(1) Pembelajaran
SKI Berpusat pada Peserta Didik
(oleh
Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2 Garut)
Saya mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTsN 2 Garut sejak tahun 2013, sebelumnya saya mengajar di MTs swasta sejak tahun 2.000, saya sempat mengajar berbagai mata pelajaran sebelum diangkat menjadi PNS mulai dari mata pelajara Akidah Akhlak, Bahasa Inggris, IPA, dan PPKN. Metode mengajar yang paling banyak saya terapkan dalam pembelajaran SKI yaitu metode diskusi. Melalui metode diskusi peserta didik terlibat secara aktif menyampaikan pendapat atau gagasan untuk memecahkan sebuah permasalahan.
Penerapan tahap awal, membagi
peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk memecahkan persoalan secara
bersama-sama. Tujuannya, selain mampu memecahkan permasalahan, peserta didik
juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait masalah yang dibahas,
berani mengeluarkan pendapat, serta mengambil keputusan. Pembelajaran SKI
berpusat pada peserta didik tentunya disesuaikan dengan kemampuan kelas. Saya
mengajar SKI di kelas IX sebanyak sembilan kelas dan kelas VIII sebanyak tiga
kelas. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut ini.
Berikut ini langkah pembelajaran
SKI berpusat pada peserta didik :
1.
Pembagian
kelompok
Kelas IX mulai dari kelas A-I masing-masing berjumlah 32 orang. Satu kelas terbagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh orang. Kelompok 1 akan tampil dalam pertemuan ke 1 pada bulan Agustus (mulai dari tahun pelajaran baru). Kelompok 2, 3, dan 4 selanjutkan akan tampil di bulan September, Oktober, dan November.
Selama Empat bulan berturut-turut sesuai dengan empat materi yang terdapat pada semester satu akan disampaikan oleh empat
kelompok tersebut secara berurutan. Masing-masing
kelompok membahas satu materi. Pengarahan pembagian kelompok dan materi
diberikan saat masuk kelas pada pertemuan pertama setelah sesi perkenalan sehingga Kegiatan Belajar
(KBM) menjadi lebih efektif.
2.
Presentasi
kelompok
Kelompok yang sudah mendapat jadwal untuk presentasi akan tampil di depan kelas. Sementara tiga kelompok lainnya duduk secara berkelompok sesuai dengan anggotanya. Kelompok 1 presentasi di depan kelas. Peserta didik yang menyampaikan materi di luar kepala berarti lebih menguasai materi , menjawab pertanyaan temannya dari kelompok lain dengan tepat, dan mampu menyimpulkan hasil diskusi maka merekalah yang berhak mendapatkan nilai terbaik.
Presentasi
terbaik biasanya terdapat di kelas unggulan. Presentasi berjalan lancar di
kelas reguler meskipun beberapa di antara mereka ada yang text book.
Presentasi tidak dilaksanakan di kelas khusus mengingan berbeda kemampuan. Maka
disinilah saya sebagai guru menerapkan model pembelajaran lain yang lebih
variatif.
3.
Guru
menjadi wasit di kelas
Selama peserta didik presentasi dan diskusi, saya memantau kegiatan ini supaya berlangsung secara kondusif. Nyaris saya tidak pernah duduk di meja guru, saya berkeliling di kelas sambil memantau perkembangan semua kelompok. Peserta didik yang ngobrol akan terpantau begitu pula peserta didik yang aktif akan saya catat untuk menambah poin nilai.
Peserta didik yang melakukan presentasi dengan baik seperti menguasai materi
tanpa text, menyampaikan dengan suara lantang dan penuh percaya diri, menjawab
pertanyaan dengan benar, singkat, dan padat lalu peserta didik yang mampu
menyimpulkan hasil diskusi dengan tepat maka mereka berhak menerima nilai
terbaik. Adapun peserta didik yang mulai berkembang tugas saya di sana
memberikan motivasi dan apresiasi dengan pujian, tepuk tangan agar mereka terus
berusaha dengan baik dan penuh percaya diri. Peserta didik yang masih pasif,
saya dorong mereka untuk mau mencoba setidaknya menyiapkan satu pertanyaan saja
kepada kelompok yang sedang presentasi.
4.
Guru
membantu menyimpulkan materi
Setelah kelompok 1 menyelesaikan presentasi mulai tahap awal sampai akhir maka saya sebagai guru membantu menyimpulkan dan memberikan penjelasan secara ringkas mengenai materi pada satu kali pertemuan tersebut. Kelas unggulan biasanya saya tidak perlu repot-repot membahas materi terlalu lama karena mereka mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Guru tinggal menambah penjelasan sedikit saja dan diakhiri dengan memberikan challenge berupa kuis.
Bagi peserta didik yang mampu menjawab kuis sebanyak-banyaknya
dengan jawaban yang tepat maka mereka akan mendapatkan nilai lebih. Tak aneh
kalau nilai SKI dalam rapot akan berbeda jauh antara satu dengan yang
lainnya. Kelompok nilai terbagi menjadi tiga, yaitu kelompok atas, tengah, dan
bawah. Namun, yang perlu digarisbawahi dalam merdeka belajar adalah bukan
sekedar nilai tetapi makna dan kesadaran mereka dalam memahami materi yang bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mampu berfikir
metakognitif. Hal ini akan dijelaskan dalam artikel yang lain mengenai Pembelajaran
SKI berbasis Riset.
Penjelasan mengenai pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik ini berlaku untuk kegiatan tatap muka di kelas. Adapun pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik yang dilaksanakan secara daring mulai bulan Maret tahun 2020 sampai Maret tahun 2022 sebagai bukti fisik bisa disimak melalui canal youtube Nurul Jubaedah. Saya sudah menguplod sebanyak 540 konten pendidikan.
Model
pembelajaran Project Based Learning (PBL) sangat cocok diterapkan untuk situasi pandemi
saat itu. Melalui video penugasan yang dikumpulkan oleh peserta didik tersebut mengandung
unsur 4C yaitu collaboration, communication, critical thinking, dan creativity
yang telah disesuaikan dengan langkah-lanhkah yang ada di RPP SKI sesuai dengan
kurikulum 2013. Untuk lebih meyakinkan lagi, disilahkan mampir untuk menyimak, like,
share, dan subscribe ya di canal youtube Nurul Jubaedah.
Metode diskusi biasanya lebih cocok diterapkan di kelas unggulan dan reguler. Saya memberikan metode lain d kelas khusus. Kelas khusus di MTsN 2 Garut misalnya kelas yang paling bontot yaitu kelas IX-I. Kelas ini lebih diarahkan kepada bimbingan dan penjelasan materi. Pada tahap awal, mereka menulis rangkuman materi dan mengerjakan latihannya. Setelah selesai tahap ke dua, beberapa orang yang siap menjawab latihan akan tampil di depan kelas. Tahap ke tiga, pembahasan hasil jawaban harus disertai referensi untuk menghindari jawaban asal-asalan. Mereka yang menjawab pertanyaan menyebutkan jawaban dari halaman berapa?.
Setelah mencocokkan antara
pertanyaan dan jawaban maka secara tidak langsung mereka telah melakukan
literasi dan menyelesaikan masalah. Tahap ke empat, guru meyilahkan
peserta didik yang mampu memberikan kesimpulan akan diberikan nilai lebih di
atas rata-rata temannya. Tahap ke lima, Guru membantu menyimpulkan
materi pada satu kali pertemuan.
Biodata
Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 40 artikel (Oktober 2021-Mei 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.
Keren ...sdh mengirim tulisan. Semoga sukses dan jadi juara,Aamiin Ya Robalalamin
BalasHapusAamin ya Allah terimakasi banyak ibu selalu menyemangati saya, menang itu bonus tetapi untuk saya lebih fokus ke produktivitas menulis dan memberikan manfaat sehingga semoga bisa menjadi amal jariyah. saya sedang memotivai diri untuk menulis buku solo yang ke dua akan difokuskan ke pembelajaran SKI.
HapusTerimankasih Ibu Jubaedah mau berbagi pengalaman mengajarnya namun biasanya diskusi kelompok seperti itu cenderung siswa yg aktif itu itu saja dan perbincangan hanya bersumber dr buku pegangan dan mbah google bagaimana Ibuk mengatasi iti
BalasHapusIya ,mantap dan kereeeen Bu Nurul lanjutkan
BalasHapusTerima kasih banyak ❤️๐
HapusSuper banget tulisannya. Mantap, sukses selalu.
BalasHapusaamin terima kasih selalu memberikan dukungan.
HapusKereeen bu ๐๐ปmantaaap
BalasHapusTerima kasih banyak selalu memberikan semangat ๐❤️
HapusMetode yang luar biasa sukses selalu Ibu Nurul Aamiin
BalasHapusTerima Kasih Banyak
HapusLuar Biasa Bu
BalasHapusMantap naskahnya..
BalasHapusSukses selalu...
MaasyaAllah....semoga sukses Bu Nurul
BalasHapus