Selasa, 18 Januari 2022

(10) Keefektifan Penggunaan Media Video Presentasi Virtual pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

 

Keefektifan Penggunaan Media Video Presentasi Virtual pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 

Berawal dari masa pandemi sejak bulan Maret 2020 lalu, saya sebagai guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas IX-ABCDEFGHI di MTsN 2 Garut berusaha untuk mencari solusi terbaik tentunya sesuai dengan kemampuan saya, tujuannya adalah agar peserta didik tetap bisa mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebagaimana mestinya meskipun harus dilaksanakan secara daring ataupun blended learning. Tentunya, penggunaaan media video presentasi virtual ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri namun setelah dua tahun mengajar secara daring, media video memiliki keefektifan dibanding dengan hanya mengirimkan foto materi atau dialog di grup Whatsapp antara guru dan peserta didik sebagai pengganti metode ceramah di kelas.

Media video pembelajaran biasanya guru yang membuat konten untuk menyampaikan materi pelajaran tetapi pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam justru peserta didiklah yang mengirimkan video pembelajaran tersebut. Inilah yang disebut efektif, kenapa? Karena selain menuntut peserta didik memahami leterasi digital juga melatih sikap mandiri, produktif, dan memiliki skill yang sesuai dengan kemampuan generasi z. Selain literasi digital media video juga bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berbasis riset yaitu bisa sebagai penunjang dokumentasi dalam proses observasi dan wawancara dalam materi pesantren dalam dakwah Islam di Indonesia. Video presentasi virtual ini juga sangat efektif karena video tersebut didokumentasikan di media sosial seperti youtube, instagraam, dan fcebook sehingga jejak digital ini akan terus bisa ditonton oleh generasi berikutnya bahkan bisa mendunia dan bisa menghasilkan uang bagi pengguna akun tersebut tentunya jika sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran (Mantasiah, 2016). Melalui media video, pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Aspek penting penggunaan media video adalah membantu memperjelas materi, maka media berperan sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media video dapat merangsang pengetahuan peserta didik, melatih berpikir logis, analistik, lebih kreatif, efektif, mempertajam daya imajinasi peserta didik dan menyenangkan. peserta didik juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi, saling memahami satu sama lain, saling bertukar informasi, sehingga peserta didik akan memeroleh pemahaman mengenai pembelajaran  yang lebih luas.

Dasar pertimbangan memilih video sebagai media pembelajaran agar dapat melatih peserta didik berpikir logis, konkrit, lebih realistis, dan peserta didik lebih terfokus pada media pembelajaran yang baru seperti media video ini, kemudian proses belajar lebih aktif, kreatif, dan berkesan. Dengan pemanfaatan media video ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik, utamanya dalam melaksanakan metode pembelajaran abad 21 yaitu diharapkan membentuk karakter peserta didik yang memiliki kemampuan 4C yaitu collaboration, communicartion, critical thinking, dan creativity.

 MEDIA PEMBELAJARAN

Dalam bahasa Arab media diartikan sebagai “modeo” yang artinya perantara antara pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Arsyad (2011:4) berpendapat bahwa: “Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri atas buku, tape recorde, kaset, video kamera, video recorder, film, slide gambar (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”.

Pendapat dari Anitah (2008:2) mengatakan bahwa “Media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Selain itu Sabir (2005:112) mengatakan bahwa “Media belajar merupakan benda yang dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat, bahan, dan peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang permikiran, minat, perhatian peserta didik sehingga proses pembelajaran lebih terarah.

MEDIA VIDEO

Video merupakan salah satu media audio visual yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Media audio visual dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media video diklasifikasikan sebagai media audiovisual. Pendapat Arsyad dalam Wiarto (2016:136) yang menyatakan bahwa: “Video merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup”.

Kemudian pendapat dari Daryanto (2010:90) mengatakan bahwa “Video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai di hadapan peserta didik secara langsung, video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran”. Selanjutnya pendapat dari Ahmad (2007:4) bahwa: “Guru dan media pendidikan hendaknya bahu-membahu dalam memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik. Perhatian dan bimbingan secara individual dapat dilaksanakan oleh guru dengan baik, sementara informasi dapat pula disajikan secara jelas, menarik dan teliti oleh media pendidikan”. Video dapat memberikan model yang lebih realistis kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, dapat mempermudah pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam karena disertai dengan penguatan visual.

Manfaat media video menurut Aqib (2013:51) antara lain: 1) Pembelajaran lebih jelas dan menarik;2) proses belajar lebih interaksi; 3) efisiensi waktu dan tenaga; 4) meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja; 6) menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi belajar; 7) meningkatkan peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif”. Selanjutnya kelebihan media video menurut Rusman (2012:220) yaitu: 1) video dapat memberikan pesan yang dapat diterima lebih merata oleh peserta didik; 2) video sangat bagus untuk menerangkan suatu proses; 3) mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, lebih realistis dan dapat diulang atau dihentikan sesuai kebutuhan, serta; 4) memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap peserta didik”.

Selain itu pendapat dari Kustandi dan Sutjipto (2013:64-65) menambahkan kelemahan media video yaitu: 1) pengadaan media video memerlukan biaya yang sangat mahal dan waktu yang banyak; 2) pada saat pemutaran video gambar dan suara akan berjalan terus; 3) tidak semua peserta didik mampu mengikuti informasi yang disampaikan melalui media video”. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam media terdapat manfaat, serta memiliki kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya proses pembelajaran yang menggunakan media video, peserta didik dapat mengefisienkan waktu dalam belajar, memberikan pengalaman yang baru kepada peserta didik, dan memberikan informasi yang akurat, dan lebih menarik, tetapi menyita banyak waktu dan memerlukan biaya yang cukup mahal.

PRESENTASI VIRTUAL

Presentasi  yang disampaikan secara virtual sebenarnya bergantung pada internet sebagai pengganti ruang pertemuan fisik yang memungkinkan individu atau kelompok untuk menghadiri presentasi dari jarak jauh. Presentasi virtual yang dilaksanakan di kelas IX-B pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah video yang berisi materi yang disampaikan oleh satu atau beberapa orang yang menampilkan beberapa gambar yang menunjang materi yang disampaikan oleh peserta didik. Unsur presentasi virtual yaitu 1) Collaboration yaitu dianjurkan presentasi gabungan penampilan dari satu orang, 2) Communication yaitu peserta didik menyampaikan materi melalui penjelasan gambar atau peta atau hal lain yang menunjang materi 3) Critical thinking yaitu terdapat dialog tanya jawab, dan ke  4) Creativity yaitu peserta didik menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Peserta didik kelas IX-B di MTsN 2 Garut telah mengerjakan tugas video mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebanyak 4 video di semester satu dan 3 video di semester 2, jadi bukan hanya guru yang melaksanakan kewajibannya dalam menerapkan literasi digital tetapi peserta didik juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman malah mereka bisa jauh lebih jago dari gurunya. Kelas IX-B berjumlah 32 orang, yang mengumpulkan 7 video dalam satu tahun pelajaran sebanyak 12 orang, yang mengerjakan tugas campuran (video prsesntasi virtual dan presentasi langsung di kelas) berjumlah 19 orang, yang tidak mengerjakan sama sekali berjumlah 1 orang. Kendala dalam membuat video pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diantaranya 1) faktor kuota, 2) faktor memori HP, 3) Tidak terampil dalam editing video 4) tidak memiliki HP. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abdul Karim. 2007. Media Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM Makassar.

Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Aqib,Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung:Penerbit Yrama Widya. Arsyad Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Asnawir dan Usman M. Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers Universitas Terbuka.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital Edisi Kedua. Bogor. Ghalia Indonesia. Sejak di SD. Jurnal Penelitian Pendidikan Insani, 19(2).

Grandys Frieska Prassida, 2011. Virtual Class sebagai Strategi Pembelajaran untuk Peningkatan Kualitas Student-centered-learning di Perguruan Tinggi. Unidu Jombang vol 1, No 2.

Munib, Achmad. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Keefektifan Media Video Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar... |147 Press.

Sadiman, dkk. 2014. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

 

 Link Youtube video pembelajaran Nurul Jubaedah :

https://youtube.com/channel/UCwC7RX8Z6weqEkgDtfIVoiw

 

Biodata

 

Nama  lengkap Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pangkat/golongan  Pembina/IV-a. Latar belakang pendidikan D1 Akuntansi tahun 1995, S1 PAI di UNIGA tahun 2001, S1 Bahasa Inggris di STKIP Siliwangi Cimahi tahun 2007, S2 PAI di UIN SGD Bandung  tahun 2012.  Pengalaman mengpembelajaran yaitu sebagai guru Bahasa Inggris di beberapa SDN tahun 2000-2003, guru Bahasa Inggris di SMP Sukasono pada tahun 2000, guru Bahasa Inggris di MTs dan SMA Al Hikmah tahun 2000-2010, guru Bahasa Inggris  dan SKI di MTs Al Hidayah Karoya tahun 2010-2013, menjadi asdos Bahasa Inggris di IAILM Suryalaya tahun 2004-2008, guru SKI di MTsN 2 Garut mulai tahun 2013-sekarang, guru KIR di MTsN 2 Garut 2019-September 2021. Pengalaman pelatihan yaitu  meyusunan naskah PAS di BDK Bandung Jabar  tahun 2017, meyusunan naskah UAMBN di Makassar, Surabaya dan Bali  tahun 2018, pendampingan  kurikulum 2013 ARD di Makassar tahun 2018, konsinyering bahan pembelajaran PAI di Bandung, Yogyakarta, Bogor dan Malang tahun 2018, bedah SKL UAMBN di Bogor dan Surabaya  4-10 Februari  tahun 2019,  workshop KIR di Kediri/4-6 Juli tahun 2019. Mengikuti Webinar Nasional dengan bukti fisik120 sertifikat mulai Maret  2020 sampai sekarang. Lolos guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah tahun 2021.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...