Generasi
Literat Generasi Antiplagiat
(Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI di MTsN 2
Garut)
Generasi literat
adalah generasi yang memahami, menyadari, dan memaknai literasi termasuk dalam
dunia pendidikan. Sebagai generasi fresh maupun experienced graduate yang
membiasakan budaya literasi atau melekwacana bukan hanya sekedar budaya orasi
atau berbicara saja.
Generasi yang dikatakan literat adalah generasi yang memahami, menelaah
informasi, dan ikut terlibat dalam menulis dan mempublikasikan karya tulisnya.
Baik melalui surat kabar cetak maupun digital, gagasan disampaikan mengenai wacana
yang sedang ramai dibahas di tengah masyarakat luas. Sikap kritis dan peka
terhadap informasi akan mampu meningkatkan skill baik secara kualitas
maupun kuantitas intelekual.
Media cetak atau digital mampu membentuk generasi literat membiasakan
berpikir memahami wacana melalui proses membaca, menulis, sampai menciptakan karya.
Generasi literat erat kaitannya dengan pembiasaan kelompok yang gemar membaca
atau reading society seperti halnya pembelajaran literasi yang
diterapkan di sekolah. Budaya literasi membentuk generasi literat sebagai akar
dari peradaban yang mampu mentrasformasikan mindset dan attitude.
Generasi
antiplagiat adalah generasi yang anti atau tidak mengutip sebagian atau seluruh
karya tulis pihak lain yang diakui sebagai haknya tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan akurat. Pengetahuan generasi fresh maupun experienced graduate
terhadap antiplagiat akan meningkat jika sering mengikuti kegiatan pelatihan,
workshop, training, sosialisasi, atau pun base practice mengenai literasi dan
plagiasi.
Salah satu
penyebabnya adalah mereka tidak mengetahui tentang plagiat beserta sanksinya
sehingga tidak dibekali wawasan dan keterampilan menulis atau menciptakan
sebuah karya orisinil itu seperti apa. Seharusnya mereka memahami bagaimana teknik
mengutip dari internet atau sumber referensi itu seperti apa sehingga
kedepannya dipastikan tidak akan ada lagi kasus budaya plagiat.
Cara mengatasi
Generasi Literat antiplagiat :
1.
Memahami
aturan plagiasi
2.
Sering
mengikuti kegiatan pengembangan literasi
3.
Bergabung
dengan komunitas pegiat literasi
4.
Mengikuti
program menulis produktif
5. Memiliki self-efficacy yang tinggi
(Baca ulang artikel self-efficacy
Generasi
Literat antiplagiat akan terwujud dengan menerapkan reformasi sistem pendidikan
melalui gerakan semangat membaca-menulis. Guru menjadi pemegang peranan penting
yang akan menjadi teladan bagi generasi emas Indonesia. Berikanlah keteladanan
menjadi pegiat literasi, buatlah karya produktif sehingga akan dibaca lalu
ditiru oleh setiap generasi.
Generai literat
antiplagiat bisa terlahir dan meneruskan perjuangan pendidikan Indonesia yang
siap bersaing dengan negara lain sehingga tercipta generasi yang memuliakan
kejujuran dalam segala aspek kehidupan. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya
yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong”. Q.S. An-Nahl : 105.
Daftar Pustaka
Atika, T. (2019). TELAAH HUKUM PIDANA
ISLAM TERHADAP PLAGIAT KARYA ILMIAH DALAM PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL (Doctoral
dissertation, UIN RADEN FATAH PALEMBANG).
Rahmawati, I. S. (2018). MENCIPTAKAN GENERASI
LITERAT MELALUI MEDIA MASSA SURAT. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, 13(2).
Syifa, F. F. (2020). Efektifitas Literatur
Pilihan Siswa dan Guru Dalam Membaca Teks Naratif Pada Siswa dengan Motivasi
Tinggi dan Rendah. Jurnal Pendidikan NUsantara, 1(1),
37-46.
Tsaniyah, N., & Juliana, K. A. (2019).
Literasi digital sebagai upaya menangkal hoaks di era disrupsi. Al-Balagh:
Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 4(1), 121-140.
Wahyuni, S. (2009). Menumbuhkembangkan minat baca menuju masyarakat literat. Diksi, 16(2).
Biodata
Nurul
Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001),
S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012).
Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah
Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan
harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi),
juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru
berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah
(Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 18 buku antologi (Januari-April 2022).
Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 55 artikel (Oktober 2021-Mei 2022). Blog :
http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram
(nj_78). Email
: nuruljubaedah6@gmail.com.
Whatsapp : 081322292789.
Hebat sekali karya ibu.... Tulisan nya juga keren dan memberikan informasi penting
BalasHapusTulisan inspiratif.
BalasHapusKeren Bu Nurul. Hebring pokona mah.. hatur nuhun pencerahnnya, Bu..
BalasHapusEh ada suhu, terima kasih banyak ❤️🙏
HapusMantap bu
BalasHapusterima kasi sudah berkunjung, salam literasi
HapusKeren, bu, setuju untuk perangi plagiasi.
BalasHapusterima kasih banyak salam literasi
Hapus