Kamis, 02 Juni 2022

(58) 10 Langkah menjadi Penulis Produktif bagi Pemula

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru MTsN 2 Garut)

 

1.      Luruskan Niat

Niat disebut juga dengan harapan, kehendak, keinginan, maksud, rencana, atau tujuan.

Tujuan menulis adalah memberikan informasi tentang sesuatu yang berupa, fakta, opini, dan data kepada pembaca. Sehingga pembaca bisa mendapatkan ide dan pengetahuan baru dari tulisan.

Dasar hukum menulis disebutkan dalam  Q.S Al-Qalam:1, artinya:“Nun, Demi pena dan apa yang mereka tuliskan”. Kemudian menulis akan menjadi sarana untuk berdakwah. Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin  Amr radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallu’ alaihi wa sallam bersabda: “Sampaikanlah dariku walau satu ayat!” (H.R al-Bukhari).

Menulis berarti melakukan kebaikan, janji Allah SWT akan mendapat pahala, terdapat dalam Q.S az-Zalzalah: 7, artinya: ““Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat balasannya”. Jika kita tidak menulis atau mencatat maka ilmu kita akan hilang dan tidak berkembang. Karena salah satu sifat manusia adalah pelupa. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” (Silsilah ash-Shahihah). Dengan menulis, ilmu pengetahuan akan berkembang dari zaman ke zaman.

Daya ingat manusia terbatas dan sering lupa maka obat yang paling mujarab adalah menulis. Hal ini sesuai dengan surat  Al-Alaq: 1-5 terdapat kata “Iqra” kemudian “Mengajarkan dengan perantara pena.” Maksudnya adalah bacalah dengan hapalannya, jika tidak hapal maka dengan tulisanmu. Menulis bertujuan untuk menjadi manusia bermanfaat bagi sesama. Dikutip dari sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, yaitu: “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia!”

2.      Pahami genre tulisan sendiri

Genre adalah jenis teks atau, dalam arti yang lebih luas, komposisi yang digunakan dalam konteks tertentu untuk tujuan tertentu dan sering kali memiliki bentuk, gaya, atau tema yang sama. Misalnya, ada genre dan subgenre non-fiksi (seperti biografi dan esai pribadi), sastra (puisi, fiksi, drama), musik (klasik, country, punk, dll.) hip hop, rap, rock) dan seni (masih hidup, potret, lanskap, abstraksi).

Ketika kita memahami apa itu genre, itu memengaruhi keputusan kita saat merencanakan, menciptakan, menyusun, meninjau, dan mengedit tulisan kita. Harapan yang akan dibuat untuk pembaca mengenai tujuan, bentuk, gaya dan bahan tulisan kami.

3.      Masuk ke grup Pegiat Literasi

Saya sudah bergabung dengan komunitas menulis di beberapa Whatsap Group (WAG). Informasi lomba menulis pun saya peroleh dari grup menulis, jika dijumlahkan mungkin ada sekitar 30 grup menulis. Beberapa diantaranya adalah grup Geliat Literasi yang Menggairahkan, Kartini 3 Dimensi, Mutiara di balik Corona, Guru Pelita Dunia, Silaturahmi para Penulis, Aku dan Karirku, Antologi menuju ASN, Antologi PJJ, Ramadhan Indah, Mesra Tema Ramadhan, Serba serbi Mudik, Guru Inspiratif, Problem dan Solusi, Me and My Hobby, Keluarga dan Karirku, Antologi Resolusi 2022, Budaya Nulis, Guru Hebat Nusantara, Karakter Pancasila, Antologi membangun Karakter, Guru Penggerak Indonesia, Guru Madrasah Menulis, Guru Berani Menulis (KGBM), Guru Madrasah 2, dan EFT + PGRI Batch B, Penulis Kompasiana, Penulis 70 Hari 70 Artikel, Rumah Literasi PMA, Blogger penulis Buku, Narsum GTK Madrasak K3, Budaya menulis Kausaku.com, peserta lomba blog PGRI, Literasi Lintas Sekolah, Penulis Buku Solo dan lain-lain.

4.      Menulis di Buku Antologi sesuai grup tersebut

Bab 1 Pendidikan

1.      Metode Bandongan Terhadap Kemampuan Membaca Tajwid (14 Maret 2022)

2.      Peranan Wali Kelas Dalam Membangun Karakter Peserta Didik (17 Maret 2022)

3.      Fakta Menarik Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk Kamu Generasi Z (3 April 2022)

4.      Keefektifan Penggunaan Media Video Presentasi Virtual (4 April 2022)

5.      Cara menjadi Guru Literat (7 April 2022)

6.      Inilah 5 Cara Membangkitkan Gairah Menulis  di Blog (10 April 2022)

7.      Membangun Kemandirian melalui Hobi (17 April 2022)

8.      Cinta Segitiga (26 April 2022)

9.      Mudik dalam 3 Dimensi (28 April 2022)

10.  Pembelajaran SKI berpusat pada Peserta Didik (2 Mei 2022)

11.  Literasi Digital Pembelajaran SKI (2 Mei 2022)

Bab 2 Motivasi

1.      Resolusi 2022 : Menggapai Mimpi Mengukir Prestasi (21 Januari 2022)

2.      Netizen Di Era Digital : Ibarat Dua Mata Pisau (21 Januari 2022

3.      Mental Bola di Masa Pandemi (17 Maret 2022)

4.      Buih menjadi Permadani (23 Maret 2022

5.      Hina Jadi Mulia (27 Maret 2022)

6.      Literasi Cinta (29 Maret 2022)

7.      Pemikiran Perempuan Perkasa (30 maret 2022)

8.      10 Ciri Ibu Tunggal yang Berjiwa Pemberani seperti Singa (13 April 2022)

9.      Ramadhan Bagai Kepongpong 30 April 2022)

10.  Sepucuk Surat dari Regita (20 April 2022)

11.  Cinta Multidimensi di Hari yang Fitri (1 Mei 2022)

5.      Mulai Menulis Buku Solo

Dari 22 artikel yang sudah di antologikan sebanyak 20 buku bisa juga dijadikan 1 buku solo karena memiliki dua tema dan kedua tema tersebut sama jumlah tulisannya sehingga bisa dijadikan buku solo.

6.      Mengikuti Program Menulis Produktif

Mengikuti program menulis 70 hari 70 artikel. Setiap hari menulis artikel maka dalam waktu 70 hari akan terkumpul sebanyak 70 artikel. Kenapa 70 tidak 100?, karena hal ini disesuaikan dengan aturan yang dibuat oleh salah satu grup pegiat literasi. Mereka yang membuat aturannya saya tinggal mengikuti program tersebut. Semua artikel ini diklasifikasikan berdaraskan tema yang sama dan akan dijadikan satu atau lebih dari satu buku solo. Jika tema artikel bermacam-macam makan bisa dijadikan buku antologi.

7.      Menulis di Blog Pribadi dan Nasional

Blog yang saya miliki adalah blog pribadi atas nama Nurul Jubaedah (Blogger), Gurusiana, Kompasiana, dan Retizen Kompasiana. Judul artikel yang sudah saya tulis sejak bulan September 2021 sampai 2 Juni 2022 ada sekitar 58 artikel, 20 buku antologi, dan 1 buku solo. Jadi tunggu apalagi mari kita benahi blog yang kita miliki, segera aktifkan bagi yang masih beku, dan yang sudah mulai menulis mari kita biasakan menulis di blog secara rutin satu hari satu artikel. Bayangkan dalam satu tahun akan berapa artikel yang sudah bisa kita tulis? Produktif bukan? Tidak ada kata terlambat, mari kita segera mulai dari sekarang juga!

8.      Pasangkan Tulisan dengan Konten Youtube

1.      Literasi Digital Pembelajaran SKI

https://nuruljubaedah6.blogspot.com/2022/05/33-literasi-digital-pembelajaran-ski.html (Artikel), https://youtu.be/MYm6NhvzR78 (youtube)

2.      Pesantren di Madrasah : Bedah Kitab Kuning

https://nuruljubaedah6.blogspot.com/2022/04/httpsyoutu.html (artikel),   

https://youtu.be/VD1-cvF25r4 (youtube), https://youtu.be/67-00wg_PTU, https://youtu.be/AEpmqCMPo5s , https://youtu.be/udw-xOXtRWg

9.      Share Tulisan Kita ke Beberapa Akun Media Sosial

Artikel yang sudah saya tulis di beberapa blog tersebut selanjutnya saya share dan beberapa judul artikel dikolaborasikan dengan link youtube yang judulnya relevan dengan judul artikel lalu di share di WhatsApp, Facebook, telegram, Twitter, Instagram, dan TikTok. Sebagai informasi tambahan bahwa saya memiliki 540 konten pendidikan di youtube sebagai hasil dokumentasi saya saat mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) khususnya produktif di masa pandemi.

Beberapa Tulisan yang sudah saya share ada yang menginspirasi dan memengaruhi cara berfikir anak didik saya. Farid Jaelani dari grup Kemenag RI mengatakan, “Assalamu’alaikum saya Farid Jaelani anggota grup guru Kemenag RI. Salam kenal bu, setelah saya membaca artikel ibu Masya Allah terinspirasi banget. Saya guru muda yang kemarin baru lulus tahun 2021. Setelah lulus mendapat panggilan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta. Setelah saya membaca cerita Hina Jadi Mulia saya termotivasi banget”. Amelia Destriani kelas IX-B MTsN 2 Garut mengatakan, “Ibu Amel sudah membaca semuanya (Buih menjadi Permadani) Amel terinspirasioleh cerita ibu untuk menjadi orang yang mandiri, Amel akan mencoba untuk hidup mandiri meskipun tanpa seorang bapak, ibu hebat”.

10.  Aktif menjadi Peserta Lomba Menulis

Mengikuti lomba menulis bukan berarti sudah merasa bisa menulis, justru dengan seringnya mengikuti lomba menulis maka akan menjadi terbiasa berpacu dengan waktu untuk mendisiplinkan diri agar mau terus belajar menulis. Melalui lomba akan terbentuk karakter yang dinamis, kompetitif, dan kreatif. Lomba membentuk mental dan jiwa yang sehat seperti percaya diri, pantang menyerah, dan siap gagal karena menang itu bonus. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya, “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya kesulitan itu ada kemudahan” QS. Al-Insyirah : 5-6.

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 20 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 80 artikel (Oktober 2021-Juni 2022). Blog http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email :  nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.

 

 

 

 

 

 

 


6 komentar:

  1. Produktif sekali mba Nurul ini..
    Mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak sudah berkunjung salam literasi

      Hapus
  2. Sangat mencerahkan dan mencerdaskan serta menambah wawasan. Smg tetap sehat wal afiat senantiasa dlm lindungan Allah Swt Tuhan YMK seklg. Salam sukses selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas supportnya, terima kasih telah berkunjung, salam literasi. menulis sampai mati.

      Hapus

Latihan Bab 1 Essay

  1. Bandingkan kondisi sosial dan kepercayaan masyarakat Indonesia sebelum Islam dengan setelah kedatangan Islam! Jelaskan pengaruh perubah...