(Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2
Garut)
Pernahkah anda
merasakan tidak karuan saat mengingat sesuatu atau seseorang?. Pernahkah anda
mengalami kekacauan emosi yang membingungkan?. Yang terlintas di kepala dengan
yang ada di dalam hati tidak selaras, tidak harmonis, bahkan berbenturan. Bukan
kemarahan, bukan pula kesedihan, melainkan sesuatu yang terpendam yang tidak
bisa diluapkan kepada siappapun. Perasaan khawatir berlebih, tegang, takut
terhadap sesuatu.
Berbicara
salah, diam pun salah. Lantas apakah perasaan yang mengganggu itu perlu dibawa
ke psikiater?. Atau cukupkah berbicara dengan Tuhan saat kita sedang
beribadah?. Bukankah kita sebagai manusia tidak disarankan untuk terlalu
percaya atau bersandar pada manusia?.
“Bicarakanlah
dengan orang yang anda percaya”, kalimat ini salah satu saran agar beban rasa yang kita miliki menjadi lebih ringan. Namun,
pada akhirnya sesuatu yang sangat privacy dan aib ternyata tidak bisa
sembarangan dibicarakan dengan manusia. Pernahkah anda mendapatkan masalah
seperti ini?
Berikut ini 5 Cara untuk Mengatasi Anxiety:
1.
Tarik Nafas
Tarik napas dalam-dalam 10 kali. Brian Knutson, seorang profesor
psikologi dan ilmu saraf di Stanford University, mengatakan pernapasan
sebenarnya dapat membantu Anda mengembalikan keseimbangan antara sistem saraf
parasimpatis (atau restoratif) dan parasimpatis (pertempuran) saat ada pada
situasi stres.
Bernapas secara teratur telah terbukti menurunkan tekanan darah. Dengan
bernapas dalam-dalam, tubuh melepaskan endorfin. Ini adalah stimulan dan pereda nyeri alami. Hormon ini juga bisa
membuat otot lebih rileks.
2.
Sebut Nama
Tuhan
Ingatlah selalu kepada Allah SWT. Berdoa dan
meminta kepada Sang Pencipta. Selain itu, bisa juga dengan membaca doa di bawah ini yang
terkandung dalam Al-Qur'an Surah Ar Rad, ayat 28 yang artinya “Hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Dzikir juga merupakan cara menghilangkan perasaan
yang mengganggu menurut Islam. Dzikir adalah kegiatan umat Islam untuk menyebut
nama Allah SWT. Setiap muslim harus selalu mengingat Allah dalam berdzikir.
Selain memuja kebesaran Allah SWT,
dzikir juga bisa menenangkan hati dan pikiran.
Dzikir adalah salah satu psikoterapi yang paling
efektif diterapkan pada jiwa manusia. Dengan membaca dzikir, hati akan lebih tenang dan depresi akan terhindar.
3.
Cari Tempat Sunyi
Menurut psikolog kognitif Pierce Howard dalam bukunya “The owner’s
Manual of The Brain”, pergilah ke suatu tempat di mana anda memiliki
privasi dapat menjadi cara terbaik untuk menenangkan pikiran anda. Pierce
Howard menyarankan untuk pergi ke kamar mandi dan tinggal di sana sendirian
selama beberapa menit. Jika anda di rumah, pergilah ke kamar tidur anda atau ke
tempat di mana anda merasa nyaman.
Berada di tempat yang sunyi
dan tenang
ternyata bisa berdampak pada kesehatan fisik karena bisa menurunkan kadar
hormon stres dalam tubuh. Selain itu, diam juga bisa melepaskan ketegangan di
otak sehingga membuat tubuh lebih nyaman. Dalam keheningan, otak
akan lebih mampu menurunkan pertahanan sensoriknya dan memulihkan beberapa sel
otak yang rusak karena bekerja dengan suara berfrekuensi tinggi.
4.
Menangislah
Meski terlihat lemah, ternyata menangis memiliki manfaat bagi kesehatan.
Sebaliknya, pria yang menahan diri untuk tidak menangis dalam situasi tertentu
lebih cenderung menarik perasaan terhadap orang yang mereka cintai. Mereka juga
berusaha melampiaskan emosinya dengan alkohol dan obat-obatan. Lantas bagaimana
dengan perempuan?
Menangis bermanfaat untuk membuat perasaan menjadi
lebih tenang, mengeluarkan perasaan yang tidak bisa diungkapkan, mengeluarkan
emosi yang terpendam, membantu melalui proses berduka, meredakan rasa sakit,
melindungi kornea mata, membersihkan bulu mata, membantu membersihkan hidung,
dan mengeluarkan racun dalam tubuh.
5.
Tersenyumlah
Tersenyum dapat meningkatkan imun, menenangkan
pikiran, meningkatkan aktivitas mental, menyehatkan jantung, membuat anda awet
muda. Saat tersenyum anda terlihat lebih bahagia. Orang yang sering tersenyum disukai dan dianggap lebih menarik daripada
mereka yang tidak sering tersenyum. Ini adalah cara mudah untuk memulai dan
membangun hubungan dengan orang lain.
Tersenyum
dapat memicu berbagai hormon di otak. Seperti dopamin, endorfin, dan serotonin.
Hormon ini juga dikenal sebagai hormon bahagia karena dapat menenangkan sistem
saraf, menurunkan detak jantung, dan menurunkan tekanan darah. Dopamin
memberikan energi dan motivasi, endorfin menghilangkan rasa sakit dan
menciptakan perasaan euforia, dan serotonin dapat meningkatkan mood.
Daftar
Pustaka
Kartini
Kartono dan Dali Galo, kamus Psikologi Cet, I; Bandung : CV. Pionir Jaya, 2000.
Aidh Al-Qarni,
Tsalasuna Sababah Li As-Sa’dah diterjemahkan oleh Muhammad bin Qusry dengan
judul, Tips Bahagia Dunia Akhirat Cet. III; Solo: Pustaka Arafah, 2005.
Amin
An-Najr, Mengobati Ganguan Jiwa Cet. I; Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004
Biodata
Perasaan emosi yang berkecamuk campur baur tak karuan bisa muncul karena perasaan yang terpendam tidak ada penyaluran perasaan tsb. Knp hrs memendam rasa? Bukankah lbh sehat jika perasaan kita ekspresikan dan ungkapkan dengan sewajarnya sehingga tdk menimbulkan penyakit di dlm diri sendiri spt yg Bu Nurul sebutkan di artkel yg Ibu tulis.Smg dg tulisan artikel tsb pembaca yg sedang mengalami perasaan cemas atau galau bs lbh tenang dan terkendali krn mencoba tips yg dituliskan Bu Nurul. Semangat trs dlm menulis Bu Nurul. Salam literasi!
BalasHapusTerima kasih banyak sudah berkunjung, Salam literasi
HapusMasayaAllah tabarakallah sukses selalu kak jubaedah saya kagum dan senang melihatnya kaka seorang guru yang sukses dan berprestasi bisakah tukaran ilmunya nih ka ,dan tips nya apa bisa jadi sukses 😊
BalasHapusTerima kasih banyak ❤️🙏 salam literasi
HapusMenarik
BalasHapusTerima kasih banyak ❤️🙏
Hapus