Selasa, 05 April 2022

(18) 15.09 : Hampir menyerah


15.09 : Hampir menyerah

Nafas semakin terasa berat .... hhhh aahhh ..hhh... naik turun dan semakin berat tidak hanya itu bersin-bersin datang secara berkala lengkap sudah. "Mungkin sudah waktunya sampai di sini", hatiku berbisik lirih, keringat membanjiri kepala dan sekitar leher. Mungkin rasanya sekarat itu seperti ini, "Ya, Allah saya banyak dosa, panjangkan dan berkahilah usiaku, berikanlah saya kesempatan untuk hidup agar saya bisa menjaga anak-anak saya, kalau saya mati, siapa yang akan menjaga dan membesarkan mereka?". Apakah ini namanya putus asa?

Ini kali ke dua asma kambuh yang terberat sejak beberapa tahun lalu saat Nabila usia 3 tahun, kini dia sudah berusia 23 tahun. "Gimana Nabil kalau mau makan, mandi, sekolah, dan tidurnya sama siapa?", itulah beban yang pertama kali terlintas saat mau menyerah pada jam 15.09 WIB hari Selasa, 5 April 2022. Asma ini warisan dari nenek, kambuh tenggelam lalu kambuh. Penyakit yang datang setiap masuk masa pancaroba atau dingin, hujan, bahkan cuaca panas tapi berdebu pun tiba-tiba kambuh. Hindari minuman dingin saat tubuh lemah.

Saya harus mengganti puasa hari ini dengan fidyah, karena kalaupun kelak saya puasa qadha khawatir dehidrasi akan terulang lagi, kejadian ini  membuat jantung saya berdebar dan bercucuran keringat. Saya berlaga santai, saat asma kambuh, saya sempat mendidihkan air agar bisa minum air agak panas. Alhamdulillah habis empat gelas besar, obat asma dari warung sudah tidak berpengaruh. Akhirnya anak saya pergi ke apotek untuk membeli obat sesuai resep yang pernah dokter berikan zaman dahulu kala.

Perlahan nafas saya agak ringan meskipun masih perlu banyak istirahat. Kejadian seperti ini sering berulang, kemarin-kemarin tidak begitu panik kalau kambuh karena masih ada obat hisap tapi, karena harganya mahal dan itupun hanya terpakai hitungan hari saja akhirnya saya tidak mengutamakan untuk membelinya, alih-alih obat tablet jauh lebih murah ya sudah saya pilih yang ini saja meskipun ada efek berdebar setelah meminumnya, lutut terasa lemas dan tidak akan bisa tidur.

Apa yang terbersit di kepala saya saat mau menyerah selain Nabil? Saya langsung menulis di note agar tulisan ini terbaca karena saya memiliki kekurangan. Saya tidak terbiasa berbagi kesulitan dengan siapapun termasuk saat penyakit berat kambuh, kecuali jika sudah di luar batas dan tak terkendali akhirnya ketauan ibuku. Saya tidak mau membebani ibu atau siapapun, kehadiran saya sudah terlalu banyak membebani orang-orang sekitar yang peduli dengan saya. Maka, menulis adalah cara saya untuk menuangkan semua yang terlintas di hati dan pikiran.

Pertolongan pertama untuk penyakit asma bisa saya rinci sebagai berikut :

1. Tetap Tenang sambil dzikir

2. Minum air beberapa gelas agak panas

3. Makan secukupnya

4. Jika ada inhaler segeralah hirup

5. Persediaan obat asma tablet

7. Tetap berfikir positif

8. Tarik nafas sambil duduk

9. hangatkan dada dengan kain tebal

10. Tunggu sampai reda dan ucapkan hamdalah (biasanya memakan waktu hingga satu jam)

11. Segera pergi ke dokter jika kondisi kesehatan semakin menurun.

Kenapa asma datang begitu saja? meskipun sudah tahu pemicunya tapi tetap saja kecolongan?. Bagi penderita asma hal ini sudah tidak aneh lagi dan tingkatan penyakit asma berbeda-beda ada yang ringan, sedang, dan berat. Saya termasuk pengidap asma sedang karena tidak terlalu sering kambuh. Saya sudah sempat general check up dan hasilnya sehat. Asma penyakit keturunan dan tidak menular, biasanya kambuh dengan pemetaan spiral. Menurun secara zig-zag dari nenek ke cucu, kalau ibunya penderita asma maka anaknya ada yang terkena ada juga yang sehat.

Setelah melalui masa kritis dari asma saya bersyukur karena Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada saya untuk tetap hidup. Saya ingin menyampaikan sesuatu kepada pembaca yang budiman berbahagialah kalian yang masih diberikan kesempatan. Mereka yang bernafas dengan bebas dan tubuh yang kuat, manfaatkanlah waktumu untuk terus berbuat baik, terus dan teruslah berbuat baik. Torehkan segala kemampuan kalian, apa yang bisa bermanfaat untuk berbagi dengan lingkungan dimanapun kalian berada karena apa yang sudah kita berikan untuk mereka hal itulah yang akan mereka kenang tentang keberadaan kita selama hidup bersama-sama.

Ini adalah kalimat pengingat dari sang pendosa seperti saya agar dada ini terasa ringan karena jika sudah tiada saya tidak akan bisa berkata apaapa lagi. Saya sudah tahu rasanya sekarat awal seperti apa tetapi  saya tetap hidup. Biarkan sajadah yang menjadi saksi air mata saya bukan digambarkan di sini. apakah kata-kata saya bisa dimengerti dan diterima dengan baik?. Setelah asma reda, saya kembali ke dapur , beres-beres, nyuci piring meskipun pandangan blur dan mata teler, begitu siklus hidup ini berulang.  Sekian dan terima kasih banyak.



Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 13 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 510 konten pendidikan di canal youtube dan website : 19 artikel (Oktober 2021-April 2022). Instagram (nj_78).

6 komentar:

  1. Tak ada manusia
    Yang terlahir sempurna
    Jangan kau sesali
    S'gala yang telah terjadi
    Kita pasti pernah
    Dapatkan cobaan yang berat
    Seakan hidup ini
    Tak ada artinya lagi
    Syukuri apa yang ada
    Hidup adalah anug'rah
    Tetap jalani hidup ini
    Melakukan yang terbaik

    BalasHapus
  2. Jangan pernah menyerah dan berputus asa, Allah tahu yang terbaik buat ibu.Teruslah bersemangat dan berkarya.Bersyukurlah karena Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada Ibu untuk tetap melanjutkan kehidupan. Jadikan Ramadhan ini super spesial untuk ibu, keluarga dan masyarakat.

    BalasHapus

P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...