidikan dan budaya

D.   religius. Pendidikan dan politik

9. Keberagaman tradisi Islam menjadikan wilayah Nusantara kaya akan budaya. Dibawah ini merupakan bentuk kearifan lokal yang berkembang di Indonesia ....

A.   tahlilan

B.    kasodo

C.    ngaben

D.   larunga

10. Seni budaya Islam yang berkembang di Indonesia sampai saat ini kemanfaatannya disesuaikan dengan perkembangan zaman. Upacara sekaten yang dulu berfungsi sebagai media dakwah penyebaran Islam, namun untuk saat dijadikan sebagai ....

A.   media hiburan menyambut Idul Fitri

B.   media hiburan merayakan maulid Nabi Muhammad Saw.

C.   media komunikasi menyambut bulan Ramadhan

D.   media komunikasi mempersatukan budaya Islam

 

II.   Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Apa yang akan kamu lakukan untuk melestarikan atau memelihara kesenian dan kebudayaan lokal di sekitarmu yang sudah ada sejak zaman dahulu?

2. Bagaimana sikapmu jika ada salah seorang teman mengajak kamu mengikuti salah satu acara kesenian atau budaya lokal yang bernuansa Islami?

3. Apa tindakanmu jika kamu melihat salah satu teman menghina atau mengejek kesenian lokal di Indonesia yang bernuansa Islami di sekitarmu?

4. Sebutkan berbagai seni dan budaya bernuansa Islam dari Melayu!

5. Klasifikasikan seni budaya yang bernuansa Islami di Indonesia!

Senin, 03 November 2025

BAB 4 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA

 


MATERI BAHAN AJAR

1. Implementasi Nilai-Nilai Islam di Masyarakat

Sebagai pedoman dasar, Islam mengatur seluruh sisi kehidupan manusia tanpa dibatasi tempat dan zaman. Islam tidak hanya berlaku untuk bangsa Arab meskipun diturunkan di Jazirah Arab. Oleh karena itu, nilai-nilai Islam harus mewarnai segala aspek kehidupan.

Berbagai macam pengejawantahan nilai-nilai Islam dalam masyarakat di Indonesia mengalami proses sejarah yang panjang. Usaha “membumikan” nilai-nilai Islam jejaknya masih tampak jelas sampai saat ini. Implementasi nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, misalnya penggunaan nama-nama hari dalam penanggalan, nama-nama orang, pemakaian perhitungan bulan-bulan Hijrah untuk kegiatan ibadah keagamaan, penggunaan kosakata bahasa Arab, dan seterusnya.

 

2. Kearifan Lokal dari Berbagai Suku di Indonesia

a. Masyarakat Jawa

1) Tahlilan (bacaan yang diambil dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits sampai doa yang dibaca sendiri maupun dipimpin oleh seorang imam dan diikuti oleh beberapa orang, baik untuk hajat sendiri maupun orang lain)

2) Pengajian (menyampaikan materi-materi keagamaan kepada orang lain pada momen/waktu tertentu, seperti seperti pengajian Ahad Pon, Jum’at Wage, Ahad pagi, malam Jum’at, pengajian bapak-bapak, pengajian ibu-ibu, bandongan, sorogan, dan sebagainya)

3) Peringatan Hari Besar Islam (suatu acara untuk memperingati peristiwaperistiwa besar (penting) yang terjadi dalam sejarah Islam dalam bentuk ceramah agama, puasa, membaca shalawat, maupun shalat)

4) Sekaten (upacara untuk memperingati Maulid/Maulud Nabi Muhammad Saw.)

5) Grebek Maulud (puncak peringatan Maulud di Masjid Agung)

6) Takbiran (mengucapkan takbir bersama-sama pada malam 1 Syawal/Idul Fitri di masjid/mushala atau berkeliling kampung)

7) Likuran (diselenggarakan setiap malam tanggal 21 Ramadhan menyambut datangnya malam Lailatul Qadar)

8) Megengan (upacara menabuh beduk sebagai tanda bahwa besok sudah memasuki bulan Ramadhan dan semua umat Islam wajib melaksanakan puasa)

9) Suranan (budaya berziarah ke makam para wali serta membagikan makanan khas berupa bubur suro sebagai tanda syukur kepada Allah Swt.)

10) Nyadran (ziarah kubur untuk menghormati orang tua atau leluhur dengan mendoakan arwah mereka serta bersih makam dan desa dari pagi sampai menjelang waktu Zhuhur)

11) Lebaran Ketupat (disebut juga dengan bakda kupat yang dilaksanakan seminggu setelah pelaksanaan hari raya Idul Fitri)

 

b. Kearifan Lokal di Madura

1) Sholawatan (kegiatan membaca shalawat di rumah-rumah penduduk secara bergantian (berkeliling)

2) Rokat Tase (pembacaan istighasah dan tahlil bersama oleh masyarakat yang dipimpin oleh pemuka agama setempat. Setelah itu, melepaskan sesaji [ketan, tumpeng, ikan, dan sebagainya ke laut] sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa)

3) Rokat (diadakan jika di dalam suatu keluarga hanya ada satu orang laki-laki dari lima bersaudara, yakni mengundang topeng yang diiringi dengan alunan musik gamelan sembari dibacakan macapat atau mamaca)

4) Muludhen (menyambut Maulid Nabi Muhammad Saw. dengan cara membaca Barzanji, Diba’i, atau al-Burdah)

 

c. Kearifan Lokal di Sunda

1) Upacara Tingkeban (upacara pada saat seorang ibu hamil dan usia kandungannya mencapai 7 bulan agar bayi yang di dalam kandungan serta ibu yang melahirkan selamat)

2) Reuneuh Mundingeun (upacara untuk perempuan yang mengandung lebih dari 9 bulan, tetapi belum melahirkan juga)

3) Tembuni (upacara mengubur tembuni (placenta) yang sudah dibersihkan, bisa dikuburkan di halaman/area di sekitar rumah ataupun dihanyutkan ke sungai disertai pembacaan doa agar bayi itu selamat dan kelak berbahagia)

4) Gusaran (budaya meratakan gigi anak perempuan dengan alat khusus disertai pembacaan doa dan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.)

5) Sunatan/Khitanan (kegiatan ini dilakukan dengan maksud agar alat vital anak bersih dari najis)

6) Cucurak (memasak makanan yang berbeda-beda, kemudian dikumpulkan di masjid terdekat untuk dibagikan dan dimakan bersama)

 

d. Kearifan Lokal di Melayu

1) Petang Megang (budaya masyarakat Melayu yang dilaksanakan di Sungai Siak dengan berziarah ke berbagai makam pemuka agama dan tokoh-tokoh penting Riau)

2) Balimau Kasai (upacara tradisional untuk menyambut bulan suci Ramadhan sebagai simbol penyucian dan pembersihan diri)

3) Tahlil Jamak atau Kenduri Ruwah (tahlil jamak berupa dzikir dan doa untuk para arwah orang tua atau sesama muslim serta kenduri dengan sajian menu yang bersumber dari sumbangan sukarela warga)

4) Barzanji (pembacaan Barzanji diiringi penggunaan alat musik modern agar masyarakat Melayu Islam dapat mengambil pelajaran dari kehidupan Nabi Muhammad Saw.)

 

e. Kearifan Lokal di Bugis

1) Upacara Ammateang (upacara masyarakat Bugis saat seseorang di dalam suatu kampung meninggal dunia, di mana pelayat yang hadir biasanya membawa sumbangan atau amplop kepada keluarga yang ditinggalkan)

2) Mabbarasanji/Barzanji/Barazanji (budaya masyarakat Bugis yang mengandung estetika tinggi dan kesakralan serta dibagi-bagi dalam banyak jenis, seperti Barazanji Bugis ‘Ada’ Pa’bukkana’; Barazanji Bugis ‘Ri Tampu’na’ Nabitta’; Barazanji Bugis ‘Ajjajingenna’; dan lain-lain)

 

f. Kearifan Lokal di Minang

1) Salawat Dulang (cerita memuji Nabi Muhammad Saw. atau berhubungan dengan persoalan agama Islam diiringi irama bunyi ketukan jari pada dulang atau piring logam besar [memperingati hari-hari besar agama Islam dan alek nagari])

2) Makan Bajamba/Makan Barapak (budaya makan masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat di hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara/pesta adat dan pertemuan penting)

3) Mandi Balimau (budaya membersihkan hati dan tubuh manusia dalam rangka mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah puasa dengan cara mengguyur seluruh anggota tubuh dan keramas

Senin, 20 Oktober 2025

20 PG peran pesantren dalam Dakwah Islam di Indonesia

1. Salah satu peran utama pesantren sejak masa awal berdirinya adalah….

A. Menjadi tempat perdagangan antar daerah

B. Menjadi pusat pendidikan dan dakwah Islam

C. Menjadi markas perjuangan politik semata

D. Menjadi tempat pelatihan militer

2. Pesantren memiliki kontribusi besar dalam menjaga keberagaman karena….

A. Mengajarkan satu mazhab saja

B. Melatih santri untuk bersaing keras

C. Menanamkan nilai toleransi dan ukhuwah Islamiyah

D. Menolak budaya lokal yang berbeda

3. Tokoh ulama yang dikenal mendirikan pesantren pertama di Jawa adalah….

A. Sunan Kalijaga

B. Sunan Ampel

C. Sunan Gunung Jati

D. Syekh Siti Jenar

4. Pesantren berperan dalam **pembentukan karakter religius** (nilai Pancawaluya) dengan cara….

A. Melatih santri membaca kitab klasik

B. Membiasakan ibadah harian dan akhlak baik

C. Memberikan hukuman bagi santri yang malas

D. Melarang interaksi dengan masyarakat luar


**Jawaban:** B


---


**5.** Salah satu bentuk *dakwah bil hal* (dakwah melalui tindakan nyata) yang dilakukan pesantren adalah….

A. Berdialog dengan ulama

B. Membuka usaha ekonomi masyarakat sekitar

C. Menulis kitab-kitab agama

D. Mengadakan lomba ceramah


**Jawaban:** B


---


**6.** Pesantren di masa penjajahan berperan penting dalam….

A. Melawan penjajah melalui jihad dan pendidikan

B. Menyebarkan budaya asing

C. Mengajarkan bahasa Belanda

D. Meningkatkan ekonomi kolonial


**Jawaban:** A


---


**7.** Nilai **KBC (Keberagaman, Berkebangsaan, Cinta Tanah Air)** tampak dalam pesantren ketika santri….

A. Menolak budaya lokal

B. Menghargai perbedaan suku dan bahasa

C. Mengasingkan diri dari masyarakat

D. Menganggap pesantrennya paling benar


**Jawaban:** B


---


**8.** Peran pesantren di era modern dalam dakwah digital adalah….

A. Melarang penggunaan media sosial

B. Menyebarkan konten dakwah positif secara online

C. Menghapus ajaran klasik Islam

D. Menghindari dunia maya


**Jawaban:** B


---


**9.** Pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dapat membantu meningkatkan….

A. Konflik sosial

B. Ketergantungan ekonomi

C. Kemandirian dan kesejahteraan warga

D. Konsumsi barang impor


**Jawaban:** C


---


**10.** Nilai **gotong royong (Pancawaluya)** dalam kehidupan pesantren tampak ketika….

A. Santri bersaing untuk menjadi terbaik

B. Santri bekerja sama membersihkan lingkungan

C. Guru hanya fokus pada pengajaran

D. Pengurus membebankan tugas pada individu


**Jawaban:** B


---


**11.** Salah satu cara pesantren menjaga **integritas (Pancawaluya)** adalah….

A. Menghindari laporan keuangan

B. Mengajarkan kejujuran dan tanggung jawab

C. Mengabaikan aturan pesantren

D. Menyembunyikan kesalahan santri


**Jawaban:** B


---


**12.** Pesantren yang peduli lingkungan menerapkan dakwah dalam bentuk….

A. Ceramah di masjid

B. Gerakan bersih lingkungan dan penghijauan

C. Menghafal hadis tentang alam

D. Mengurangi kegiatan luar ruangan


**Jawaban:** B


---


**13.** Tujuan utama berdirinya pesantren adalah….

A. Melatih santri menjadi pejabat negara

B. Membentuk manusia beriman, berilmu, dan berakhlak mulia

C. Menguasai semua ilmu duniawi

D. Meningkatkan gengsi sosial masyarakat


**Jawaban:** B


---


**14.** Dakwah pesantren yang berwawasan kebangsaan bertujuan untuk….

A. Membentuk generasi fanatik

B. Menumbuhkan cinta tanah air sebagai bagian dari iman

C. Menghapus budaya nasional

D. Mengganti nilai-nilai Pancasila


**Jawaban:** B


---


**15.** Santri yang aktif berdakwah di masyarakat mencerminkan profil pelajar Pancasila, terutama dalam dimensi….

A. Kreatif dan bernalar kritis

B. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

C. Bergotong royong dan cinta lingkungan

D. Mandiri dan global


**Jawaban:** B


---


**16.** Pesantren sebagai lembaga dakwah sosial berperan dalam….

A. Membentuk sikap eksklusif

B. Menyebarkan kebencian

C. Membina masyarakat agar berakhlak dan berdaya

D. Mengajarkan kekerasan atas nama agama


**Jawaban:** C


---


**17.** Nilai **mandiri (Pancawaluya)** ditanamkan di pesantren melalui….

A. Ketergantungan penuh pada ustaz

B. Kewajiban mengurus diri dan asrama sendiri

C. Pembatasan kegiatan belajar

D. Ketidakikutsertaan dalam kegiatan sosial


**Jawaban:** B


---


**18.** Pesantren berkontribusi menjaga persatuan bangsa dengan cara….

A. Menolak sistem negara

B. Menanamkan semangat ukhuwah wathaniyah

C. Menyebarkan paham ekstrem

D. Menjauh dari masyarakat


**Jawaban:** B


---


**19.** Salah satu bentuk inovasi pesantren di era Kurikulum Merdeka adalah….

A. Menghapus pelajaran agama

B. Mengintegrasikan proyek P5 dan kewirausahaan santri

C. Mengabaikan konteks lokal

D. Menggunakan sistem sekuler


**Jawaban:** B


---


**20.** Pesantren yang mampu bersinergi dengan masyarakat menunjukkan implementasi….

A. Dakwah tertutup

B. Dakwah kolaboratif berbasis nilai KBC dan Pancawaluya

C. Dakwah yang memisahkan diri

D. Dakwah yang bersifat formalistik


**Jawaban:** B


Apakah Anda ingin saya lanjutkan dengan **kunci jawaban dalam format tabel** dan **versi file Word (.docx)** agar bisa langsung digunakan untuk penilaian di kelas MTs/MA?


Senin, 13 Oktober 2025

Kunci LKPD Peran Pesantren dalam Dakwah Islam di Indonesia

Bagian I. Pilihan Ganda

  1. B. 2
    (Klasifikasi berdasarkan materi yang diajarkan: Hafidz al-Qur’an – Qira’ah al Kutub)

  2. D. Belajar untuk hidup bersama orang lain
    (Learning to live together berarti belajar hidup berdampingan dan menghargai perbedaan)

  3. A. Ikut berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa
    (Pesantren berperan besar dalam pendidikan dan dakwah Islam)

  4. A. Sikap berani dan gigih dalam menuntut ilmu
    (Nilai keteladanan santri: pantang menyerah dan berjuang menuntut ilmu)

  5. C. 3
    (Komponen utama pondok salaf: Kiai, santri, masjid, asrama, kitab kuning)

  6. A. Tebuireng — Jawa Timur
    (Pesantren Tebuireng didirikan KH. Hasyim Asy’ari di Jombang, Jawa Timur)

  7. C. Metode utawi iki-iku
    (Metode khas pesantren Jawa dalam menerjemahkan kitab kuning secara pegon)

  8. C. Dimensi keagamaan terintegrasi dengan sosial kulturan
    (Pesantren menyatu antara pendidikan agama dan kehidupan sosial masyarakat)

  9. C. Kitab terjemah Jawa dengan huruf hijaiyah
    (Kitab pegon ditulis dengan huruf Arab berbahasa Jawa)

  10. A. Terjadi proses evaluasi yang efektif dan efisien
    (Metode sorogan menekankan ketepatan bacaan dan pemahaman langsung dengan guru)


Bagian II. Uraian Singkat

  1. Tiga bukti peranan penting pondok pesantren bagi nusa dan bangsa:

    • Sebagai pusat pendidikan dan pengkaderan ulama serta pemimpin bangsa.

    • Berperan dalam pergerakan kemerdekaan dan penyebaran Islam.

    • Menanamkan nilai moral, akhlak, dan kemandirian pada generasi muda.

  2. Tiga tokoh nasional alumni pesantren:

    • KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU dan Pesantren Tebuireng).

    • KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).

    • KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur, Presiden RI ke-4).

  3. Pengertian kitab kuning:

    • Kitab klasik berbahasa Arab karya ulama terdahulu yang membahas ilmu agama Islam seperti fikih, tafsir, tauhid, dan tasawuf.

    • Disebut “kuning” karena warna kertasnya yang khas kekuningan.

  4. Tiga metode pembelajaran konvensional di pondok pesantren:

    • Sorogan: Santri membaca kitab di hadapan kiai untuk dikoreksi.

    • Bandongan: Kiai membaca dan menjelaskan, santri menyimak sambil memberi makna pada kitab.

    • Halaqah: Diskusi atau pengajian dalam lingkaran kecil antara kiai dan santri.

  5. Komponen utama sistem pendidikan pesantren:

    • Kiai (pengasuh/pendidik utama).

    • Santri (peserta didik).

    • Masjid (pusat kegiatan spiritual).

    • Asrama (tempat tinggal santri).

    • Kitab kuning (materi ajar utama).


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PERAN PESANTREN DALAM DAKWAH ISLAM DI INDONESIA

 


Uji Kompetensi

I.     Jawablah pertanyaan berikut in dengan memilih jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat!

1. Perhatikan tabel di bawah ini !

No.

Klasifikasi Pondok

1

Salaf - Khalaf

2

Hafidz al-Qur’an – Qira’ah al Kutub

3

Klasik - Modern

4

Asrama – Boarding school

Klasifikasi Pondok pesantren berdasarkan materi yang diajarakan, pada tabel di atas ditunjukan pada nomor ….

A.   1

B.    2

C.    3

D.   4

2. Nilai-nilai positif yang dapat kita rasakan dari pembelajaran yang dikembangkan di Pondok pesantren salah satunya adalah learning to live together, yaitu ....

A.   Belajar untuk menjadi

B.    Belajar untuk melakukan

C.    Belajar untuk diri sendiri

D.   Belajar untuk hidup bersama orang lain

3. Pernyataan di bawah ini merupakan salah satu Peran pondok pesantren dalam dakwah Islam di Indonesia ....

A.   Ikut berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa

B.    Ikut berpartisipasi dalam membangun tempat tinggal santri

C.    Ikut berpartisipasi dalam mensejahterakan rakyat

D.   Ikut membangung dalam bidang perekonomian

4. Pelajaran yang dapat kita petik dari keberhasilan para santri yang berguna bagi nusa dan bangsa adalah ....

A.   sikap berani dan gigih dalam menuntut ilmu

B.    sikap praktis dalam menuntut ilmu

C.    sikap berani mati jihad fisabilillah

D.   sikap ujub dan riya’

5. Perhatikan tabel di bawah ini !

No.

Komponen

1

Masjid, asrama, Kiai, santri, kitab kuningc

2

Masjid, asrama, Ustadz, santri, kitab pegon

3

Kiai, santri, masjid, asrama, kitab kuning

4

Kiai, badal, santri, asrama dan kitab pegon

Komponen utama pada Pondok pesantren salaf, pada tabel di atas ditunjukan pada nomor ….

A.   1

B.    2

C.    3

D.   4

6. Pendidikan pesantren mempunyai peranan yang sangat besar dalam dakwah Islam di Indonesia. Kesesuai lokasi dan nama pesantren yang sesuai pada tabel di bawah ini adalah .…

Pilihan

Nama Pesantren

Tempat/Lokasi

A

Tebuireng

Jawa timur

B

Ploso

Jogjakarta

C

Buntet

Jawa Barat

D

Tremas

Madura

7. Kitab kuning merupakan ciri sebuah pondok pesantren salaf di Jawa. Metode dalam menterjemahkan kitab kuning terkesan unik, banyak disoroti oleh kalangan di luar pesantren, yaitu ….

A.   metode bandongan

B.    metode sorogan

C.    metode utawi iki-iku

D.   metode klasikal

8. Pondok pesantren mempunyai demensi yang akan terus melekat dan menjadi nilai lebih dari pesantren itu sendiri, yaitu .…

A.   dimensi kemasyarakatan terintegrasi dengan pendidikan

B.    dimensi kemasyarakatan terintegrasi dengan keagamaan

C.    dimensi keagamaan terintegrasi dengan sosial kulturan

D.   dimensi pendidikan terintegrasi dengan sosial politik

9. Kitab kuning merupakan materi utama dalam pendidikan pesantren. Selain itu ada istilah kitab pegon yaitu .…

A.   kitab terjemah bahasa indonesia

B.    kitab terjemah arab dengan aksara jawa

C.    kitab terjemah jawa dengan huruf hijaiyah

D.   kitab terjemah jawa dengan huruf latin

10. Hikmah yang dapat kita ambil dari metode pembelajaran sorogan yang masih digunakan di pondok pesantren salaf adalah .…

A.   terjadi proses evaluasi yang efektif dan efisien

B.   terjadi proses pembelajaran yang membosankan

C.   Proses pembelajaran kurang efektif dan efisien

D.   Proses pembelajaran tidak menyesuaikan perkembangan jaman

 

II.   Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Sebutkan 3 bukti bahwa pondok pesantren mempunyai peranan penting bagi nusa dan bangsa !

2. Sebutkan nama 3 tokoh nasional yang juga merupakan alumni pesantren!

3. Apa yang kalian ketahui tentang kitab kuning? Jelaskan!

4. Sebutkan 3 metode pembelajaran konvensional yang diterapkan pondok pesantren selama ini !

5. Sebutkan komponen utama dari sebuah sistem pendidikan pesantren!

LKPD BAB 4 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA

  Uji Kompetensi I.     Jawablah pertanyaan berikut in dengan memilih jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat! 1. Lahirnya seni tr...