Pembelajaran Paradigma Baru Kurikulum
Merdeka
Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
(Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Perlu dicatat
bahwa, baru-baru ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengungkapkan
rencana program baru yang akan berlaku mulai 2022. Program baru ini dianggap
lebih fleksibel dan program 2022 akan lebih fokus pada konten esensial dan
tidak terlalu padat. Guru diharapkan memiliki waktu untuk mengembangkan
karakter dan keterampilan. Pembelajaran Paradigma Baru Kurikulum Merdeka yang
merupakan tindak lanjut dari KTSP 2013, akan diterapkan secara terbatas dan
bertahap dalam kurikulum sekolah mengemudi dan pada akhirnya akan diterapkan
pada semua unit pengajaran di Indonesia.
Namun, menurut
Menteri Pendidikan dan Teknologi, Nadiem Makarim, hak pelaksanaan program baru
ini ada pada masing-masing sekolah. Berdasarkan ceritanya, sekolah tidak akan
diwajibkan untuk melaksanakan program tersebut. Pelaksanaan program baru ini
tidak memaksa sekolah untuk memilih program baru yang lain atau ingin tetap
menggunakan program yang sudah ada.
Sebelum diterapkan
pada masing-masing satuan pengajaran, mari kita cari tahu 7 (tujuh) poin baru
dalam Kurikulum Model Baru, yaitu:
Pertama, struktur
program, Profil Pelajar Pancasila (PPP) menjadi acuan dalam pengembangan
standar isi, standar proses dan standar penilaian, atau struktur program,
kesimpulan Capaian Pembelajaran (CP), prinsip pembelajaran. dan penilaian
pembelajaran. Secara umum struktur kurikulum model baru mencakup kegiatan
ekstrakurikuler berupa pembelajaran tatap muka dengan guru dan kegiatan proyek.
Selain itu, setiap institusi juga memiliki kebebasan untuk mengembangkan
program kerja tambahan yang dapat mengembangkan keterampilan peserta didik
dan dapat disesuaikan dengan visi, misi,
dan sumber dayanya, ketersediaan sekolah.
Kedua, hal yang
menarik dari Program Paradigma Baru adalah jika dalam KTSP 2013 kita mengenal
istilah KI dan KD khususnya keterampilan yang harus dimiliki peserta didik
setelah melalui proses pembelajaran, maka dalam Kurikulum Paradigma Baru kita
akan akrab dengan istilah baru, Capaian Pembelajaran (CP), yang merupakan
rangkaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan proses
yang berkesinambungan untuk membangun kekuatan yang komprehensif. Oleh karena
itu, setiap penilaian pembelajaran yang akan dikembangkan oleh seorang guru
harus didasarkan pada hasil belajar yang telah diidentifikasi.
Ketiga, pengajaran
dengan metode tematik, yang selama ini hanya dilakukan di tingkat sekolah
dasar, hanya diperbolehkan dalam kurikulum di tingkat lain. Dengan demikian,
pada jenjang SD, kelas IV, V dan VI belum tentu menggunakan pendekatan tematik
dalam pembelajarannya, dengan kata lain sekolah dapat menyelenggarakan
pembelajaran bertema.
Keempat, dari segi jumlah jam belajar, Pembelajaran
Paradigma Baru tidak mengatur jumlah jam mengajar per minggu seperti yang
diterapkan dalam KTPE 2013 melainkan jumlah jam mengajar pada program Model
Baru setiap tahun. Untuk membuat setiap sekolah nyaman dalam mengelola dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mata pelajaran tersebut tidak diajarkan
pada semester ganjil tetapi pada semester genap atau sebaliknya, misalnya kelas VIII IPA diajarkan hanya pada semester ganjil. Selama jam sekolah
tahunan dihormati, ini tidak menjadi masalah dan dapat dibenarkan.
Kelima, sekolah
juga memiliki kebebasan untuk mengadopsi model pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu dan melakukan penilaian
interdisipliner, misalnya berupa penilaian sumatif berbasis proyek atau
penilaian berbasis proyek. Dalam kurikulum Model Baru, peserta didik Sekolah Dasar
dapat mengambil setidaknya dua penilaian proyek dalam satu tahun ajaran.
Sedangkan peserta didik SMP, SMA/SMK dapat menyelesaikan minimal tiga penilaian proyek dalam satu tahun ajaran. Hal
ini dimaksudkan untuk memperkuat Profil Pelajar Pancasila (PPP).
Keenam, untuk mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dihilangkan pada KTSP
2013 dan kemudian pada Kurikulum Paradigma Baru, mata pelajaran ini akan
dikembalikan dengan nama baru Informatika yang dihitung dan akan diajarkan
mulai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk sekolah yang tidak memiliki
sumber daya/guru TIK tidak perlu khawatir untuk menerapkan mata pelajaran ini
karena mata pelajaran ini tidak
diajarkan oleh guru dengan pelatihan TIK tetapi dapat diajarkan oleh
guru umum. Memang, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi, telah menyiapkan manual komputer yang mudah digunakan dan dipahami oleh pendidik
dan peserta didik.
Ketujuh, untuk IPA
dan IPS kelas IV, V, dan VI SD yang selama ini mandiri, dalam Kurikulum
Paradigma Baru kedua mata pelajaran tersebut akan diajarkan secara bersamaan
sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS). Hal ini dimaksudkan untuk lebih
mempersiapkan peserta didik untuk berpartisipasi dalam studi sosial dan ilmiah
yang terpisah di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan pada jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA), jurusan IPA, IPS dan bahasa akan dilaksanakan pada mata kuliah XI dan XII.
Daftar Pustaka
Faiz, A.,
Parhan, M., & Ananda, R. (2022). Paradigma Baru dalam Kurikulum Prototipe. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1544-1550.
Nurasiah,
I., Marini, A., Nafiah, M., & Rachmawati, N. (2022). Nilai Kearifan Lokal:
Projek Paradigma Baru Program Sekolah Penggerak untuk Mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila. Jurnal Basicedu, 6(3), 3639-3648.
Prastowo,
A. (2014). Paradigma baru madrasah dalam implementasi kebijakan kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 95-113.
Sulaeman,
A. (2015). Pengembangan kurikulum 2013 dalam paradigma pembelajaran
kontemporer. Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 61-81.
Biodata
Nurul
Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1
PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN
SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27
judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik
juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan
Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)
(Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021),
lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 3
buku solo, 20
buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di
canal youtube dan 80
artikel (Oktober 2021-Juni
2022). Blog :
http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.
Terimakasih atas ilmunya, tatap semangat Bu Nurul mengejar cinta cita
BalasHapusTerima kasih banyak doa dan kunjungannya, salam literasi
HapusMantap 👍 tetap semangat 💪
BalasHapusTerima kasih banyak atas supportnya salam literasi
Hapus