Oleh
Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Sebelum memberikan materi tentang 10
Langkah menjadi Penulis Produktif bagi Pemula, sebenarnya saya telah
memberikan materi ini tetapi dalam bahasa Inggris pada Komunitas Pegiat Literasi EFT (English for Teacher) beberapa hari yang lalu dengan judul
10 Steps to be Productive Writer for Beginners. Meskipun saya mengajar
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) di MTsN 2 Garut namun, teman-teman pegiat
literasi saya dominan dari lintas Sekolah. Saya banyak bergaul dengan guru-guru
SD, SMP, dan SMA yang sudah senior berkecimpung di bidang tulis-menulis.
Setelah memberikan materi tentang 10 Langkah menjadi Penulis Produktif bagi
Pemula pada hari Senin, 20 Juni 2022
jam 13.00 WIB maka dibukalah sesi tanya jawab. Ada tiga penanya yang
tertarik bertanya kepada saya padahal di sana ada empat Narasumber di sesi ke
dua. Moderator hanya memberikan satu menit jawaban singkat dari saya, inilah
sebuah challenge bagi saya. Saya pun mencoba untuk menjawabnya
se-efektif dan se-efisien mungkin.
Pertanyaan yang diajukan yang pertama
adalah bagaimana cara mendapatkan referensi sebanyak-banyak?. Kedua, bagaimana
cara agar menulis tidak malas dan membosankan. Ketiga, bagaimana
kiat atau trik-trik yang melibatkan pederta didik dalam pembelajaran?. Karena
dalam proses tanya jawab hanya diberikan waktu sedikit, akhirnya saya akan
menjawab dengan cukup padat dan jelas melalui tulisan ini. Semoga para penanya
tersebut membaca tulisan ini.
Pertanyaan 1
Bagaimana cara mendapat referensi
(dalam menulis) sebanyak-banyaknya?
Jawaban
Referensi adalah informasi yang digunakan sebagai acuan atau
acuan untuk mendukung suatu pernyataan ilmiah tertulis. Dalam proses penulisan
artikel ilmiah, referensi merupakan faktor penting untuk mempermudah proses
penulisan artikel ilmiah. Beberapa
referensi adalah buku, jurnal (jurnal adalah artikel khusus yang terdiri
dari artikel-artikel tentang bidang ilmu tertentu, yang ditulis oleh otoritas
di bidang ilmu tersebut), koran atau majalah, dan Internet.
Untuk mencari jurnal kita bisa mengunjungi
situs Google
Scholar, https://scholar.google.com. Setelah masuk halaman situs Google
Scholar, ketikkan kata kunci jurnal yang
hendak kita cari di kolom
pencarian lalu tekan Enter atau klik ikon Search. Google
Scholar akan menampilkan daftar jurnal atau buku sesuai kata
kunci yang kita tuliskan.
10 situs jurnal Internasional
terbaik diantaranya yang pertama, Microsoft
Academic. Microsoft Academic menyediakan referensi jurnal ilmiah
dengan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kedua, Directory
of Open Access Journals (DOAJ). Ketiga, Google Scholar. Keempat, Research
Gate. Kelima, Science Direct. Keenam, Academia.edu. Ketujuh,
ProQuest. Kedelapan, Cambridge Journal.
Urutan
sebuah referensi dimulai dari pertama, nama penulis ditulis paling
awal. Kedua, tahun terbit. Ketiga, judul buku. Keempat. kota dan nama penerbit.
Semoga jawaban ini tidak puas karena yang terpenting adalah mempraktikkannya
dalam sebuah tulisan agar lebih memahami referensi atau daftar pustaka. Jawaban
ini bersifat stimulus saja agar terangsang untuk mencari lebih detail dari buku
atau jurnal.
Pertanyaan 2
Bagaimana cara agar menulis tidak
malas dan membosankan?
Jawaban
Cara jitu mengusir kemalasan dan rasa
bosan ketika menulis adalah dengan istirahat yang cukup, pergi ke pantai,
mendengarkan musik, melihat pemandangan hijau, atau melakukan kegiatan sesuai
hobi. Salah satu penyebab Anda tidak bisa menulis dengan optimal adalah selain banyak pikiran,
kondisi kurang fokus, atau badan lelah karena terlalu
cape.
Sebaiknya saat menulis Anda benar-benar dalam keadaan tenang, santai, dan fokus. Kurang konsentrasi juga merupakan salah
satu akibat dari banyaknya pikiran
yang mewarnai kepala.
Solusi dalam menulis agar tulisan Anda tidak membosankan adalah sebagai
berikut, pertama perhatikan huruf kapital, tanda baca, dan kesalahan pengetikan.
Kedua, hindari mendeskripsikan sesuatu terlalu. Ketiga, menggunakan
sinonim agar kata yang dipakai tidak monoton. Keempat, jangan membuat paragraf
yang terlalu panjang. Kelima, hindari cerita yang diulang-ulang.
Menulis efektif bisa dilakukan dengan cara menerapkan motivasi sukses, memasang target atau tujuan, mengasah ide, menemukan kendala dalam menulis sekaligus mencari solusinya, niatkan ibadah bukan karena tendensi materi. Menulis juga bisa dilatih dan dikembangkan dengan rasa optimis, percaya diri, dan memanfaatkan celah dibalik musibah. Inilah trip para penulis hebat selain memiliki kompetensi, kesungguhan, juga memiliki mental bola. (https://nuruljubaedah6.blogspot.com/2022/03/mentalbola-di-masa-pandemi-indonesia.html).
Kualitas menulis perlu ditingkatkan agar penulis bisa total dalam menyalurkan
ide, gagasan, dan informasi yang ada menjadi sebuah tulisan yang bermakna. Penulis
sudah selayaknya memperbanyak membaca buku, searching digital literacy,
membaca kembali tulisan yang pernah ditulis, mempertahankan konsistensi,
kontinyuitas menulis, serta sering membuat refleksi dan evaluasi diri.
Pertanyaan 3
Bagaimana kiat atau trik-trik yang
melibatkan peserta didik dalam pembelajaran?
Jawaban
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran student centered
yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Adapun
kiat-kiatnya bisa dilaksanakan melalui strategi 4C yaitu communication,
collaboration, critical thinking, dan creativity. Melalui communication peserta
didik belajar berkomunikasi di depan kelas, menyampaikan ide dan gagasannya
mengenai materi yang berkaitan dengan pembelajaraan saat itu.
Collaboration, peserta didik belajar bekerja sama dengan kelompoknya. Peserta didik
memahami cara berinteraksi, saling menghargai pendapat, dan tetap menjaga
kekompakan saat tampil di depan kelas maupun saat melakukan tanya jawab bersama
lawan kelompoknya. Disinilah posisi peserta didik menjadi pemeran utama di
kelas sehingga mereka aktif bergerak bebas. Guru berperan sebagai wasit penjaga
gawang, fasilitator, mediator, serta motivator.
Critical Thingking, peserta didik melakukan tanya jawab untuk membentuk karakter kritis,
dinamis, dan solutif. Bagi mereka yang aktif belajar bertanya dengan
menggunakan pola pikir HOTS (High Order Thinking Skill). Peserta didik
yang baru pada tahap berkembang bisa bertanya melalui bantuan buku cetak atau
digital untuk merangsang ide mereka. Bagi peserta didik yang pasif maka
disinilah peran guru untuk melakukan gaya persuasif dan memberikan dorongan
penuh sehingga bisa memperbaiki cara berkomunikasi mereka.
Creativity, peserta didik merangkum dan belajar menyimpulkan materi yang telah
dipresentasikan pada tahap pertama seperti yang telah dijelaskan di atas.
Setelah itu guru dan peserta didik membahas simpulan tersebut dan melakuan
evaluasi serta refleksi di akhir kegiatan pembelajaran. Beberapa tips di atas
merupakan langkah agar peserta didik dapat menjadi aktif dan
kreatif. Peserta didik menggunakan kemampuan untuk berusaha, bertanya dan
berpikir. Melakukan riset maupun analisis sederhana.
Melalui metode 4C di atas peserta didik memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah. Belajar disiplin dengan mengatur waktu yang baik. Melakukan
kegiatan pembelajaran dengan konsisten dan kontinyu. Guru diharapkan
dapat mengimplementasikan berbagai macam model pembelajaran untuk mengatasi
kebosanan dan monoton dalam kegiatan pembelajaran. Tentunya disesuaikan dengan
kemampuan kelas masing-masing. Kemudian guru memberikan apresiasi atau
penilaian bagus kepada peserta didik yang aktif. Memberikan reward
berupa pujian dan hadiah terhadap peserta didik yang memiliki keunikan dan mampu
tampil terbaik dikelasnya.
Parade Literasi Madrasah II pada hari
pertama sesi ke dua Kategori Tulisan Bebas (K3), merupakan kegiatan positif
yang memberikan dampak sangat luar biasa karena disaksikan oleh seluruh lapisan
guru madrasah di Indonesia bahkan ada juga yang ikut menyimak dari lintas
sekolah. Konten youtube pada acara ini, hari ini sudah mencapai 2.5 ribu
penonton.
Semoga akan ada Parade Literasi
Madrasah sesi III tahun depan. Saya berharap bisa ikut berpartisipasi kembali menjadi
pembicara yang akan membawakan karya selanjutnya yang berbeda, unik dan lebih
banyak lagi dibandingkan dengan hari ini. Dampak saya tampil pada acara ini ada
banyak guru yang bergabung dengan grup pegiat literasi. Beberapa di antara
mereka meminta langsung kepada saya link grup whatsapp komunitas menulis. Semoga
akan lebih banyak guru yang ikut menulis produktif yang akan memberikan manfaat
lebih besar lagi bagi generasi emas Bangsa Indonesia. Salam Literasi.
Daftar Pustaka
Ishak, S. (2014). Cara Menulis Mudah. Elex Media
Komputindo.
Septikasari, R., & Frasandy, R. N. (2018). Keterampilan
4C abad 21 dalam pembelajaran pendidikan dasar. Tarbiyah Al-Awlad, 8(2),
107-117.
Susanti, E., & Arista, A. (2019, November). Analisa
Tingkat Pengetahuan Guru terhadap Kompetensi 4C. In Prosiding Seminar
Nasional Ilmu Sosial dan Teknologi (SNISTEK) (No. 2, pp. 73-78).
Syarif, N. (2020). 90 Hari Menulis Buku Cara Asyik
Dan Menarik Serta Penuh Tantangan Dalam Menulis Sebuah Buku. Deepublish.
Biodata
Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei
1978. Mengajar di MTsN 2
Garut. Pendidikan
: D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi
Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi :
Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial
budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori
Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2
(tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1
di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya
: 3 buku solo, 20
buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di
canal youtube dan 80
artikel (Oktober 2021-Juni
2022). Blog
:
http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram
(nj_78). Email
: nuruljubaedah6@gmail.com.
Whatsapp : 081322292789.
Terimakasih sudah memberikan informasi yang padat dan jelas
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung salam literasi
Hapus