5 Cara Membangkitkan Gairah Menulis di Blog
(oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag dari MTsN 2 Garut)
Saya bukanlah penulis profesional seperti bloger-bloger
keren dan ternama yang terpampang di google. Saya sebenarnya sudah mulai menulis sejak tahun 2017. Sayangnya,
saya tidak semangat, tidak konsisten, bahkan sudah kehilangan gairah dalam
menulis, saya pikir mending nonton youtube dan reels di instagram
saja kan lebih menarik dipandang oleh mata daripada saya harus membaca apalagi
menulis di blog mana mata saya sudah +2 sudah merepotkan ngeblur lagi,
Saya sempat menjadi pembimbing Karya
Ilmiah Remaja (KIR) sejak bulan Juli 2019 - September 2021 dan menghasilkan
cukup banyak peserta didik yang berprestasi baik di tingkat provinsi maupun
Nasional. Saat itu saya hanya memiliki semangat untuk membimbing 27 judul
penelitian tapi saya tidak menulis
bahkan saya sudah gonta-ganti blog dikarenakan jarang menulis sehingga lupa
password. Nah, gairah menulis saya mulai bangkit sejak bulan Januari 2022 sampai sekarang. Apa sih rahasianya?
Mari kita simak penjelasan berikut ini.
5 Cara Membangkitkan Gairah Menulis di Blog
Ala Nurul Jubaedah:
1. Mengikuti
Webinar Nasional,
Sejak bulan Maret 2020 sampai sekarang saya sudah mengikuti berbagai macam webinar dengan bukti fisik 120 sertifikat artinya adalah betapa saya haus ilmu terutama saya fokuskan di bidang menulis. Keuntungannya adalah memberikan kemudahan bagi saya dalam menempuh Kenaikan Pangkat (KNP) ke IV-a dalam kurun waktu dua tahun setengah dan jejak ini akan saya lanjutkan agar IV-b bisa diraih tepat waktu dengan persiapan sematang mungkin di mana ilmunya saya peroleh sebagian besar dari beberapa webinar. Berkat ilmu yang saya dapatkan dari beberapa webinar ini saya mulai tertarik menulis, tidak berganti blog dikarenakan lupa password lagi karena sekarang saya konsisten dan kontinyu dalam menulis.
2. Bergabung
Dengan Komunitas Menulis di WhatsApp,
Saya sudah bergabung dengan komunitas menulis di beberapa Whatsap Group (WAG). Informasi lomba menulis pun saya peroleh dari grup menulis, jika dijumlahkan mungkin ada sekitar 20 grup menulis. Beberapa diantaranya adalah grup Geliat Literasi yang Menggairahkan, Kartini 3 Dimensi, Mutiara di balik Corona, Guru Pelita Dunia, Silaturahmi para Penulis, Aku dan Karirku, Antologi menuju ASN, Problem dan Solusi, Me and My Hobby, Keluarga dan Karirku, Antologi Resolusi 2022, Budaya Nulis, Guru Hebat Nusantara, Antologi membangun Karakter, Guru Penggerak Indonesia, Guru Madrasah Menulis, Guru Berani Menulis (KGBM), Guru Madrasah 2, dan EFT + PGRI Batch B.
3. Menulis
dan Mengirimkan Artikel Secara Rutin di Blog Pribadi atau Blog Nasional serta
di Buku Antologi,
Blog
yang saya miliki adalah blog pribadi atas nama Nurul Jubaedah (Bloger),
Gurusiana, dan Kompasiana. Judul artikel yang sudah saya tulis sejak bulan September
2021 sampai April 2022 ada sekitar 25 artikel dan inilah beberapa diantaranya
yang sudah release di buku antologi yaitu sebagai berikut :
1.
Resolusi 2022 (belum dicetak)
2. Keefektifan Penggunaan Video Virtual (sudah dicetak)
3. Netizen di era digital : Ibarat Dua Mata Pisau (sudah dicetak)
4. Peranan Wali Kelas dalam Membentuk Karakter Siswa (sudah dicetak)
5.
Mental Bola di masa Pandemi (belum dicetak)
6.
Metode Bandongan (belum dicetak)
7. Buih
menjadi Permadani (belum dicetak)
8. Hina
jadi Mulia (belum dicetak)
9.
Literasi Cinta (belum dicetak)
10.
Pemikiran Perempuan Perkasa (belum dicetak)
11. 3
Fakta menarik PJJ untuk Kamu Generasi Z (belum dicetak)
12.
Hobi Membangun Kemandirian (belum dicetak)
13. 10 Ciri Ibu Tunggal yang Berjiwa seperti Singa (belum dicetak)
14. Sepucuk surat dari Regita (belum dicetak)
4. Kolaborasikan
Website dengan Link youtube, WhatsApp,
Facebook, telegram, Twitter, Instagram, dan TikTok,
Artikel
yang sudah saya tulis di beberapa blog tersebut selanjutnya saya share dan
beberapa judul artikel dikolaborasikan dengan link youtube yang judulnya
relevan dengan judul artikel lalu di share di WhatsApp, Facebook, telegram,
Twitter, Instagram, dan TikTok. Sebagai informasi tambahan bahwa saya
memiliki 510 konten pendidikan di youtube sebagai hasil dokumentasi saya
saat mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) khusunya produktif di masa pandemi.
Beberapa Tulisan yang sudah saya share ada yang menginspirasi dan memengaruhi cara berfikir anak didik saya. Farid Jaelani dari grup Kemenag RI mengatakan, “Assalamu’alaikum saya Farid Jaelani anggota grup guru Kemenag RI. Salam kenal bu, setelah saya membaca artikel ibu Masya Allah terinspirasi banget. Saya guru muda yang kemarin baru lulus tahun 2021. Setelah lulus mendapat panggilan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta. Setelah saya membaca cerita Hina Jadi Mulia saya termotivasi banget”. Amelia Destriani kelas IX-B MTsN 2 Garut mengatakan, “Ibu Amel sudah membaca semuanya (Buih menjadi Permadani) Amel terinspirasioleh cerita ibu untuk menjadi orang yang mandiri, Amel akan mencoba untuk hidup mandiri meskipun tanpa seorang bapak, ibu hebat”.
5. Mengikuti
Lomba Menulis
Sebagai
contoh saya mengikuti lomba menulis yang diadakan oleh Blog Penamrbams.id bukan
betarti saya sudah merasa bisa menulis, justru dengan seringnya mengikuti lomba
menulis maka saya akan menjadi terbiasa berpacu dengan waktu untuk
mendisiplinkan diri agar mau terus belajar menulis. Melalui lomba akan
terbentuk karakter yang dinamis, kompetitif, dan kreatif, lomba membentuk
mental dan jiwa yang sehat seperti pantang menyerah. Allah berfirman dalam
Al-Qur’an yang artinya, “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya kesulitan itu ada kemudahan” QS. Al-Insyirah : 5-6.
"Kalau kamu bukan anak
raja, dan engkau bukan anak ulama besar maka jadilah penulis". (Imam
Al-Ghazali). "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak
menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah
bekerja untuk keabadian". (Pramoedya Ananta Toer). Menulis di blog bagi guru berarti
mengabadikan buah pikiran kita sendiri, menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran
mengenai berbagai hal, khususnya terkait dengan tugas dan fungsinya sebagai
tenaga pendidik. Menulis di blog berfungsi sebagai aset digital guru
profesional yang bermanfaat untuk kelancaran kenaikan pangkat guru.
Guru yang mampu menulis buku atau artikel dinilai sebagai guru yang memiliki
kemampuan lebih dalam profesinya. Tulisan yang dibuat oleh guru juga
mencerminkan sejauh mana guru memiliki penguasaan kompetensi terhadap bahan
ajar/pengetahuan terkait dengan bidang/ruang lingkup pengetahuannya.
Nurul
Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pembina/IV-a. Pendidikan D1 Akuntansi
(1995), S1 PAI UNIGA (2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007),
S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi: Lolos guru berprestasi tahap 1 di
GTK Madrasah (2021), lolos Tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (2022). Karya : 13 buku
Antologi (Januari - April 2022). Medsos : (Intagram : nj_78), (Facebook, Website, You Tube : Nurul
Jubaedah).
Senang saya membaca tulisan ini
BalasHapusTerima kasih banyak pak senior
Hapus