Menumbuhkan
Jiwa Mandiri dan Berprestasi
Berbasis
Akhlakul Karimah
(Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI di MTsN 2
Garut)
Tema perpisahan
kelas IX di MTsN 2 Garut tahun pelajaran 2021/2022 kali ini adalah “Menumbuhkan
Jiwa Mandiri dan Berprestasi Berbasis Akhlakul Karimah. Besar harapan”. Kami
terhadap fresh gradute, mereka yang masih segar yang memiliki banyak kebaruan
dalam hal kreativitas, inovasi, dan solusi.
Ciri-Ciri peserta didik yang memiliki jiwa mandiri dan berprestasi
berbasis akhlaqul karimah :
1.
Self Belief
Makna self belief adalah keyakinan seseorang
yang menunjukkan sikap terhadap suatu objek yang dilihatnya. Seseorang
menggunakan keyakinannya sebagai dasar untuk memprediksi apa yang akan terjadi
selanjutnya. Self belief merupakan salah satu aspek penting dari
orientasi emosional. Keyakinan adalah perasaan individu akan kemampuan mereka
untuk melakukan tugas.
Peserta didik yang memiliki rasa percaya diri yang
tinggi akan mencapai efisiensi belajar yang maksimal, sedangkan peserta didik
yang memiliki rasa percaya diri yang rendah akan kesulitan untuk mencapai
efisiensi belajar yang maksimal. Maka, keyakinan yang ada pada diri peserta
didik juga mempengaruhi tingkat belajar yang dicapai.
Individu yang percaya bahwa mereka dapat melakukan
sesuatu untuk mengubah peristiwa di lingkungan mereka lebih mungkin untuk
mengambil tindakan dan lebih mungkin untuk berhasil daripada mereka yang
memiliki keyakinan yang lemah. Self belief bagi peserta didik merupakan
aspek penting dari dimensi afektif termasuk kemampuan mengatur diri sendiri. Hal
yang mempengaruhi efikasi diri adalah pengalaman langsung, pengalaman tidak
langsung, prestasi, pengalaman orang lain, bujukan verbal, dan keadaan emosi.
2.
Self Efficacy
Self-efficacy adalah keyakinan individu untuk menghadapi dan
memecahkan masalah dalam situasi yang berbeda dan mampu mengidentifikasi
tindakan untuk menyelesaikan tugas atau masalah tertentu sehingga individu
dapat mengatasinya, mengatasi hambatan dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Ciri-ciri peserta
didik yang memiliki self efficacy yaitu, (1) Mampu menghadapi situasi
yang dihadapinya secara efektif, (2) Percaya pada keberhasilan mengatasi
rintangan, (3) Ancaman dipersepsikan sebagai tantangan yang tidak perlu
dihindari, (4) Tekun dalam mencoba, (5) Percaya pada kemampuan sendiri, (6)
Hanya sedikit keraguan, (7) Suka mencari situasi baru.
3.
Self
Attitude
Peserta didik yang berakhlak mulia memiliki sifat dan attitude
yang cenderung selalu berbuat baik dan terpuji. Self attitude akan terbentuk
saat mereka menghadapi pergaulan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat
dalam kehidupann sehari-hari.
Individu atau kelompok yang mengalami perubahan
perilaku bertahap secara perlahan tidak sekaligus. Perubahan tersebut seperti
berinteraksi sosial dengan lingkungan tempat ia tinggal.
Self attitude yang harus ditanamkann kepada peserta didik
diantaranya adalah cinta kepada Allah dan alam semesta
beserta isinya, tanggungjawab, disiplin, mandiri, jujur, hormat, santun, kasih sayang,
peduli, dan kerja sama, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang
menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, dan toleransi, cinta
damai dan persatuan.
Sedangkan
akhlak mulia adalah keseluruhan kebiasaan manusia yang berasal dalam diri yang
di dorong keinginan secara sadar dan dicerminkan dalam perbuatan yang baik.
Dengan demikian apabila karakter-karakter yang luhur tertanam dalam diri
peserta didik maka akhlak mulia secara otomatis akan tercermin dalam perilaku
peserta didik dalam kehidupan keseharian.
4.
Self Goals
Peserta didik yang menjadi diri sendiri akan mengetahui
lebih banyak tentang self goals atau personal goals atau tujuan
hidup yang mereka pilih. Mereka fokus pada kehidupan yang sedang diperjuangkan
tanpa harus melihat kehidupan orang lain. Melihat sisi positif dari setiap
situasi atau masalah yang akan dihadapi, melakukan amal baik sehingga lebih
bahagia.
Kita semua menginginkan kehidupan yang lebih baik hari ini. Tentu saja, harapan akan menjadi
bagian yang lebih baik dalam hidup kita di masa depan. Peserta didik yang
mandiri, berprestadi dan berakhlakul karimah tidak memaksakan solusi yang tidak
akan mengubah apa pun. Jika menyerah, mereka akan menerima apa adanya karena
dengan begitu lebih mudah untuk memulai dari awal.
Kemajuan teknologi dan perubahan zaman bergerak dengan
cepat. Jangan pernah berhenti belajar adalah prinsip dasar yang harus kita pegang
agar ilmu pengetahuan terus terupdate di era informasi yang berkembang pesat
saat ini.
Jadi jangan malas untuk belajar hal baru dalam hidup,
apresiasi diri adalah ungkapan rasa syukur yang kita sampaikan kepada diri
sendiri karena telah berjuang hingga saat ini. Bahkan jika keputusan yang kita
buat tidak selalu manis. Kita bisa mulai
menghargai hal-hal kecil yang sudah kita lakukan lalu bahagia dan bersyukur
untuk hidup hari ini.
Penulis menyimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki
jiwa mandiri dan berprestasi berbasis akhlaqul karimah yaitu, peserta didik
yang rajin beribadah dan terbiasa shalat berjamaah, disiplin belajar dan
bekerja keras, tidak tergantung pada orang lain dan pelopor dalam kebaikan,
menjaga kesehatan diri dan lingkungan, menjaga pergaulan, santun dalam bertutur
kata dan bersikap, kompak dan peduli sesama teman, jujur dan bertanggung jawab
terhadap tugas, memegang teguh amar ma’ruf nahi munkar, tradisi meraih prestasi
dan menjadi juara.
Daftar Pustaka
Mulyaningsih,
I. E. (2014). Pengaruh interaksi sosial keluarga, motivasi belajar, dan
kemandirian belajar terhadap prestasi belajar. Jurnal pendidikan dan
kebudayaan, 20(4), 441-451.
Pudjiastuti, E.
(2012). Hubungan “self efficacy” dengan perilaku mencontek mahasiswa
psikologi. MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(1),
103-111.
Rijal, S., & Bachtiar, S. (2015). Hubungan antara sikap,
kemandirian belajar, dan gaya belajar dengan hasil belajar kognitif
siswa. Jurnal Bioedukatika, 3(2), 15-20.
Biodata
Nurul
Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001),
S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012).
Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah
Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan
harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi),
juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru
berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah
(Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 18 buku antologi (Januari-April 2022).
Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 55 artikel (Oktober 2021-Mei 2022). Blog
:
http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram
(nj_78). Email
: nuruljubaedah6@gmail.com.
Whatsapp : 081322292789.
Terimakasih info yang sangat bermakna
BalasHapusTerima kasih banyak sudah berkunjung salam literasi
HapusMaasyaaAllaah, luar biasa tulisannya bu
BalasHapusTerima kasih banyak atas supportnya salam literasi
HapusKeren bun, semoga lulusan yang kita didik memiliki kompetensi tersebut. Amiiin.
BalasHapusAamiin ya Allah salam literasi
HapusMantap ibu betul sekali yang ibu bilang
BalasHapusTerima kasih banyak atas supportnya salam literasi
HapusKeren artikelnya
BalasHapusKeren, bu, terima kasih mau berbagi, sangat inspiratif.
BalasHapus