Selasa, 03 Mei 2022

(32) Pembelajaran SKI Berpusat pada Peserta Didik

(1)   Pembelajaran SKI Berpusat pada Peserta Didik

                (oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2 Garut)

https://youtu.be/bP8o2_xUC_0

Saya mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTsN 2 Garut sejak tahun 2013, sebelumnya saya mengajar di MTs swasta sejak tahun 2.000, saya sempat mengajar berbagai mata pelajaran sebelum diangkat menjadi PNS mulai dari mata pelajara Akidah Akhlak,  Bahasa Inggris, IPA, dan PPKN. Metode mengajar yang paling banyak saya terapkan dalam pembelajaran SKI yaitu metode diskusi. Melalui metode diskusi peserta didik terlibat secara aktif menyampaikan pendapat atau gagasan untuk memecahkan sebuah permasalahan. 

Penerapan tahap awal, membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk memecahkan persoalan secara bersama-sama. Tujuannya, selain mampu memecahkan permasalahan, peserta didik juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait masalah yang dibahas, berani mengeluarkan pendapat, serta mengambil keputusan. Pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik tentunya disesuaikan dengan kemampuan kelas. Saya mengajar SKI di kelas IX sebanyak sembilan kelas dan kelas VIII sebanyak tiga kelas. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut ini.

Berikut ini langkah pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik :

1.      Pembagian kelompok

Kelas IX mulai dari kelas A-I masing-masing berjumlah 32 orang. Satu kelas terbagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh orang. Kelompok 1 akan tampil dalam pertemuan ke 1 pada bulan Agustus (mulai dari tahun pelajaran baru). Kelompok 2, 3, dan 4 selanjutkan akan tampil di bulan September, Oktober, dan November. 

Selama Empat bulan berturut-turut sesuai dengan empat materi yang terdapat pada semester satu akan disampaikan oleh empat kelompok tersebut secara berurutan. Masing-masing kelompok membahas satu materi. Pengarahan pembagian kelompok dan materi diberikan saat masuk kelas pada pertemuan pertama setelah sesi perkenalan sehingga Kegiatan Belajar (KBM) menjadi lebih efektif. 

2.      Presentasi kelompok

Kelompok yang sudah mendapat jadwal untuk presentasi akan tampil di depan kelas. Sementara tiga kelompok lainnya duduk secara berkelompok sesuai dengan anggotanya. Kelompok 1 presentasi di depan kelas. Peserta didik yang menyampaikan materi di luar kepala berarti lebih menguasai materi , menjawab pertanyaan temannya dari kelompok lain dengan tepat, dan mampu menyimpulkan hasil diskusi maka merekalah yang berhak mendapatkan nilai terbaik. 

Presentasi terbaik biasanya terdapat di kelas unggulan. Presentasi berjalan lancar di kelas reguler meskipun beberapa di antara mereka ada yang text book. Presentasi tidak dilaksanakan di kelas khusus mengingan berbeda kemampuan. Maka disinilah saya sebagai guru menerapkan model pembelajaran lain yang lebih variatif.

3.      Guru menjadi wasit di kelas

Selama peserta didik presentasi dan diskusi, saya memantau kegiatan ini supaya berlangsung secara kondusif. Nyaris saya tidak pernah duduk di meja guru, saya berkeliling di kelas sambil memantau perkembangan semua kelompok. Peserta didik yang ngobrol akan terpantau begitu pula peserta didik yang aktif akan saya catat untuk menambah poin nilai. 

Peserta didik yang melakukan presentasi dengan baik seperti menguasai materi tanpa text, menyampaikan dengan suara lantang dan penuh percaya diri, menjawab pertanyaan dengan benar, singkat, dan padat lalu peserta didik yang mampu menyimpulkan hasil diskusi dengan tepat maka mereka berhak menerima nilai terbaik. Adapun peserta didik yang mulai berkembang tugas saya di sana memberikan motivasi dan apresiasi dengan pujian, tepuk tangan agar mereka terus berusaha dengan baik dan penuh percaya diri. Peserta didik yang masih pasif, saya dorong mereka untuk mau mencoba setidaknya menyiapkan satu pertanyaan saja kepada kelompok yang sedang presentasi.

4.      Guru membantu menyimpulkan materi

Setelah kelompok 1 menyelesaikan presentasi mulai tahap awal sampai akhir maka saya sebagai guru membantu menyimpulkan dan memberikan penjelasan secara ringkas mengenai materi pada satu kali pertemuan tersebut. Kelas unggulan biasanya saya tidak perlu repot-repot membahas materi terlalu lama karena mereka mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Guru tinggal menambah penjelasan sedikit saja dan diakhiri dengan memberikan challenge berupa kuis. 

Bagi peserta didik yang mampu menjawab kuis sebanyak-banyaknya dengan jawaban yang tepat maka mereka akan mendapatkan nilai lebih. Tak aneh kalau nilai SKI dalam rapot akan berbeda jauh antara satu dengan yang lainnya. Kelompok nilai terbagi menjadi tiga, yaitu kelompok atas, tengah, dan bawah. Namun, yang perlu digarisbawahi dalam merdeka belajar adalah bukan sekedar nilai tetapi makna dan kesadaran mereka dalam memahami materi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mampu berfikir metakognitif. Hal ini akan dijelaskan dalam artikel yang lain mengenai Pembelajaran SKI berbasis Riset.

Penjelasan mengenai pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik ini berlaku untuk kegiatan tatap muka di kelas. Adapun pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik yang dilaksanakan secara daring mulai bulan Maret tahun 2020 sampai Maret tahun 2022 sebagai bukti fisik bisa disimak melalui canal youtube Nurul Jubaedah. Saya sudah menguplod sebanyak 540 konten pendidikan. 

Model pembelajaran Project Based Learning  (PBL) sangat cocok diterapkan untuk situasi pandemi saat itu. Melalui video penugasan yang dikumpulkan oleh peserta didik tersebut mengandung unsur 4C yaitu collaboration, communication, critical thinking, dan creativity yang telah disesuaikan dengan langkah-lanhkah yang ada di RPP SKI sesuai dengan kurikulum 2013. Untuk lebih meyakinkan lagi, disilahkan mampir untuk menyimak, like, share, dan subscribe ya di canal youtube Nurul Jubaedah.

Metode diskusi biasanya lebih cocok diterapkan di kelas unggulan dan reguler. Saya memberikan metode lain d kelas khusus. Kelas khusus di MTsN 2 Garut misalnya kelas yang paling bontot yaitu kelas IX-I. Kelas ini lebih diarahkan kepada bimbingan dan penjelasan materi. Pada tahap awal, mereka menulis rangkuman materi dan mengerjakan latihannya. Setelah selesai tahap ke dua, beberapa orang yang siap menjawab latihan akan tampil di depan kelas. Tahap ke tiga, pembahasan hasil jawaban harus disertai referensi untuk menghindari jawaban asal-asalan. Mereka yang menjawab pertanyaan menyebutkan jawaban dari halaman berapa?. 

Setelah mencocokkan antara pertanyaan dan jawaban maka secara tidak langsung mereka telah melakukan literasi dan menyelesaikan masalah. Tahap ke empat, guru meyilahkan peserta didik yang mampu memberikan kesimpulan akan diberikan nilai lebih di atas rata-rata temannya. Tahap ke lima, Guru membantu menyimpulkan materi pada satu kali pertemuan.

 https://youtu.be/SIiHEOFRdjo  satuguru.id, acara NGUPING SATUGURU

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 40  artikel (Oktober 2021-Mei 2022). Blog http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email :  nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.

14 komentar:

  1. Keren ...sdh mengirim tulisan. Semoga sukses dan jadi juara,Aamiin Ya Robalalamin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin ya Allah terimakasi banyak ibu selalu menyemangati saya, menang itu bonus tetapi untuk saya lebih fokus ke produktivitas menulis dan memberikan manfaat sehingga semoga bisa menjadi amal jariyah. saya sedang memotivai diri untuk menulis buku solo yang ke dua akan difokuskan ke pembelajaran SKI.

      Hapus
  2. Terimankasih Ibu Jubaedah mau berbagi pengalaman mengajarnya namun biasanya diskusi kelompok seperti itu cenderung siswa yg aktif itu itu saja dan perbincangan hanya bersumber dr buku pegangan dan mbah google bagaimana Ibuk mengatasi iti

    BalasHapus
  3. Iya ,mantap dan kereeeen Bu Nurul lanjutkan

    BalasHapus
  4. Super banget tulisannya. Mantap, sukses selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamin terima kasih selalu memberikan dukungan.

      Hapus
  5. Kereeen bu ๐Ÿ‘๐Ÿปmantaaap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak selalu memberikan semangat ๐Ÿ™❤️

      Hapus
  6. Metode yang luar biasa sukses selalu Ibu Nurul Aamiin

    BalasHapus
  7. Mantap naskahnya..
    Sukses selalu...

    BalasHapus
  8. MaasyaAllah....semoga sukses Bu Nurul

    BalasHapus

P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif

  P5 : 10 Cara Menerapkan Karakter Kreatif pada Peserta Didik Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut) Dal...