Sabtu, 16 Juli 2022

(87) Kurikulum Merdeka : Gerakan Literasi di MTsN 2 Garut

 

Kurikulum Merdeka : Gerakan Literasi di MTsN 2 Garut

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)


Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan numerasi bagi seluruh warga negara sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Budaya ini disebut dengan literasi.  Dalam UU No. 3 Tahun 2017 tentang sistem akuntansi. Pasal 1 ayat (4) menyatakan bahwa literasi adalah kemampuan menginterpretasikan informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi untuk tujuan peningkatan kualitas hidupnya.

Dalam pembukaan undang-undang perbukuan juga dijelaskan bahwa membangun peradaban bangsa dengan mengembangkan dan menggunakan ilmu pengetahuan, informasi, dan/atau hiburan melalui buku mengandung nilai-nilai, dan jati diri bangsa Indonesia merupakan upaya memajukan kesejahteraan umum dan pendidikan bagi kehidupan berbangsa yang diamanatkan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Implementasi gerakan literasi akan ditegaskan kembali melalui Kurikulum Merdeka tahun 2022. Adopsi saat ini tidak terbatas pada kegiatan membaca tetapi juga menulis seperti yang kita kenal dalam kurikulum Merdeka tahun 2022. Khusus bagi peserta didik di tingkat SMA harus melewati fase menulis. Karya tulis ilmiah merupakan salah satu syarat kelulusan.

Melalui artikel ini, pemerintah  ingin menyampaikan  pesan bahwa membaca adalah tolak ukur kualitas pendidikan, kawah candradimuka peradaban  manusia. Literasi adalah kemampuan membaca, menulis, mengenali dan memahami ide-ide visual dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. 

Seperti  kita ketahui bersama, gerakan literasi sering diartikan sebagai read-only. Dan ini benar dan  bagian dari literasi, membaca tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan. Membaca adalah sarana untuk memperoleh pengetahuan. Orang bijak mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Jika buku adalah jendela dunia, membaca adalah kunci untuk membuka jendela ini. Jika Anda tidak membaca, Anda tidak dapat membuka jendela.

Sedangkan budaya baca satuan pengajaran diwujudkan melalui otonomi perpustakaan. Dalam pasal 3 disebutkan bahwa penanaman kecintaan membaca pada satuan pengajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pengembangan dan pemanfaatan perpustakaan sebagai proses pembelajaran. Pemerintah telah menempatkan perpustakaan madrasah sebagai garda terdepan dalam membangun budaya baca dan merupakan aspek penting dari keberhasilan belajar mengajar.

Dalam Peraturan Perpusnas Nomor 8 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Pemerintah/Kota, perpustakaan madrasah berfungsi sebagai pusat bahan pembelajaran bagi guru dan peserta didik, pusat informasi kegiatan, pusat penelitian, pusat kegiatan membaca dan membaca serta tempat untuk orang-orang kreatif, imajinatif dan kegiatan yang menginspirasi dan menyenangkan. 

Budaya baca dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Penanaman kecintaan membaca Pasal 7 ayat 1 menyatakan bahwa kecintaan membaca akan diwujudkan melalui gerakan cinta membaca nasional, penyediaan buku-buku murah dan berkualitas, serta pengembangan dan pemanfaatan perpustakaan sebagai proses pembelajaran.

Gerakan  gemar membaca secara nasional didukung oleh Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pembangunan Karakter. Pada Bagian IV tentang pengembangan potensi umum peserta didik, madrasah harus menciptakan kondisi yang optimal bagi peserta didik untuk menemukan, menyadari, dan mengembangkan potensinya. Untuk mencapainya, madrasah diminta meluangkan waktu 15 menit sebelum jam pertama KBM di mulai untuk membaca buku non-buku pelajaran (setiap hari).

Secara teknis diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menerbitkan Petunjuk Teknis Gerakan Literasi Nasional (GLN) 2017. Setiap Petunjuk Teknis dilengkapi modul/bahan bacaan (e-Book dan download). Di Madrasah, Kementerian Agama mengeluarkan Peraturan Direktur Pendidikan Nomor 511 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Untuk pendanaan, misalnya dalam gerakan literasi madrasah, pemerintah telah merincinya dalam bantuan teknis untuk mendukung Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Dalam petunjuk teknis ini, dana BOS dapat digunakan untuk pengembangan perpustakaan dan pembelian buku. Buku-buku yang dapat dibeli adalah buku teks utama, buku teks pendamping dan non buku  untuk mendukung program akademik madrasah dan gerakan literasi.

Tujuan Gerakan Literasi Madrasah (GLM) pertama; mengembangkan budaya  membaca dan menulis bagi peserta didik di madrasah. Kedua, meningkatkan literasi warga dan lingkungan madrasah. Ketiga, menjadikan madrasah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak sehingga warga madrasah dapat mengelola ilmunya. Keempat, menjaga kesinambungan pembelajaran dengan menghadirkan berbagai buku bacaan dan mengadaptasi strategi membaca yang berbeda.

Pelaksanaan Gerakan Literasi Madrasah di MTsN 2 Garut terdiri dari tiga tahap. Yang pertama adalah kebiasaan, yang kedua adalah pengembangan, dan yang ketiga adalah belajar. Tahap sosialisasi meliputi berdoa bersama, membaca Asmaul Husna, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, melantunkan Mars Madrasah, Hymne Madrasah, menyanyikan lagu nasional  Pancasila, mengaji dan membaca buku.

Selain itu, pengenalan program diperlukan ketika mengunjungi perpustakaan madrasah. Setelah itu, tahap pengembangan meliputi  lomba bahasa dalam bulan bahasa, jurnalistik, pembuatan majalah madrasah (Madani). Tahap selanjutnya adalah tahap pembelajaran dengan kegiatan wajib yaitu kunjungan ke perpustakaan madrasah.  Dari hasil semua kegiatan tersebut di atas dicatat atau dicetak sebagai apresiasi atas karyanya dan bacaannya dimasukkan ke perpustakaan. 

Gerakan Literasi Madrasah (GLM) merupakan upaya komprehensif dan berkesinambungan untuk mengubah Madrasah menjadi lembaga literasi sepanjang hayat melalui pelibatan masyarakat. Literasi yang paling dasar adalah membaca. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen kerjasama seluruh keluarga besar MTsN 2 Garut dan pemangku kepentingan, sehingga perlu  peran aktif masing-masing pihak.

Daftar Pustaka

Khotimah, K., & Sa’dijah, C. (2018). Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan3(11), 1488-1498.

Rohman, S. (2017). Membangun budaya membaca pada anak melalui program gerakan literasi sekolah. TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar4(1), 151-174.

Wandasari, Y. (2017). Implementasi gerakan literasi sekolah (GLS) sebagai pembentuk pendidikan berkarakter. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)2(2), 325-342.


Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional)  (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 4 buku solo, 20 buku  antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 100 artikel (Oktober 2021-Juli 2022). Blog http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email :  nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.

6 komentar:

  1. Selalu berkarya dan menabur benih ilmu pengetahuan.. semoga selalu menginspirasi utamanya insan pendidikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah terima kasih banyak atas supportnya salam literasi

      Hapus
  2. Balasan
    1. Siap terima kasih banyak atas supportnya salam literasi

      Hapus
  3. Selamat mengantarkan siswanya menuju gerbang kesuksesan. Salam semangat literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap. Terima kasih banyak atas supportnya salam literasi

      Hapus

BAB VII Biografi Tokoh Pendiri Organisasi Keagamaan di Indonesia (Uji Kompetensi)

  Uji Kompetensi 1 Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu hurufa, b, c atau d pada ...