
6
Manfaat Literasi Digital bagi Penulis
Oleh
Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Literasi telah menjadi bagian
integral dari kehidupan dan perkembangan manusia, dari zaman prasejarah hingga
era digital saat ini. Perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi dan
komunikasi di dunia digital telah memberikan berbagai dampak bagi kehidupan
masyarakat sehari-hari. Perkembangan internet merupakan manifestasi dari
digital, yaitu penggunaan teknologi, perangkat
informasi dan komunikasi untuk mengakses, mengedit, dan menyebarkan
informasi.
Menanamkan literasi pada setiap
individu bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing
secara nasional dan global. Literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan
menulis, tetapi literasi berarti literasi teknologi, literasi politik, berpikir
kritis, dan kepekaan terhadap lingkungan di mana ia berada.
Literasi sangat penting bagi semua
masyarakat. Jika seseorang memiliki keterampilan literasi, mereka dapat
menggunakan media digital untuk hal-hal yang positif. Boleh untuk kegiatan
produktif, kesenangan, pertumbuhan pribadi dan bukan untuk konsumsi atau
kegiatan yang merusak. Misalnya menulis produktif bagi seorang penulis literasi
digital itu sangat penting, penjelasannya sebagai berikut.
6
Manfaat Literasi Digital bagi Penulis :
1.
Menghemat waktu dan uang,
Siapa
pun dapat mencari referensi di internet kapan saja dan di mana saja, termasuk
bagi penulis membuktikan bahwa literasi digital dapat menghemat waktu. Banyaknya
portal gratis di Internet juga dapat menghemat biaya, sehingga kita tidak perlu
merogoh kocek lebih dalam untuk mencari dan menikmati semuanya. Jadi penulis
tidak perlu membeli segudang buku di toko buku karena sekarang sudah tersedia
banyak referensi digital salah satunya klik saja google scholarship.
2.
Belajar dan bekerja lebih
cepat,
Belajar menulis dan
bekerja lebih efisien dan lebih cepat, yang berarti kita dapat mencari dan
mempelajari sesuatu yang spesifik menggunakan aplikasi dan situs web di
Internet, tergantung pada apa yang kita cari. Misalnya, menggunakan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) online untuk mencari arti sebuah kata.
Menggunakan Internet di
era digital memungkinkan seseorang untuk belajar dan berlatih keterampilan.
Misal kita ingin menulis artikel dengan teknik tertentu, kita bisa melihat
tutorialnya melalui youtube. Ketika mengecek paragraf dan plagiasi tinggal klik
parafprase dan cek plagiarisme sehingga hasil tulisan kita bisa terhindar dari
plagiarisme dan terkontrol dengan rapi, praktis dan cepat bukan?
3.
Membuat lebih aman dan
bahagia,
Internet
menyediakan banyak sumber informasi sehingga bisa jadi referensi untuk mengetahui
persis apa yang kita butuhkan. Misalnya, ketika seseorang akan bepergian ke
luar negeri, ia akan merasa aman membaca jenis informasi khusus tentang negara
yang akan dikunjungi.
Internet
mengandung banyak konten seperti gambar atau video yang hanya untuk tujuan
hiburan. Oleh karena itu, mengaksesnya dapat mempengaruhi kebahagiaan
seseorang. Sebagai penulis maka konten dan tips bagaimana cara menulis yang
baik bisa dijadikan totonan menarik dan menyenangkan sambil minum kopi.
4.
Selalu terhubung dan
memperoleh informasi terkini,
Dalam
hal ini, seseorang dapat menemukan dan menambah teman baru dari berbagai
wilayah, serta negara lain di wilayah dunia tersebut melalui media sosial.
Misalnya penggunaan aplikasi seperti Facebook, Whatssapp, Telegram, Twitter,
Instagram, Youtube, dan lain-lain.
Mengumpulkan
dan mengembangkan informasi secara cepat dan up to date (terbaru).
Misalnya, jika kita ingin menjadi penulis di beberapa media digital tinggal
mengisi formulir secara digital lalu membuat akun sendiri dan saat itu juga kita
bisa langsung menulis. Penulis menulis di beberapa blog seperti blogger,
gurusiana, kompasiana, retizen republika, dan satuguru.id. Kita
dapat dengan mudah mengakses informasi tentang tentang topik yang sedang trend
menggunakan aplikasi atau melalui website di internet.
5.
Membuat keputusan lebih
baik,
Jumlah
informasi di Internet membantu kita menemukan dan membandingkan berbagai hal. Sehingga
sebagai penulis bisa membaca lima jurnal sekaligus untuk bahan satu artikel
yang siap diolah dan dikemas secantik mungkin dalam hitungan menit. Penulis
bisa eksplore gerakan literasi antiplagiasi melalui literasi digital.
6.
Mempengaruhi dunia
Di
Internet, ada artikel yang dapat mempengaruhi pikiran pembaca. Dengan
menyebarluaskan teks melalui media yang tepat akan memberikan kontribusi bagi
perkembangan dan perubahan dinamika kehidupan sosial. Dalam konteks yang lebih
luas, kontribusi pemikiran seseorang yang tersebar di internet merupakan bentuk ekspresi yang dapat
mempengaruhi kehidupan dunia yang lebih baik di masa depan.
Semangat
budaya literasi di masa keemasan Islam sudah saatnyalah harus dibangkitkan
kembali di era digital yaitu dengan kajian yang lebih mendalam terhadap makna
ayat-ayat terkait literasi guna memperbaharui maknanya untuk mampu menghadapi
problematika digital masa kini. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi
digital, umat Islam harus berperan aktif
dalam berkontribusi dalam produksi berbagai konten atau media positif,
edukatif dan islami berbasis teknologi
digital.
Semangat
bersaing untuk kebaikan (fastabiqul khairat) harus dibangun dan terus
ditingkatkan. Jenis inovasi dan
kreativitas dalam menciptakan media atau konten yang dibutuhkan masyarakat
menjadi prioritas bagi umat Islam.
Membuat konten dakwah dalam berbagai bentuk, baik teks, audio, visual atau
audiovisual, maupun media dalam bentuk
aplikasi atau software. Hal itu harus dilakukan demi kenyamanan dan
efisiensi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang baik
dan benar. Selain itu juga dapat menjadi penyeimbang bahkan melawan berbagai
konten negatif yang membahayakan kehidupan masyarakat luas.
Daftar Pustaka
Buwono, S., & Dewantara, J. A. (2020). Hubungan Media
Internet, Membaca, Dan Menulis Dalam Literasi Digital Mahasiswa. Jurnal Basicedu, 4(4), 1186-1193.
Harjono, H. S. (2018). Literasi digital: Prospek dan
implikasinya dalam pembelajaran bahasa. Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 8(1), 1-7.
Sitorus, J. P. (2019). Literasi Digital: Kontribusi Dan
Tantangan Dalam Keterampilan Menulis. ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 2(2), 75-85.
Yumame, J., Muttaqin, Z., & Ilham, I. (2020). Teknik baca skimming, penulisan karya ilmiah dan literasi digital. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 254-258.
Biodata
Nurul
Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001),
S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012).
Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah
Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan
harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi),
juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru
berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah
(Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 20 buku antologi (Januari-April 2022).
Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 80 artikel (Oktober 2021-Juni 2022). Blog :
http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram
(nj_78). Email
: nuruljubaedah6@gmail.com.
Whatsapp : 081322292789.
mantab, memberikan informasi
BalasHapusterima kasih sudah berkunjung, salam literasi
HapusInformasi yang baik sekali Bu...
BalasHapusTerima kasih banyak atas support dan kunjungannya, salam literasi
HapusSemangat Bu Nurul, mantap sudah ke 63
BalasHapusbelum 100, siap terima kasih bu ... salam literasi
Hapus